Matikan lampumu, mari hidupkan energi terbarukan.
Kampanye Earth Hour merupakan AKSI serentak individu, komunitas, korporasi, dan pemerintah di seluruh dunia dalam usaha mengurangi laju pemanasan global dan dampak perubahan iklim.
Di tahun keduanya, Gerakan Earth Hour Denpasar mengajak publik untuk menjadi bagian dari Earth Hour. Siapa saja bisa terlibat dengan berpartisipasi mematikan lampu dan peralatan listrik yang sedang tidak digunakan selama 1 jam pada Sabtu, 29 Maret 2014 pukul 20.30-21.30 WITA.
AKSI mematikan lampu di Earth Hour hanya permulaan yang menunjukkan bahwa AKSI ramah lingkungan dapat dimulai dari sesuatu yang mudah, murah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Memasuki tahun ke-7 penyelenggaraannya, Earth Hour menjadi kampanye lingkungan hidup terbesar dalam sejarah karena didukung oleh 2 milyar penduduk Bumi yang tersebar di lebih dari 7.001 kota dan 160 negara.
Tahun ini, penyelenggaraan Earth Hour Denpasar dilakukan di Balai Edukasi & Konservasi Penyu di Pulau Serangan dan sekaligus menjadikan Tugu Penyu, salah satu ikon Bali yang akan ikut dimatikan untuk Earth Hour 2014. Penyelenggaraan Earth Hour Denpasar diikuti oleh berbagai komuntias di Bali.
Pemilihan Balai Edukasi & Konservasi Penyu sebagai lokasi utama pelaksanaan Earth Hour 2014 dengan tema Switch Off Your Lights, Switch On To Renewable Energy adalah sekaligus kick off dari pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang akan dimulai pada April 2014 atas kerja sama dari WWF Coral Triangle Programme, Balai Edukasi & Konservasi Penyu, dan Earth Hour Denpasar.
Harapannya Balai Edukasi & Konservasi Penyu ini bisa menjadi salah satu model gedung rendah emisi di Bali dan menjadi pusat pembelajaran lingkungan yang terintegrasi.
Selain itu, seluruh hotel di Bali yang termasuk dalam jaringan Accor Group, Aston Group, Garuda Indonesia Group, Starwood Group, Hard Rock Hotel, dan Beach Walk Mall juga secara mandiri ikut mematikan lampu pada Earth Hour 2014.
Pada tahun 2013, Earth Hour Denpasar meluncurkan program #HijaukanHutan yaitu sebuah program adopsi pohon untuk reforestasi lahan tandus di kaldera Gunung Batur Kintamani yang juga merupakan Global Geopark pertama di Indonesia. AKSI tersebut diikuti oleh program adopsi terumbu karang dengan nama #BirukanLaut yang berhasil melakukan transplantasi 700 terumbu karang baru, yang kini telah menjadi ‘rumah baru’ bagi ekosistem laut di kawasan Tanjung Kotal, Bali Barat.
AKSI ini dilanjutkan dengan program #BirukanLaut tahap 2 yang akan diselenggarkan pada tanggal 26 April 2014, sebagai hadiah dari penduduk Bumi di peringatan Hari Bumi.
INI AKSIKU! MANA AKSIMU? [b]
Teks Dwi Jayanthi, Foto Jakarta Jive.