Penulis Tabitha Angelica
Dalam dunia seni visual, terdapat individu yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan karya-karya yang memukau, menggerakkan hati, dan mengeksplorasi batasan imajinasi. Salah satu dari mereka adalah Dark Lab Visual Art yang telah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam menciptakan karya-karya yang mempesona.
Melalui cerita pengalaman Ketut Sedana selaku Founder dan Art Director Dark Lab pada pertemuan pertama kami, mereka terlihat terus menjalani eksplorasi mendalam dalam seni visual. Berawal dari rasa penasaran Ketut terhadap live session Pink Floyd ft. Frank Zappa, akhirnya mengantarkan Ketut masuk dan menjelajahi dunia visual art menggunakan OHP.
“Menurutku itu keren banget dan membuatku penasaran dengan visualnya. Setelah itu aku main ke temanku dari Studio Batu yang kebetulan menggunakan OHP, setelah itu aku mulai telusuri lagi,” ujarnya. Tantangan demi tantangan pastinya dihadapi oleh Dark Lab “Paling susah itu cari sparepartnya karena sudah langka dan ga mudah ditemui di Indonesia” tambahnya.
Dalam perjalanan ini, ia telah mendapatkan pengalaman berharga melalui pameran seni, kolaborasi dengan seniman lain, hingga mendapatkan kesempatan untuk merespon tema “Ketersediaan dan akses air bersih sampai kapan?” dengan memberikan proyeksi visual dan tata cahaya yang inovatif pada malam puncak AJW 2023.
Ketut telah menyaksikan dengan mata sendiri perubahan kondisi air di Bali, terutama akibat polusi dan pembuangan limbah yang tidak terkendali. “Secara materiil air sangat berperan penting dalam tubuh manusia dan juga kehidupan sehari-hari. Jadi, aku merasa kalau air adalah tema penting untuk kita angkat.” ingatnya. Dorongan untuk menciptakan perubahan positif dan kesedihan akan kerusakan lingkungan telah mendorongnya untuk mengekspresikan pesan-pesan penting melalui karya-karyanya.
Lebih dari sekadar menciptakan karya-karya yang memukau, Dark Lab juga berinisiatif untuk meminimalisir pembuangan limbah sisa karya “Kami berusaha untuk tidak membuang limbah air yang telah kami gunakan untuk berkarya ke dalam selokan. Kami memilih untuk menimbun ke tanah” Upaya-upaya ini dapat mereka dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya air. Menurut Ketut, air merupakan salah satu medium yang volume dan massanya kita bisa dilihat ke dalam partikel paling kecil. Tidak hanya getar/guncangan tetapi juga bisa menjadi sumber dan fenomena.
Melalui karya-karyanya, Dark Lab tidak hanya menggambarkan kondisi saat ini, tetapi juga menyuarakan harapan untuk masa depan yang lebih baik, terutama dalam masalah air. Ia percaya bahwa seni visual memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan memicu perubahan. Dengan mengajak orang-orang untuk merenung, Dark Lab berharap dapat menjadi bagian dari gerakan menuju keberlanjutan dan kesadaran lingkungan di Bali.
Nikmati karya-karya Dark Lab Visual Art pada Malam Puncak AJW 2023 yang tidak hanya memukau, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang keadaan air kotor di Bali. Semoga melalui seni visualnya, ia dapat menggerakkan hati dan pikiran banyak orang untuk menjaga keindahan dan keberlanjutan alam Bali yang kita cintai.