• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Guru-guru Kembali Belajar tentang Kuta

Fadlik Al Iman by Fadlik Al Iman
11 August 2014
in Berita Utama, Kabar Baru, Lingkungan, Pendidikan
0 0
0

foto.fadlik

Belum lama ini puluhan guru Sunari Loka berkumpul melihat Kuta lebih dekat.

Lho, bukannya mereka telah lama mengenal Kuta? Itulah pula yang menjadi pertanyaan besar saya ketika mengikuti kegiatan mereka pekan lalu.

Pagi-pagi mereka telah berkumpul di ruangan multi media. Acara dibuka oleh ketua Yayasan Drs. I Nengah Cipta. Dalam sambutannya Pak Cipta berharap agar peserta serius mengikuti materi yang disajikan.

“Jadilah guru yang aktif bertanya karena apabila tidak aktif tentu akan berakibat pada yang lain,” imbuhnya.

Kegiatan ini berlangsung beberapa hari. Materi terdiri dari materi kelas dan luar ruang disertai games terkait materi.

Pada kalimat pembukanya pemateri dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali, Herni Pili mengajak guru-guru menyanyikan lagu Indonesia Pusaka bersama-sama. Salah seorang guru nyeletuk “Indonesia Raya, Bu..”

Herni menyambutnya, “Indonesia Pusaka, Bapak.”

Guru-guru yang lain membenarkan. Iya.. ada juga lagu Indonesia Pusaka. “Kalau upacara keseringan menyanyikan Indonesia Raya sih..” sahut guru di belakang.

Slide pertama yang muncul adalah Jejak Ekologi yang disampaikan Herni. Materi ini mengingatkan kita lagi lebih dalam, bahwa dalam mengisi hidup pasti manusia memproduksi sampah.

“Untuk itu kita harus mengingat ngingat jejak ekologi dari produk yang kita pakai,” papar Herni.

Ambil contoh, minuman mineral ternama yang diambil dari Jawa. Berapa banyak polusi yang dikeluarkan oleh truk pengangkut minuman tersebut sampai ke Bali. Jika telah digunakan dalam beberapa menit, ke mana perginya sampah kemasan air mineral tersebut?

Guru-guru semakin serius mendengarkan sambil berbicara pelan-pelan membuat beberaa contoh. Herni pun membagi guru-guru dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikannya.

Hal yang bisa didefinisikan dari Jejak Ekologi adalah sebuah alat untuk mengukur atau menganalisis berapa jumlah konsumsi sumber daya alam dan sampah yang dihasilkan. Diharapkan dari materi ini kita lebih arif lagi memilah dan memilih barang yang akan kita gunakan.

Usai pemaparan Jejak Ekologi, pembicara lain yaitu Catur Yudha Hariani menyampaikan materi selanjutnya. Kali ini kita semua diingatkan bahwa pendidikan adalah sebuah rangkaian proses tiada henti demi kemampuan, prilaku yang dimiliki individu agar dapat dimanfaatkan bagi kehidupannya.

Barulah pertanyaan saya terjawab ketika Catur memaparkan materinya, Education for Sustanable Development (ESD), pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Visinya memberdayakan manusia agar mampu bertanggung jawab dalam menciptakan dan menikmati masa depan berkelanjutan.

Nah, jika dikaitkan dengan Kuta, para guru langsung membayangkan Kuta tempo dulu, sekarang serta apa yang akan terjadi ke depan. Saya baru ketemu jawabannya. Namun masih penasaran.

Usai pemaparan para guru kembali membentuk kelompok. Uniknya setiap perwakilan oleh fasilitator dijuluki tokoh-tokoh di Indonesia. Ada Megawati, Prabowo, Jokowi, Yusuf Kalla serta Afgan seorang penyanyi. Hal ini dilakukan agar peserta tidak bosan mengikuti materi.

Satu persatu peserta menggali potensi Kuta, apa saja perubahan yang terjadi pada Kuta, serta apa saja yang harus dilakukan ke depan.

Ibu Asana Vibeke dari I’m An Angel menjelaskan perbedaan Kuta di tahun 1970-an masih alami sekali, tidak ada polusi, masih banyak pohon. Jajanan yang ada masih dirajai makanan lokal. Kini produk multi nasional telah berada di Kuta.

Lantas guru-guru memetakan juga lewat gambar. Tak hanya Kuta namun seluruh pantai di Bali. “Perkembangan kawasan wisata yang makin luas ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan yang makin luas pula,” ungkap salah satu guru yang dijuluki sebagai Jokowi.

Ditambahkannya lagi bahwa akibat water sport mengancam kehidupan bawah laut. “Belum lagi sekarang pantai Kuta menjadi bulan bulanan kiriman sampah,” imbuhnya.

Dalam kata penutup Ketua Yayasan Pak Cipta mengharapkan agar guru-guru makin peka terhadap perubahan di Kuta khususnya, serta Bali secara umum. Dengan demikian mereka bisa menginformasikan ke murid-murid sesuai dengan nama Sunari Loka yang berarti tempat pancaran kecerdasan. [b]

Tags: KutaLingkunganPendidikan
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Fadlik Al Iman

Fadlik Al Iman

Pegiat lingkungan di Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) Bali.

Related Posts

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

17 April 2023
Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

30 September 2022
Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

11 September 2022
Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

28 August 2022

Produktif Berkarya selama Magang di BaleBengong

15 May 2021
Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

Nobar Pulau Plastik di Fairfield by Marriott Bali Kuta

27 April 2021
Next Post
Mengemas Ulang Seni Budaya Bali

Mengemas Ulang Seni Budaya Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In