• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Buku

Dua Panduan untuk Menikmati Bali

Anton Muhajir by Anton Muhajir
20 February 2011
in Buku, Kabar Baru, Travel
0 0
2

Bingung mau jalan-jalan di mana saja selama liburan di Bali? Dua buku terbitan Intisari ini bisa jadi panduan.

Buku pertama berjudul Where to Go Bali. Buku ini terbit November 2010 lalu. Materinya tentang lokasi wisata dan aktivitas apa saja yang menarik untuk dilakukan selama di Bali.

Ada sekitar 40 lokasi yang ditulis buku ini. Mereka tersebar di seluruh lokasi di Bali, mulai dari Uluwatu, Jimbaran, Canggu, Tanah Lot, Bedugul, Jatiluwih, Lovina, Desa Trunyan, Desa Tenganan, Besakih, dan seterusnya. Kegiatan wisatanya tari kecak, wisata taman satwa, arung jeram, parasailing, dan banyak lagi.

Ehm, biar jelas di awal, saya ngaku saja, deh. Saya salah satu penulis buku ini selain satu tim lain di Bali yang tidak saya kenal sama sekali dan satu tim lagi dari wartawan Intisari. Selain menerbitkan majalah bulanan, Redaksi Intisari secara berkala memang menerbitkan buku dengan tema tertentu, termasuk buku panduan jalan-jalan.

Untuk menulis buku ini, saya kerja tandem dengan fotografer muda Bali, Made Nagi. Mantan fotografer Bali Post ini sekarang bekerja untuk kantor berita foto Eropa, Europe Pressphoto Agency (EPA). Mohon maklum, foto memang jadi salah satu kekuatan buku ini, selain, ehm, tentu saja narasinya.

Karena itu tukang potonya harus fotografer hebat. Dan, Nagi melakukan tugasnya dengan baik. Fotu-fotonya di buku ini menyampaikan keindahan lokasi-lokasi wisata tersebut saling mendukung dengan narasi.

Narasi buku ini kuat karena kami melakukan reportase untuk semua lokasi dan kegiatan wisata di buku ini. Jadi, kami tidak seperti para tukang copas di website perjalanan Bali yang bejibun di Bali dan bermodal copy paste tulisan orang lain.

Tempat dan kegiatan wisata di buku ini relatif baru. Tidak ada, misalnya, Kuta dan Sanur yang sudah dikenal setiap turis domestik ataupun asing di Bali. Kami memilih lokasi-lokasi yang relatif baru dikenal di kalangan terbatas. Pantai, misalnya, kami tulis tentang Suluban atau Blue Point di dekat uluwatu yang sumpah mati kerennnya dengan ombak tinggi, laut membiru, dan goa-goa karang.

Masih banyak lokasi dan kegiatan lainnya. Kalau mau tinggal cari di toko-toko buku terdekat. Di Denpasar, sih, sepertinya ada di semua Gramedia. Sayang, saya tidak tahu harganya.

Buku kedua, Wisata Jajan Bali terbit setahun sebelumnya, 2009. Ini hasil kerjasama pertama saya dan Intisari. Seperti judulnya, buku ini lebih banyak membahas tempat-tempat kuliner mak jaan ala kami.

Secara umum, tempat kuliner ini dibagi jadi tiga jenis, yaitu internasional, Indonesia, dan Bali. Untuk menghormati yang mengharamkan babi, ada keterangan pula apakah menu tersebut mengandung babi atau tidak. Jadi, don’t worry be happy buat yang mengharamkan babi. Hehe..

Untuk menu western ini ada Amerika, Rusia, Thailand, China, dan seterusnya. Adapun menu khas Indonesia, seperti pecel madiun, soto, dan lain-lain. Untuk menu Bali, antara lain soto sapi, soto babi, lawar kuwir, sate lilit, dan macam-maca. Resto yang ditulis di buku ini ada di Gilimanuk, Klungkung, Denpasar, dan seterusnya.

Seperti juga buku pertama, saya pun menulis buku ini tandem. Kali ini bersama jurnalis Bali yang juga teman satu ranjang, satu organisasi, satu profesi, Luh De Suriyani. Hehe..

Tim Bali bekerja bersama I Gede Agung Yudana, editor senior Intisari sekaligus penanggung jawab penulisan buku ini dan buku yang pertama tadi. Bli Gede, demikian saya memanggil penulis senior yang sangat medok jawa kalau ngomong ini, juga melakukan reportase dengan langsung menikmati menu-menu di buku ini.

Karena ditulis berdasarkan reportase langsung, sekali lagi bukan bermodal copas dari tulisan orang lain (huh!), maka seperti menu-menu yang kami santap selama reportase, tulisan di buku ini pun teramat nikmat untuk dilewatkan.

Maka, segeralah cari di toko-toko buku terdekat. Biar tidak kesasar kalau jalan-jalan ke Bali. [b]

Tags: BaliBukuOpiniTravelTravelingWisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
Kesetaraan Perempuan Bali ala Banjar Kekeran

Menjadi Perempuan Versiku

8 May 2025
Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

27 April 2025
matan AI

Dusta Ajeg Bali

11 February 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Next Post
Revolusi Hijau, Menjerat Petani dengan Racun

Pertanian Bali Dipuja, Petani Ke Mana?

Comments 2

  1. Nita Estasari says:
    12 years ago

    Selamat siang beli Antaon, saya Nita dari jakarta..

    saya dulu pernah dikasih oleh seorang sahabat buku karangan Beli anton Where go to bali, tapi sangat disayangkan buku itu tertinggal di pesawat dan saya mencari2 buku itu di berbagai macam toko buku tidak ketemu

    kalau boleh saya tau dimana saya ingin mendapatkan buku ini kembali..??

    saya menunggu balasanya dari Beli anton

    Terimakasih salam sejahtera,

    Nitha

    Reply
    • Anton Muhajir says:
      12 years ago

      Halo, Mbak Nita.

      Saya lihat buku-buku ini masih ada di Gramedia. Silakan saja cari di bagian buku jalan-jalan. Atau bisa saja langsung tanya ke petugas dengan menyebut judul buku tersebut.

      Gutlak..

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia