• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, June 15, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

[Foto] Sajian Tarian dari Bima

Anggara Mahendra by Anggara Mahendra
21 June 2013
in Berita Utama, Budaya, Foto, Kabar Baru, Travel
0 0
2
Peserta PKB dari Kabupaten Bima meniup Sarone, alat musik tiup khas daerahnya.
Peserta PKB dari Kabupaten Bima meniup Sarone, alat musik tiup khas daerahnya.

Pesta Kesenian Bali pertama kalinya diadakan pada tahun 1979 yang digagas Gubernur Bali saat itu, Ida Bagus Mantra. Sejak itu, acara ini menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Bali yang dinanti-nanti oleh masyarakat Bali, juga wisatawan yang berkunjung.

Tahun 2013, Pesta Kesenian Bali sudah di umur ke-35. Pelaksanaannya juga mengundang peserta tidak hanya dari Bali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat juga ikut meramaikan acara dengan penampilan tari-tarian khas daerahnya di Kalangan Angsoka, salah satu panggung di Taman Budaya Art Centre, pukul 11 siang.

Suara Serone, alat musik tiup berpadu dengan suara gong, Genda To’I (alat musik tabuh) dan instrumen lainnya mengiringi Tarian Wura Bongi Manca atau tarian selamat datang yang diciptakan oleh Sultan Abil Khair Sirajuddin ke II yang menggambarkan rasa bangga dan bahagia para gadis saat menerima kedatangan orang-orang yang dicintainya. Perasaan ini diungkapkan dengan melempar beras kuning sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan yang abadi.

Perempuan dari Kabupaten Bima menarikan Tari Wura Bongi Manca yang merupakan tari selamat datang. Dalam foto, penari melemparkan beras kuning.
Perempuan dari Kabupaten Bima menarikan Tari Wura Bongi Manca yang merupakan tari selamat datang. Dalam foto, penari melemparkan beras kuning.

Tari Mpa’a Soka sebagai penampilan kedua dibawakan oleh dua orang paruh baya, menceritakan tentang kesiapan, kesigapan dan keberanian pasukan pengintai Kesultanan Bima dalam bertugas. Tarian ini berlangsung pelan, tapi di tengah-tengah, gerakan berubah cepat dengan memukul lawan dengan tongkat kayu. Di sela tarian, penari sering membuat lelucon dengan menggerak-gerakan pantatnya hingga mengundang gelak tawa.

Tarian Mpa'a Soka yang dibawakan oleh dua laki-laki paruh baya. Menceritakan tentang kesigapan dan keberanian dalam mempertahankan kedaulatan.
Tarian Mpa’a Soka yang dibawakan oleh dua laki-laki paruh baya. Menceritakan tentang kesigapan dan keberanian dalam mempertahankan kedaulatan.

 

 

Penari Mpa'a Soka tertawa meskipun sempat dipukul oleh tongkat kayu penari lawannya.
Penari Mpa’a Soka tertawa meskipun sempat dipukul oleh tongkat kayu penari lawannya.

Berikutnya adalah Tari Muna Ra Medi, menunjukkan keterampilan masyarakat dalam menenun. Disini terdapat gerakan proses mengambil kapas, memintal hingga menjadi sarung Nggoli.

Tari Muna Ra Medi yang merupakan keterampilan rakyat dalam menenun. Gerakannya diawali dari proses pengambilan kapas, pemisahan kapas dengan biji, pemintalan hingga menjadi sarung Nggoli.
Tari Muna Ra Medi yang merupakan keterampilan rakyat dalam menenun. Gerakannya diawali dari proses pengambilan kapas, pemisahan kapas dengan biji, pemintalan hingga menjadi sarung Nggoli.
Tari Muna Ra Medi yang merupakan keterampilan rakyat dalam menenun. Gerakannya diawali dari proses pengambilan kapas, pemisahan kapas dengan biji, pemintalan hingga menjadi sarung Nggoli.
Tari Muna Ra Medi yang merupakan keterampilan rakyat dalam menenun. Gerakannya diawali dari proses pengambilan kapas, pemisahan kapas dengan biji, pemintalan hingga menjadi sarung Nggoli.

Tidak hanya tarian yang ditunjukkan, tapi permainan rakyat turun temurun juga ditunjukkan dengan Mpa’a Gantao. Dimainkan oleh dua anak yang memperlihatkan ketangkasan dan berisi gerakan memukul lawan yang disertai mantra-mantra kekebalan tubuh.

Mpa'a Gantao. Permainan rakyat asli budaya Mbojo yang memerlukan ketangkasan dan adu pukul disertai mantra-mantra kekebalan tubuh.
Mpa’a Gantao. Permainan rakyat asli budaya Mbojo yang memerlukan ketangkasan dan adu pukul disertai mantra-mantra kekebalan tubuh.
Mpa'a Gantao. Permainan rakyat asli budaya Mbojo yang memerlukan ketangkasan dan adu pukul disertai mantra-mantra kekebalan tubuh.
Mpa’a Gantao. Permainan rakyat asli budaya Mbojo yang memerlukan ketangkasan dan adu pukul disertai mantra-mantra kekebalan tubuh.

Keseharian remaja di Kabupaten Bima pun menjadi inspirasi terbentuknya tarian Ndawi Nara dan Tari Pata Angi. Pada Tari Ndawi Nara, memperlihatkan remaja perempuan bercermin demi tampil cantik didepan laki-laki yang disukainya. Sedangkan Tari Pata Angi merupakan tarian kreasi yang bercerita tentang awal perkenalan laki-laki dan perempuan. Agar hubungan ini direstui, laki-laki diharuskan mahir dalam memainkan tongkat, berpantun, serta berzikir.

Tari Ndawi Nara ini menggambarkan tingkah laku remaja yang ada di Kabupaten Bima yang ingin selalu tampil cantik dihadapan pasangannya, misalnya bercermin atau bermanja-manja
Tari Ndawi Nara ini menggambarkan tingkah laku remaja yang ada di Kabupaten Bima yang ingin selalu tampil cantik dihadapan pasangannya, misalnya bercermin atau bermanja-manja
Tari Ndawi Nara ini menggambarkan tingkah laku remaja yang ada di Kabupaten Bima yang ingin selalu tampil cantik dihadapan pasangannya, misalnya bercermin atau bermanja-manja
Tari Ndawi Nara ini menggambarkan tingkah laku remaja yang ada di Kabupaten Bima yang ingin selalu tampil cantik dihadapan pasangannya, misalnya bercermin atau bermanja-manja
Tari Ndawi Nara ini menggambarkan tingkah laku remaja yang ada di Kabupaten Bima yang ingin selalu tampil cantik dihadapan pasangannya, misalnya bercermin atau bermanja-manja
Tari Ndawi Nara ini menggambarkan tingkah laku remaja yang ada di Kabupaten Bima yang ingin selalu tampil cantik dihadapan pasangannya, misalnya bercermin atau bermanja-manja
Tari Pata Angi adalah tari kreasi yang menceritakan awal perkenalan laki-laki dan perempuan yang ingin mengenal cinta. Laki-laki  menunjukkannya bermain tongkat, berpantun dan berzikir agar hubungannya direstui.
Tari Pata Angi adalah tari kreasi yang menceritakan awal perkenalan laki-laki dan perempuan yang ingin mengenal cinta. Laki-laki menunjukkannya bermain tongkat, berpantun dan berzikir agar hubungannya direstui.
Tari Pata Angi adalah tari kreasi yang menceritakan awal perkenalan laki-laki dan perempuan yang ingin mengenal cinta. Laki-laki  menunjukkannya bermain tongkat, berpantun dan berzikir agar hubungannya direstui.
Tari Pata Angi adalah tari kreasi yang menceritakan awal perkenalan laki-laki dan perempuan yang ingin mengenal cinta. Laki-laki menunjukkannya bermain tongkat, berpantun dan berzikir agar hubungannya direstui.
Tari Pata Angi adalah tari kreasi yang menceritakan awal perkenalan laki-laki dan perempuan yang ingin mengenal cinta. Laki-laki  menunjukkannya bermain tongkat, berpantun dan berzikir agar hubungannya direstui.
Tari Pata Angi adalah tari kreasi yang menceritakan awal perkenalan laki-laki dan perempuan yang ingin mengenal cinta. Laki-laki menunjukkannya bermain tongkat, berpantun dan berzikir agar hubungannya direstui.

Selain dari Kabupaten Bima, masih ada banyak lagi penampilan kebudayaan dari Bali dan Nusantara di Pesta Kesenian Bali ke-35 yang akan berakhir sekitar satu bulan lagi, pada 13 Juli 2013. [b]

Tags: BudayaPKB 35
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anggara Mahendra

Anggara Mahendra

fotojurnalis lepas, pembuat catatan visual dan pengendara Si Kemot, Honda C70 merah

Related Posts

Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Next Post
Co-Working Space: Tempat Kerja Berkedok Nongkrong

Co-Working Space: Tempat Kerja Berkedok Nongkrong

Comments 2

  1. ari putranta says:
    12 years ago

    saya mengenal penulis juga pada saat PKB, yang keberapa saya lupa. keliatannya hampir tiap hari penyelenggaraan PKB dia datang, hehehe…

    Reply
  2. nila karnila sari says:
    12 years ago

    saya senang tarian bima sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

[Matan Ai] Bali dan Pembusukan Pembangunan

Penciptaan Ancaman di Pulau Para Jagoan

14 June 2025
Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

13 June 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Temu Teknologi di Serangan

Temu Teknologi di Serangan

12 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia