Kelas menengah menjadi aset dan lokomotif pergerakan ekonomi Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan masyarakat hal tersebut di Denpasar Jumat kemarin. Menurut data yang dirilis Bank Dunia jumlah kelas menengah Indonesia mencapai angka 135 juta jiwa.
Hatta Rajasa mengatakan hal tersebut pada seminar nasional “Kelas Menengah, Bisnis dan Politik”. Seminar ini diselenggarakan oleh majalah Prisma dan Garuda Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Udayana (Unud).
“Kelas menengah adalah penggerak ekonomi, diharapkan agar dapat lebih berkonstribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan mengurangi sifat konsumtif,” kata Hatta Rajasa di depan ratusan mahasiswa Universitas Udayana di Gedung Ruang Teater Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
Hatta Rajasa menyoroti perilaku masyarakat kelas menengah Indonesia yang masih minim dalam berinvestasi dan cenderung konsumtif. Ia memaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat tidak dibarengi dengan konstribusi yang signifikan dari kelas menengah.
“Jangan menjadi kelas menengah yang manja yang hanya meminta subsidi, insentif dan proteksi,” imbuhnya.
Di lain pihak dosen pengajar Fisipol Unud, Anom Wiranata mengharapkan dengan adanya seminar ini mahasiswa dapat memiliki akses menuju formulasi kebijakan pemerintah. “Dengan terselenggaranya kegiatan yang dihadiri oleh pejabat dari 10 kementerian ini diharapkan agar seruan mahasiswa FISIP dapat didengarkan,” ujarnya.
Seminar nasional ini juga dihadiri pembicara lainnya, yakni Pemimpin Redaksi Majalah Prisma Daniel Dhakidae, dan Pembantu Rektor I Unud IKG Bendesa. [b]
itu bru sminar mntapppp ……hatta rajasa