• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, May 28, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Cara Seniman Merespon Konflik Agraria Wadas di Sekantong Kopi

Jejaring Solidaritas Jogja by Jejaring Solidaritas Jogja
10 February 2022
in Agenda, Galeri, Kabar Baru
0 0
0
Pameran Kopi Wadas

Jejaring solidaritas Jogja berkolaborasi dengan 22 seniman dan warga Desa Wadas, menyelenggarakan rangkaian pameran seni rupa di 6 kota. Dimulai di Bali, 8-15 Februari 2022 di Uma Seminyak.

Pameran ini berupa karya dalam kemasan berisi roasted beans kopi robusta Desa Wadas. Para seniman melukis langsung karyanya pada kemasan bagian depan, dengan berbagai rupa dan warna. Sedangkan pada sisi belakang kemasan terdapat teks yang disablon, tentang keterangan singkat mengenai latar belakang kopi dan Desa Wadas.

Kopi Wadas, demikian kami menyebutnya, tumbuh di Desa Wadas, pada ketinggian 400-450 mdpl di sekitar punggung perbukitan Menoreh. Kopi ini dirawat, dipanen, dan diolah oleh warga Desa Wadas, dengan model penanaman tumpang sari (non monokultur) dan penggunaan pupuk kandang secara rutin (non sintetik). Model perawatan demikian telah dilakukan secara turun temurun oleh petani sejak ratusan tahun lalu.

Namun, sejak lima tahun lalu, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, terancam. Membuat kehidupan dan segala aktivitas warga di lahan, terganggu. Pasalnya, perbukitan di sekitar pemukimannya masuk dalam lokasi rencana penambangan untuk material Bendungan Bener.

Dalam dokumen AMDAL, penambangan untuk material Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan menggunakan metode blasting (peledakan) dinamit sebanyak 5.300 ton selama 30 bulan. Penambangan tersebut akan menjarah 15,53 juta meter kubik batuan andesit, pada lahan seluas 114 Ha dengan kedalaman 40 m.

Warga menolak dan berupaya menggagalkan rencana tersebut melalui upaya-upaya legal; gugatan, audiensi, demonstrasi. Namun, semua upaya itu menemui jalan buntu. Sikap dan upaya warga bukan tanpa risiko. Berbagai rupa tipuan, intimidasi, hingga kekerasan langsung, telah dialami warga. Seperti yang terjadi dalam peristiwa 23 April 2021 di Desa Wadas.

Saat itu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) memaksa melakukan pengukuran terhadap lahan warga dengan membawa ratusan aparat kepolisian. Pada waktu yang sama, warga berjaga di perbatasan desa. Sisanya adalah rangkaian kekerasan dan penangkapan oleh aparat terhadap warga, pendamping hukum, dan jaringan solidaritas. Hal tersebut malah membuat warga semakin meyakini telah mengambil sikap yang tepat: ruang hidup dan kehidupan harus dibela.

Rencana penambangan batuan andesit dan rangkaian kekerasan yang menyertainya, berbahaya bagi kehidupan warga Wadas dan ekosistem di sekitar bukit Menoreh. Sejarah, nilai, dan sumber penghidupan warga yang melekat pada tanah terancam runtuh jika pertambangan benar-benar beroperasi.Beragam potensi krisis tersebut, menjadi titik berangkat bagi kami bahwa; inisiatif berbagai bentuk dukungan dan perjuangan mesti dilakukan. Kami memilih pameran kopi “Kepada Tanah: Hidup dan Masa Depan Wadas”.

Keuntungan dari hasil pameran sepenuhnya akan diserahkan kepada warga untuk menopang perjuangannya. Dukungan ini tentu saja dapat memperpanjang dan memperluas nafas gerakan kepedulian atas keselamatan lingkungan. Selain itu, untuk memperluas jaringan solidaritas dan merajut titik antar konflik di berbagai daerah melalui diskusi dan konsolidasi.

Kami meyakini bahwa Wadas bukan satu-satunya ruang hidup yang mengalami ancaman dan krisis, serta bukan satu-satunya yang berlawan atas upaya penjarahan, baik oleh pemerintah, korporasi, maupun gabungan dari keduanya.

Kami tidak menganggap ini akhir, bukan pula tujuan, melainkan salah satu upaya yang saat ini mampu kami lakukan. Dibutuhkan segala inisiatif dari seluruh elemen gerakan rakyat dengan corak, pola atau kekhasan perjuangan masing-masing. (siaran pers)

Jadwal pameran:

8 – 15 Februari 2022 | Uma Seminyak, Bali
12 – 17 Februari 2022 | Galeri Raos, Batu
16 – 23 Februari 2022 | Matera Café, Semarang
18 – 25 Februari 2022 | Sunset Limited, Jakarta
18 – 28 Februari 2022 | Kedai Kebun Forum, Jogja
22 – 29 Februari 2022 | Omuniuum, Bandung

ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Jejaring Solidaritas Jogja

Jejaring Solidaritas Jogja

Related Posts

Festival Pasar Tradisional dari Energi Sampah Plastik

Festival Pasar Tradisional dari Energi Sampah Plastik

27 May 2023
Tari Pendet Memendak Tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

Tari Pendet Memendak Tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

26 May 2023
Laporan UNICEF: Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik Paling Terancam Bencana Iklim

Laporan UNICEF: Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik Paling Terancam Bencana Iklim

25 May 2023
Mencegah Pariwisata Jadi Anak Durhaka

Pekerjaan Masa Depan di Bali dan Persaingannya dengan Eskpatriat

24 May 2023
“Proyek Mengeringkan Air” Ketut Putrayasa

“Proyek Mengeringkan Air” Ketut Putrayasa

23 May 2023
Akankah Terjadi Gridlock yang Berkepanjangan di Bali?

Akankah Terjadi Gridlock yang Berkepanjangan di Bali?

22 May 2023
Next Post
5 Rekomendasi Asuransi Mobil Indonesia Terbaik 2022

5 Rekomendasi Asuransi Mobil Indonesia Terbaik 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
rambut sedana

Batu Rambut Sedana, Batu Mulia untuk Para Pengusaha

21 February 2021
Trik Memilih Lokasi Duduk di Dalam Bus yang Paling Oke

Trik Memilih Lokasi Duduk di Dalam Bus yang Paling Oke

26 April 2018
Kisah Babad dalam Sejarah Bali

Kisah Babad dalam Sejarah Bali

9 April 2012
Festival Pasar Tradisional dari Energi Sampah Plastik

Festival Pasar Tradisional dari Energi Sampah Plastik

27 May 2023
Tari Pendet Memendak Tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

Tari Pendet Memendak Tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

26 May 2023
Laporan UNICEF: Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik Paling Terancam Bencana Iklim

Laporan UNICEF: Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik Paling Terancam Bencana Iklim

25 May 2023
Mencegah Pariwisata Jadi Anak Durhaka

Pekerjaan Masa Depan di Bali dan Persaingannya dengan Eskpatriat

24 May 2023
“Proyek Mengeringkan Air” Ketut Putrayasa

“Proyek Mengeringkan Air” Ketut Putrayasa

23 May 2023

Kabar Terbaru

Festival Pasar Tradisional dari Energi Sampah Plastik

Festival Pasar Tradisional dari Energi Sampah Plastik

27 May 2023
Tari Pendet Memendak Tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

Tari Pendet Memendak Tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

26 May 2023
Laporan UNICEF: Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik Paling Terancam Bencana Iklim

Laporan UNICEF: Anak-anak di Asia Timur dan Pasifik Paling Terancam Bencana Iklim

25 May 2023
Mencegah Pariwisata Jadi Anak Durhaka

Pekerjaan Masa Depan di Bali dan Persaingannya dengan Eskpatriat

24 May 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In