Kita tahu bersama dan sepakat bahwa Bali merupakan pulau yang sangat indah dan tempat yang wajib dikunjungi untuk liburan. Atau sekedar melepas penat ketika lagi stres dan membutuhkan tempat untuk liburan healing seperti tren yang sedang berkembang sekarang.
Daya tarik Bali sebagai destinasi wisata begitu kuat sehingga orang-orang selalu menempatkan Bali sebagai wishlist tempat yang wajib mereka kunjungi. Tidak hanya wisatawan mancanegara, lokal pun tidak mau ketinggalan.
Namun sayangnya, selama pandemi kondisi Bali yang dulunya ramai dengan wisatawan tiba-tiba berubah sepi dan senyap. Daerah Kuta, Legian, Seminyak, Nusa Dua, Ubud yang dulu biasa penuh sesak dengan wisatawan tiba-tiba berubah menjadi kota yang seperti tidak berpenghuni, ruko-ruko dan artshop tutup, begitupun hotel-hotel disekitarnya.
Investasi Properti Naik Selama Pandemi
Bali yang memang mengandalkan pariwisata sebagai ujung tombak perekonomiannya, tentu sangat terdampak dari pandemi Covid-19 yang belum pasti kapan akan berakhir ini. Tapi ada fakta lain yang cukup membuat kita kaget ternyata sektor properti Bali masih menjadi incaran investor di tengah lesunya pariwisata.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Bali menunjukkan bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2020 mencapai Rp 5.432,7 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai nilai 293,3 juta dolar AS. Data ini mengindikasikan bahwa Bali masih menarik bagi para investor yang dinilai masih optimis terhadap perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Bali.
Ditambahan juga data dari lembaga riset internasional Knight Frank Global yang mencatat bahwa orang-orang super kaya dalam kategori Ultra High Net Worth Individual (UHNWI) di Indonesia melonjak hingga 67 persen pada periode 2020-2025.
Menariknya, 25-28 persen dana mereka diinvestasikan pada sektor properti. Berdasarkan rangkaian data ini, walaupun masih dalam situasi pandemi, sektor properti di Bali ternyata masih menarik bagi para investor karena justru dinilai memiliki tren positif.
Tips Melakukan Investasi Properti
Mungkin anda saat ini memang punya rencana untuk berinvestasi di Bali khususnya dalam bidang property. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin bisa anda ikuti untuk berinvestasi di Bali.
Lakukan pembelian saat harga properti stabil
Anda harus paham bahwa harga properti di kawasan destinasi liburan relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan kawasan lain. Artinya, anda bisa membeli properti kapan saja untuk investasi di Bali. Namun, ada baiknya memeriksa kembali harga pasar dari properti yang akan dibeli. Dengan begini, anda sangat disarankan untuk membeli properti ketika harga pasar tengah stabil. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dari internet, agen properti, maupun riset pasar secara langsung.
Beli properti di luar musim liburan
Investasi properti di Bali juga harus menggunakan strategi karena cukup banyak investor pesaing yang juga datang mencari properti seperti anda. Umumnya, mereka akan mencari rumah tapak dan kemudian dibangun kembali menjadi guest house, villa, atau hostel yang lebih ramah kantong untuk para wisatawan backpacker.
Banyak dari investor akan datang di musim liburan untuk memastikan lokasi properti tersebut diminati oleh pasar. Padahal kondisi ini justru menimbulkan kompetisi penjualan yang berakibat pada kenaikan harga properti. Oleh karena itu, sebaiknya belilah properti untuk investasi di Bali saat musim liburan usai.
Di waktu inilah anda bisa lebih leluasa menawar harga karena tidak perlu bersaing ketat dengan investor lain. Sebagai warga domestik, tentu anda tahu betul lokasi strategis mana saja yang tepat untuk membeli properti di Bali.
Ikuti Market Trends
Berikutnya adalah menyesuaikan diri dengan permintaan pasar. Artinya, sebelum melakukan pembelian, anda sebaiknya melakukan market researchi terhadap target pasar yang anda mau.. Apabila permintaan cukup tinggi namun ketersediaan belum mencukupi, maka investasi yang anda akukan dijamin akan memperoleh keuntungan yang menggiurkan.
Cek ketersediaan fasilitas umum.
Satu lagi yang tidak kalah penting diperhatikan saat anda berencana untuk investasi di Bali dalam bentuk properti, yaitu ketersediaan fasilitas umum.
Untuk itu, sangat dianjurkan agar anda terlebih dulu melakukan survei lokasi secara langsung. Hal ini penting agar anda bisa mengetahui fasilitas apa saja yang tersedia di sekitar kawasan properti. Misalnya, ketersediaan tempat ibadah, supermarket, apotek, ATM, dan sebagainya. Semakin lengkap fasilitas yang ada, maka semakin menarik pula properti anda untuk disewakan pada wisatawan yang datang.
Investasi di Bali terbilang cukup gampang bagi anda yang masih pemula. Selama anda bisa membaca dan memanfaatkan peluang yang ada dengan baik, maka keuntungan pun bisa didapatkan.
Investasi properti di Bali bahkan tidak hanya terbatas pada bangunan berupa vila, hostel, atau guest house, tetapi juga bangunan perkantoran co-working space yang saat ini cukup banyak peminat di Pulau Dewata.