• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, July 11, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Eksotisme Desa Tua di Tepi Batur

Agung Ardana by Agung Ardana
5 June 2010
in Kabar Baru, Travel
0 0
0

Teks dan Foto Agung Ardana

Berkunjung kembali ke Desa Trunyan, tepatnya ke kuburan desa, menjadi pengalaman tersendiri buat saya dan tamu Perancis yang saya pandu. Kali ini saya berkunjung bersama rombongan “Sun Voyages” dari Perancis.

Cuaca di pelabuhan kedisan siang itu sangat cerah. Gelombang air Danau Batur agak besar tapi tidak mengurangi semangat kami menyeberang menuju kuburan desa Trunyan. Perjalanan mengunakan jalur danau (dengan boat) membutuhkan waktu sekitar 15- 20 menit. Boat kami melaju dengan latar belakang gunung batur di kejauhan, sungguh pemandangan alam yang indah.

Untuk menyeberang ada beberapa tarif naik boat. Ini info harga dalam rupiah di Pelabuhan Kedisan, Kintamani:

1. Satu orang @375.000
2. Dua orang @188500 = 377.000
3. Tiga orang @126.850 = 380.500
4. Empat orang @95.625 = 382.500
5. Lima orang @ 77.100 = 385.500
6. Enam orang @64.700 = 388.000
7. Tujuh orang @ 55.800 = 390.000
8. Info lebih lengkap hub saya di 081338667808

Desa Trunyan merupakan salah satu desa Bali asli atau Bali mula. Tradisi uniknya adalah tidak melakukan tradisi pembakaran atau mengubur jenazah kalau ada salah satu penduduk desa yang meninggal dunia. Mereka adalah orang Bali yang memeluk agama Hindu, seperti umumnya masyarakat Bali lainnya.

Desa ini terletak di pingir Danau Batur. Akses jalan sudah masuk sampai desa ini, tetapi perjalanan naik boat melewati danau memberikan pengalaman tersendiri.

Sesampai kami di dermaga desa, kami di sambut penduduk lokal yang sudah menunggu dan langsung mengantar kami ke kuburan desa. Situasi dan kondisi di sini sekarang sedikit lebih baik dan tertata. Sayangnya, kebiasaan untuk meminta-minta uang kepada tamu, masih kerap terjadi.

Areal kuburan Desa Trunyan tidak terlalu besar. Ada sebuah pohon besar berdiri di tengah. Menurut Pan Pani, salah seorang penduduk desa yang juga pemandu lokal pohon besar itu adalah Taru Menyan, dari kata taru yang berarti pohon menyan dan harum menyan. Nama pohon inilah sal kata desa Trunyan. Pohon itu diperkirakan berusia ribuan tahun. Aneh nya ukurang pohon ini tidak banyak mengalami perubahan.

Pengamatan saya, pohon ini seperti pohon bunut (pohon nyatoh yang punya nama ilmiah Palaguim Spp). Getah kayunya berwarna merah. Pohon ini dipercaya penduduk setempat yang meyerap bau busuk dari jenazah yang mengalami proses pembusukan. Ajaib!

Pan Pani menceritakan cikal bakal penduduk desa tidak membakar atau mengubur jenazah. Alkisah dahulu penduduk desa kebingungan karena muncul bau harum yang sangat menyengat. Setelah ditelusuri ternyata bau harum itu berasal dari sebuah pohon besar yang dikenal sebagai Taru Menyan. Bau harum itu kadang sampai membuat penduduk pilek.

Atas ide tetua di desa, diletakanlah jenazah di bawah pohon untuk menetralisir bau harumnya. Ide itu berhasil. Penduduk tidak lagi terganggu dengan bau harum yang menyengat. Tata cara penguburan itu masih tetap di laksanakan sampai sekarang.

Tidak semua jenazah penduduk desa diletakkan di sini. Ada peraturan yang berlaku, karena jumlah jenazah yang dikubur di kuburan ini tidak boleh lebih dari 11 jenazah, maka yang diletakkan di sini adalah jenazah yang meninggal secara wajar dan pernah menikah. Nama lain kuburan ini adalah Sema Wayah.

Selain Sema wayah ini Trunyan juga memiliki kuburan lain. Apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda.

Secara ilmiah kenapa jenazah tidak mengeluarkan bau busuk, seperti yang terjadi di desa Trunyan ini masih menjadi tanda tanya. Ini yang mesti dipelajari lagi. Selamat mengenal di Trunyan, Bali! [b]

Tags: BangliTravelTravelingTrunyanWisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Agung Ardana

Agung Ardana

Agung Ardana alias ‘BaliBuddy”. Bekerja sebagai Tour Organizer di Bali. “Pesan saya, Bali akan bertambah indah jika Anda bersama orang yang tahu dan memberikan informasi yang benar tentang Bali,” tulisnya di blog pribadi bali4u.wordpress.com. Jika Anda butuh guide di Bali, jangan ragu untuk telepon atau SMS di 081338667808 atau email balibuddy@gmail.com

Related Posts

Emas Hitam Kintamani: Anak Muda dan Masa Depan Pertanian

Emas Hitam Kintamani: Anak Muda dan Masa Depan Pertanian

10 June 2025
Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

9 April 2021
Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

7 April 2021
Beginilah Uniknya Nyepi di Desa Kedisan

Beginilah Uniknya Nyepi di Desa Kedisan

16 March 2021
Next Post
Kearifan Arsitektur India di Mata Gus Eben

Kearifan Arsitektur India di Mata Gus Eben

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

10 July 2025
Diskusi dan Konser Hari HAM “Semakin Dibungkam Semakin Melawan”

Konser Bukan Cuma Menyanyi dan Bergembira, namun Juga Masalah Kenyamanan dan Keamanan

9 July 2025
Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

9 July 2025
TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

8 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia