• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Hilang Selokan, Tinggallah Kubangan

Anton Muhajir by Anton Muhajir
18 October 2010
in Kabar Baru, Opini
0 0
0

Teks dan Foto Anton Muhajir

Begitu selesai turun hujan, tempat lewat itu lebih mirip kubangan daripada jalan.

Air menggenangi sebagian jalan sepanjang sekitar 10 meter itu. Memang tidak seluruh panjang jalan itu tergenang air, tapi karena genangan air itu memenuhi lebar jalan maka pengguna tak ada pilihan lain. Mereka harus nyebur ke tengah kubangan, eh, jalan tersebut.

Jalan yang saya maksud adanya di kawasan Banjar Tegeh Sari, Denpasar Timur. Jalan ini hamoir tiap hari saya lewati. Selain saya, ratusan atau bahkan ribuan pengunjung juga melewati jalan penghubung antara Jalan Gatsu I/XXIII dengan Subak Dalem ini.

Kawasan di tempat jalan berkubang ini berada, sebenarnya termasuk kawasan elit. Salah satu penanda paling jelas adalah rumah-rumah mentereng bertingkat dua atau bahkan tiga di sekitarnya. Mobil seharga ratusan juta juga tiap hari melewati jalan ini ataupun diparkir di garasi rumah persis di samping jalan ini.

Karena masuk kawasan elit dan banyaknya orang kaya menggunakan jalan ini itulah, bagi saya, sangat mengherankan melihat jalan ini rusak parah. Jalan ini belum diaspal. Masih berupa batu kerikil. Di bagian tengah ada beberapa lubang yang langsung menjadi kubangan ketika hujan turun agak lebat. Dalamnya kira-kira cukup untuk membuat ban, bukan roda lho ya, sepeda motor tenggelam.

Tiap kali ada orang lewat, jalan itu akan menciptakan gelombang. Kadang-kadang saya merasa seperti berlayar karena tingginya gelombang yang harus saya lewati di kubangan, eh, jalan ini. Hehe..

Di bagian barat jalan ini juga ada kondisi yang lebih menyedihkan. Persis di tengah jalan, ada lubang berdiameter sekira setengah meter. Lubang ini adanya di atas semacam terowongan selokan. Jadilah bagian bawah lubang menganga ini aawlah seloka.

Toh, meski lubang di atas terowongan selokan ini sudah ada sejak sekitar tiga bulan lalu, tak juga ada yang memperbaiki. Hanya ada penanda berupa patahan pohon dimasukkan ke dalam lubang itu. Kira-kira ngasi tahu saja pada yang lewat, “jangan masuk lubang ini atau terperosok dan malu..”

Kami semua, termasuk saya, cuma bisa menggerutu. Tak tahu dan tak mau ikut bertanggung jawab memperbaiki jalan.

Begitu pula dengan jalan lain tak jauh dari jalan pertama. Kalau jalan pertama tadi hanya saya salah satu pilihan dari jalan lain yang bisa saya lewati, maka jakan kedua ini mau tak mau harus saya lewati tiap hari karena memang tak ada pilihan lain sama sekali.

Sori. Jalan ini memang belum punya nama. Yang jelas, dia juga menghubungkan Jalan Subak Dalem di mana saya tinggal dengan jalan-jalan besar lainnya, seperti Jalan Bedahulu dan Jalan Gatsu I.

Sejak sekitar dua bulan ini, jalan berkapur ini makin rusak. Saya haqqul yakin salah satu penyebabnya adalah pembangunan perumahan di sekitarnya. Tapi, ini bukan satu-satunya penyebab.

Ketika saya mulai tinggal di kawasan Denpasar pinggiran pada tahun 2005, jalan ini biasa dan bisa dilewati. Tidak ada masalah sama sekali. Kalau ada hujan sederas apa pun, air di jalan ini akan meresap ke tanah kosong di sampingnya. Apalagi ada selokan lumayan lebar di sampingnya.

Begitu ada perumahan, selokan itu ditutup, setidaknya sejak mulai hingga selesainya pembangunan perumahan tersebut.  Tanah kosong itu sudsh berganti rumah. Tak ada lagi selokan. Tak ada lagi tanah resapan.

Lalu, mulailah terjadi genangan-genangan. Jakan mulai terlihat rusak. Kalau hujan sedikit saja, air langsung menggenang.

Situasi makin parah ketika jalan ini diuruk dengan batunkaour dan menyisakan sedikit tanah liat. Tiap kali ada hujan, jalan ini tak hanya jadi kubangan tapi juga mirip taman es untuk berselancar, licin. Makin parsh lagi karena tanah itu tidak rata dengan pengurukan yang cuma ditaruh begitu saja tanpa diratakan.

Kini, jalan-jalan rusak itu juga mulai masuk gang rumah kami. Tiap kali ada hujan, air langsung menyerbu masuk gang. Di bagian depan gang air mulai sering menggenang. Gara-garanya sama, selokan air yang pada mulanya adalah saluran subak, itu kini telah ditutup oleh salah satu pengembang.

Mereka membangun rumah-rumah mewah dan mahal untuk dijual, tapi di sisi lain menciptakan jalan kubangan bagi kami. [b]

Tags: DenpasarFasilitas UmumJalan Rusak
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Kembalikan Sanur yang Dulu

Kembalikan Sanur yang Dulu

24 July 2024

Mau ke Mana Bali?

11 July 2024
Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

30 May 2024
Ketika Mall Mengubah Tata Kota

Ketika Mall Mengubah Tata Kota

15 May 2024
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Next Post
Membedah Kekuatan Warga Dunia Maya

Membedah Kekuatan Warga Dunia Maya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

18 May 2025
Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

17 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia