Desa Bondalem di Kabupaten Buleleng menyokong pengembangan ekskul menyelam di salah satu sekolah. Sebuah upaya menyiapkan generasi konservasi. Saat ini lebih dari 3000 struktur transplantasi karang akan ditenggelamkan menjadi taman laut.
Lokasi pembuatan struktur karang ICRG di Desa Bondalem terletak di hamparan lahan tak produktif. Sekitar 100 meter dari pantai yang makin dipadati akomodasi.
Pesisir ini juga banyak dikunjungi untuk wisata bahari. Tak heran pesisirnya sangat padat.
Warga yang terlibat dalam program ini nampak antusias saat pemasangan koran dinding untuk mengajak diskusi.
Sedikitnya ada 250 orang warga yang terlibat membuat aneka bentuk struktur. Mereka adalah pekerja yang terdampak Covid seperti dirumahkan, pekerja kapal pesiar yang belum bisa kembali berlayar, petani, pekerja supir pariwisata, nelayan, dan lainnya. Bentuk struktur beragam dan unik.
Ada fishdome, rotibuaya, pasak bumi, dan patung-patung aneka rupa termasuk seniman mengenakan masker saat megambel. Kreativitas yang mengarsipkan kondisi pandemi Covid, saat program ini dilakukan serentak di enam desa untuk kawasan Buleleng. Bahkan ada patung penarik ranjau sebanyak 47 buah.
Kadek Ada Maja dari kelompok konservasi Bahari Prawara mengatakan pembuatan patung penarikan ranjau ini sebagai arsip sejarah desa karena sekitar 1940an ada ranjau terdampar yang ditarik warga ke daratan.
“Pariwisata adalah bonus. Kalau merusak tak akan disetujui, misalnya ponton jangkar,” jelasnya saat diskusi bersama warga lainnya di posko sementara. Saat ini, jenis wisata yang dominan adalah retreat atau yoga dengan length of stay panjang.
Kegiatan wisatanya seperti snorkeling, diving, perahu glass bottom, dan mancing dengan areal 100 meter dari pantai. Membuat struktur karang ini bukan hal baru karena pernah dilakukan beberapa kali misalnya pada 2008, koral yang tumbuh dominan acropora.
Mangku Widi, tokoh konservasi desa ini sebelumnya pernah ditahan di Sulawesi Tenggara ketika menangkap ikan hias dengan potasium. Ia kemudian berbalik menjadi penjaga laut bersama pecalang-pecalang laut yang melakukan patroli melalui Pokwasmas Pantai Bondalem.
Seperti pesisir lainnya, di masa lalu, terumbu karang ditambang untuk bahan bangunan dan kapur pamor. Warga dan pegiat konservasi berharap pemerintah juga menganggarkan dana pemeliharaan setelah struktur diturunkan. Agar terawat dan bisa ditumbuhi koral.
Desa ini sedang menyusun pengembangan seperti membuat tempat belajar budidaya karang dan edukasi. Melanjutkan usaha desa yang menyokong salah satu sekolah membuat ekstrakurikuler menyelam. Menyiapkan generasi muda sebagai tim konservasi dan pemandu selam andal.
“Generasi sekarang baru memahami, laut mengahsilkan oksigen juga,” kata Nyoman Sugiartha, Ketua Kelompok Pokwasmas Pantai Bondalem.