• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Desa Adat Serentak Dirikan Baliho Baru

Suriadi Darmoko by Suriadi Darmoko
6 February 2017
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
0
Pendirian baliho tolak reklamasi Teluk Benoa oleh Desa Pekraman Denpasar. Foto ForBALI.

Penurunan paksa baliho tolak reklamasi menuai perlawanan. 

Baliho tolak reklamasi Tolak Benoa yang diturunkan aparat kepolisian terjadi di beberapa daerah seperti Melaya, Jembrana; Denpasar, dan Legian, Kuta. Desa adat melawannya dengan memasang baliho secara serentak.

Hilangnya baliho-baliho tolak reklamasi Teluk Benoa itu terjadi setelah keluarnya instruksi Polda Bali untuk membersihkan baliho-baliho ormas. Penurunan paksa oleh aparat kepolisian dan perusakan baliho pasca instruksi itu semakin menegaskan jika pembungkaman terhadap aspirasi penolakan reklamasi Teluk Benoa rakyat Bali tidak pernah berhenti.

Menyikapi pemberangusan baliho itu, desa-desa adat/pakraman di Bali kembali melakukan pemasangan baliho secara serentak dalam satu hari Minggu kemarin. Sejak pagi hari, sekitar pukul 10.00 pagi di Desa Pakraman Kesiman, Denpasar dan puncaknya berakhir sore hari di Desa Pakraman Intaran, Sanur.

Delapan desa pakraman yang tersebar di tiga kabupaten/kota di Bali yakni Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupten Karangasem secara serentak mendirikan baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Baliho penolakan tersebar di 39 satu titik di delapan Desa Adat di antaranya adalah Desa Pakraman Kesiman, Pasedahan, Kepaon, Kuta, Denpasar, Sumerta, Renon dan Intaran.

Di Kesiman, pemasangan baliho dilakukan di setidaknya di tiga lokasi oleh pemuda dari Desa Pakraman Kesiman, salah satunya di perempatan Tohpati, Kesiman. Beberapa hari sebelumnya, di tempat sama, dengan alasan sudah rusak, baliho tolak reklamasi Teluk Benoa milik Desa Pakraman Kesiman diturunkan polisi.

“Padahal kita tahu kalau baliho di perempatan Tohpati tidak rusak. Polisi tidak hanya menurukan baliho tapi secara paksa juga bendera tolak reklamasi,” ujar Genuk Rudita.

Karena baliho telah dianggap rusak oleh polisi lalu diturunkan, akhirnya atas sepengetahuan desa pakraman, para pemuda Kesiman kembali mendirikan baliho sekaligus menambah jumlah titik pemasangan baliho.

“Kami memasang kembali baliho baru untuk terus meminta reklamasi Teluk Benoa dibatalkan,” ujar Genuk.

Solidaritas perlawanan terhadap penurunan paksa baliho juga datang dari Desa Adat Pasedahan. Di bawah guyuran hujan, warga Desa Adat Pasedahan mendirikan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dan dipimpin langsung oleh Bendesa Adat Pasedahan.

Komang Subagiarta, warga Desa Adat Pasedahan, mengatakan meskipun tak ada penurunan paksa, pendirian baliho di Pasedahan justru sebagai solidaritas perlawanan terhadap penurunan paksa baliho tolak reklamasi Teluk Benoa di desa adat lain.

Di Karangasem, Forum Pemuda Karangasem juga bersolidaritas melawan penurunan paksa baliho. Mereka mendirikan baliho penolakan reklamasi teluk benoa di wilayah Jalur 11, Jalan Veteran Karangasem.

Pada waktu yang sama perlawanan atas penurunan paksa baliho juga dilakukan oleh Desa Adat Kepaon. Di Desa Adat Kepaon, mereka sudah lebih dari 15 kali menjadi korban perusakan dan penurunan paksa baliho tolak reklamasi.

Sebagai desa yang berhadapan langsung dengan Teluk Benoa, Desa Adat Kepaon beserta desa-desa sekitarnya adalah wilayah yang terdampak langsung jika reklamasi dipaksakan. “Pemberangusan kebebasan berekspresi tidak boleh dibiarkan. Jika dibiarkan, pemberangusan aspirasi penolakan reklamasi Teluk Benoa akan terus berlanjut dan lagi-lagi rakyat bali yang menolak reklamasi Teluk Benoa menjadi korban,” ujar I Wayan Widarma.

Di Denpasar, penurunan paksa baliho tolak reklamasi Teluk Benoa milik Gabungan Anak Imam Bonjol mendapatkan perlawanan dari Desa Pakraman Denpasar. Pendirian baliho dilakukan di perempatan Jalan Imam Bonjol-Teuku Umar untuk menggantikan baliho milik GAIB (Gabungan Anak Imam Bonjol) Tolak Reklamasi yang diturunkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Baliho GAIB diturunkan dan digeletakkan begitu saja di bawah tanpa berkoordinasi dengan kawan kami di Imam Bonjol. Jadi sebagai bentuk perlawanan kami terhadap penurunan paksa baliho tersebut hari ini akan kami pasang baru baliho Desa Pekraman Denpasar Tolak Reklamasi Teluk Benoa” ujar Kompiang Astika, Koodinator pemasangan baliho di Desa Pakraman Denpasar.

Desa Pakraman Denpasar mendirikan empat baliho di empat titik di wilayah Desa Pakraman Denpasar, di antaranya 3tiga baliho berukuran 3×4 meter di depan Puri Pemecutan (perempatan Jalan Imam Bonjol-Thamrin, di Banjar Alangkajeng (Jalan Hassanudin) dan di Banjar Titih (perempatan Jalan Gajah Mada-Sumatra), serta 1 baliho berukuran 3,5×4 meter di Jalan Imam Bonjol-Teuku Umar.

Desa Pakraman Intaran di wilayah Sanur menjadi puncak pemasangan baliho dari seluruh wilayah Bali. Di bawah cuaca mendung warga Desa Pakraman Intaran turun ke jalan memasang baliho penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa.

Sebelum melakukan memasang baliho di perempatan McD Sanur mereka melakukan longmarch dari wantilan Desa Pakraman Intaran diiringi gamelan baleganjur dan tarian celuluk. Pemasangan baliho tersebut juga sebagai puncak pemasangan dari total sembilan baliho yang mereka pasang.

Bendesa Pakraman Intaran, Anak Agung Kompyang Raka yang memimpin langsung pemasangan baliho tersebut menyatakan pemasangan baliho sebagai bentuk konsistensi terhadap perjuangan menjaga alam Bali. “Ini adalah salah satu bentuk kegiatan masyarakat dalam penolakan reklamasi Teluk Benoa,” tuturnya.

Bagaimana bila diturunkan oleh pihak kepolisian? “Kami sudah mendengar itu. Tetapi harus diingat, ini bukan ranahnya. Kami di desa adat mempunyai otonomi, yang mana dalam palemahannya kami berhak mengatur, menjaga terhadap bentuk penolakan kami dan ini kami wujudkan dengan pemasangan baliho,” jawabnya.

Kompyang Raka juga menegaskan, siapa pun yang ingin merusak atau menurunkan baliho, maka pihaknya bersama warga setempat akan mempertahankannya.

Pada waktu bersamaan, secara serentak di beberapa titik di Denpasar dan Badung juga sedang dilakukan pemasangan baliho penolakan reklamasi Teluk Benoa di antarnya di Desa Adat Kuta mendirikan tiga belas baliho, Pakraman Renon mendirikan tiga buah baliho, Desa Pakraman Sumerta mendirikan dua baliho.

Selain dari desa adat, solidaritas perlawanan terhadap upaya pemberangusan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa juga dilakukan oleh Forum Pemuda Payangan Gianyar dan Forum Pemuda Karangasem. [b]

Tags: Desa AdatForBaliReklamasi Teluk Benoa
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Suriadi Darmoko

Suriadi Darmoko

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Eksekutif Daerah Bali.

Related Posts

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

18 February 2021
Menghalau Kejenuhan Anak di Tengah Pandemi

Menghalau Kejenuhan Anak di Tengah Pandemi

2 June 2020
Menagih Janji Koster Batalkan Reklamasi

Menagih Janji Koster Batalkan Reklamasi

27 January 2020
Spanduk Reject Reclamation Of Benoa Bay di Teluk Benoa

Status Konservasi Tak Berarti Batalkan Rencana Reklamasi

14 October 2019
Surat Terbuka Penghentian Mega Proyek di Kawasan Rawan Bencana Bali Selatan

Surat Terbuka Penghentian Mega Proyek di Kawasan Rawan Bencana Bali Selatan

2 August 2019
Bangke Maong dari ForBALI untuk DPRD Bali

Bangke Maong dari ForBALI untuk DPRD Bali

23 June 2019
Next Post
Realita Sosial dalam Antologi 16 Penulis Muda

Asal Muasal Menjadi Tema UWRF 2017

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In