Program Musik Bersuara kali ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Dihelat dengan seru melalui akun IG @BaleBengong dan menampilkan panggung kolaborasi DJ dan VJ dari rumah.
Mereka adalah Mistral dan Mairakilla, dua DJ perempuan dan Artivak, musisi VJ. Ketiganya menghibur sekaligus menggalang donasi untuk bantuan alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan yang dihelat sejumlah relawan melalui program Jauh di Mata Dekat di Hati, donasi #APDuntukTenagaKesehatan yang sudah dihelat sejak Maret 2020.
Mistral memulai penampilan dari pertunjukan yang dikonsep 2 jam nonstop pada Rabu (15/4). Dari layar ponsel, suara musik terdengar jernih, mengalir menggerakkan tubuh. Beberapa orang yang menonton dan berinteraksi dari kolom komentar ada yang menjadikannya pengantar olahraga, workout di rumah. Di layar juga ada grafis Musik Bersuara berserta ajakan donasi ke nomor rekening yang sudah menyalurkan bantuan ke sejumlah layanan kesehatan di Indonesia.
Salah satu DJ perempuan terbaik ini dikenal suka membujuk dan menggoda kerumunan saat bereksperimen di lantai dansa. Banyak pengaruh musik Mistral berasal dari Funk, Jazz, dan Soul. Di sela-sela pertunjukan dari rumah ini elemen klasik muncul dalam set-nya.
Jika siang hari ia gemar surfing di laut, pada malam hari Jasmine Haskell (alias Mistral) mulai mengejar hasratnya untuk menjadi DJ pada usia 17 tahun. Pembelajarannya dimulau di Liquid Bar. Tak lama kemudian, Jasmine memulai debutnya di bar play house dan kemudian berevolusi menjadi banyak bentuk suara bawah tanah lainnya yang dimainkan di banyak tempat di Bali dan Asia Tenggara; 66 Club, Junkyard, Woo Bar di The W Hotel, Jenja, Kafe Rumah, Koh, Disko Afrika, Maggie Choo di Bangkok, Bassavengers di Nagaba dan Calavera di KL, klub Mojo di Yangon.
Dia juga bermain di beberapa festival musik seperti Paradise in Bali, Dimension Playground, dan juga festival Sunblast. Saat ini ia adalah salah satu dari tiga penduduk untuk acara Sundaze di Manarai.
Selama karirnya, Mistral telah bermain bersama banyak DJ internasional terkenal dan pertunjukan musik seperti Jo Mills, Utah Jazz, Bag Raiders, T-Roy, Mike Steva, Filastine, Dennis Ferrer, Kembar Ragga, An-tenn-ae, dan lainnya.
Jasmine juga mendorong sebuah festival kemah komunitas unik yang disebut Banjar Campout. Program ini mendorong lahirnya talenta lokal dalam musik elektronik dan eksperimental serta pengalaman berharga.
Satu jam setelah disko untuk donasi, sesi kedua dilanjutkan DJ perempuan lainnya, Mairakilla yang berdarah Jepang-Indonesia, lahir dan besar di Pulau Bali. Ia juga penari dan drummer karena ibu penari dan ayah seorang DJ. Ia bermain di klub musik tepi pantai popuer, Finns, Rock Bar, dan klub malam Mirror.
Maira adalah DJ perempuan pertama yang bermain di Breakinvasion, acara tahunan breakdance di Indonesia. Dia juga memainkan hip-hop dan funk untuk Island Break, pertandingan Breakdance tahunan di Bali. Tapi gaya DJ-nya lebih seperti Intense House, Techno, Breakbeat to Baltimore Club ke Ghetto dengan Voguing Funky Breaks.
Penampilan kedua DJ perempuan ini dihidupkan oleh video jockey, Artivak. Ini adalah praktik seni dan desain multidisiplin yang menghubungkan musik, budaya, dan teknologi yang dipimpin oleh Rama Rowi & Ronald Tanos.
Kolaborasi ketiganya juga terlihat di sebuah gerakan, Banjar Camp Out. Didirikan di Bali oleh sejumlah orang yang memiliki hasrat yang sama untuk musik, seni, dan alam. Ini adalah ruang kreatif di alam untuk musik, seni, dan lokakarya.
Update donasi
Saat ini sudah puluhan dokter dan perawat yang meninggal dari dampak pandemi ini di Indonesia. Tak sedikit yang harus berpisah dari keluarga selama beberapa pekan agar tak membawa penyakit ke rumah. Kabar duka ini menyusul langkanya alat-alat pelindung diri seperti masker, baju hazmat, dan lainnya yang harganya melonjak bahkan hilang dari pasaran.
Terima kasih atas kontribusi kawan-kawan musisi dan seniman lain dalam aksi kolaborasi ini. Inisiatif ini bisa dibaca di laporan donasi publik minggu I https://balebengong.id/laporan-minggu-i-bantuan-apd-untuk-tenaga-kesehatan/
Sampai pada laporan publik minggu III, terkumpul hampir Rp 60 juta dari berbagai rekening. Puluhan orang berkontribusi dari Bali dan luar Bali. Sampai 19 April 2020, mereka adalah Man Angga, Gunawarma, Cok (bergantian dengan akun Nosstress), Made Maut, Bobby-SID, Sandrayati Fay, diskusi Happy Salma-Frischa, komedian Rare Kual, Wake Up Irish, AlienChild, Yan Sanjay-Pygmos, Dewa Gede Krisna, The Dissland-Made Ardha, diskusi buku Man Angga-Post Santa, Iksan Skuter, diskusi Rini Sialagan-Gendo Suardana, Zio, Soul n Kith, Reda Gaudamo, Dokter Gusti Martin, Krisna Float, The Pojoks, dan lainnya.
Ada beberapa event dengan topik lain tapi misinya untuk “APDuntukTenagaKesehatan” menggunakan rekening sama, yakni donasi melalui kaos dari brand Mayhem, Musik Bersuara oleh BaleBengong, dan bincang Sastra di Udara (Juli Sastrawan). Berikutnya ada dari Yayasan AJAR, dan lainnya.