• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Cara Baru Kurangi DBD dengan Nyamuk ber-Wolbachia

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
6 June 2023
in Kabar Baru, Kesehatan
0 0
0
View this post on Instagram

A post shared by @BaleBengong (@balebengong)

World Mosquito Program (WMP) menggunakan bakteri alami yang disebut Wolbachia untuk mengurangi kemampuan nyamuk menularkan virus yang menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa di beberapa negara.

Cara ini dinilai terbukti berhasil menurunkan penularan demam berdarah, antara lain hasil penelitian di Indonesia dengan menggunakan metode randomized controlled trial (RCT) menunjukkan penurunan kejadian demam berdarah di daerah intervensi sebesar 77%. Saat ini, proyek Wolbachia sedang berlangsung di Asia, Pasifik, dan Amerika dan terus menunjukkan akumulasi hasil yang menjanjikan. adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Monash University. WMP bertujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti Demam Berdarah, Zika, Demam Kuning, dan Chikungunya.

Pada tahun 2023, WMP memulai program perluasan di Provinsi Bali, Indonesia dengan target Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng sebagai lokasi penyebaran nyamuk ber-Wolbachia fase 1 hingga tahun 2024. Alasan kedua lokasi tersebut didasari oleh tingginya kasus DBD. yang menjadi 5 kasus demam berdarah tertinggi di Indonesia. Dalam pelaksanaan program tersebut, WMP bekerja sama dengan Save The Children Indonesia sebagai mitra nasional dan Yayasan Kerti Praja (YKP) sebagai mitra lokal untuk perluasan pembelajaran inovasi metode Wolbachia untuk penanggulangan dengue di Provinsi Bali.

Anggota DPR Komisi IX yang membidangi kesehatan dari Bali, Kariyasa Adnyana mengatakan biaya kesehatan untuk DBD ini memberatkan anggaran. “Saat musim DBD banyak pasien tak dapat kamar karena tingginya kasus,” katanya pada peluncuran kampanye 6 Juni 2023 di Denpasar.

Kadek Agus Arya Wibawa Wakil Walikota Denpasar menyebut kasus DBD di Denpasar di atas target nasional. Kasusnya 92 per 100 ribu penduduk pada 2018. Lebih tinggi dari target nasional yakni 49 kasus. Tahun ini sudah 1113 kasus per Mei dengan 4 kematian. “Nanti akan ada banyak nyamuk saat nyamuk Wolbachia disebar,” katanya mengingatkan untuk edukasi warga agar tidak protes, seperti kasus uji coba di Jogja.

Sebelum melakukan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia, WMP harus memastikan bahwa masyarakat telah memahami dan memberikan dukungan serta penerimaan terhadap kegiatan penyebaran nyamuk tersebut di lingkungan tempat tinggal masyarakat. Untuk mendapatkan dukungan dan penerimaan tersebut, diperlukan penguatan pemahaman tim WMP, terutama mengenai sosial budaya, kondisi ekonomi, dan karakteristik
masyarakat lainnya yang beragam.

Dalam kegiatan kampanye ini dikenalkan maskot kampanye yakni badut nyamuk warna biru yang akan diperlihatkan di tempat publik nanti.

Berikut kutipan informasi yang disiapkan WMP:

  1. Apa itu metode Wolbachia World Mosquito Program (WMP)?
    WMP menggunakan bakteri alami yang disebut Wolbachia untuk mengurangi kemampuan nyamuk menularkan virus yang menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa di beberapa negara.
  2. Apakah metode Wolbachia Aman?
    Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian berbasis laboratorium dan lapangan, temuan WMP telah menjalani penilaian independen yang ketat. Hasilnya menyimpulkan bahwa metode Wolbachia aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan.
  3. Apakah nyamuk Wolbachia dimodifikasi secara genetik (GM)?
    Metode kami bukanlah modifikasi genetik (GM) karena materi genetik nyamuk belum diubah. Baik nyamuk Aedes aegypti maupun Wolbachia tidak dimodifikasi secara genetik di laboratorium dan strain Wolbachia yang kami gunakan adalah bakteri alami.
  4. Bagaimana WMP melepas nyamuk ber-Wolbachia?
    Tim lapangan WMP menyebarkan nyamuk ber-Wolbachia selama beberapa bulan, menggunakan berbagai metode penyebaran yang disesuaikan dengan masyarakat setempat. Seiring waktu, persentase nyamuk pembawa Wolbachia tumbuh hingga tetap tinggi tanpa perlu adanya penyebaran nyamuk lebih lanjut.
  5. Bagaimana WMP memantau tingkat Wolbachia dalam populasi nyamuk setelah penyebaran nyamuk?
    Kami memiliki perangkap nyamuk yang disebut perangkap BG, yang diselenggarakan oleh tim implementasi di lapangan. Nyamuk yang terbang ke perangkap dibawa kembali ke laboratorium sehingga staf kami dapat mempelajari tingkat Wolbachia dalam populasi nyamuk setelah kami sebarkan.
  6. Berapa banyak nyamuk yang WMP lepaskan?
    Satu dari sepuluh rumah akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi lokasi penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di Denpasar dan Buleleng. Pada bulan September 2023, rencananya kami akan melakukan penyebaran awal dan diikuti dengan penyebaran secara merata di 24 Desa di Denpasar dan 55 Desa di Buleleng.
  7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan nyamuk ber-Wolbachia untuk berkembangbiak dengan populasi nyamuk lokal?
    Waktu yang dibutuhkannyamuk ber-Wolbachia untuk berkembangbiak secara berkelanjutan bervariasi karena tergantung dari jumlah nyamuk lokal, serta kondisi lingkungan dan demografis setempat, namun pada umumnya, dibutuhkan waktu mulai dari beberapa bulan hingga satu tahun untuk nyamuk ber-Wolbachia berkembangbiak dengan populasi nyamuk lokal.
  8. Bagaimana Wolbachia diturunkan antar nyamuk?

9. Di mana penyebaran nyamuk ber-Wolbachia akan dilakukan? Bagaimana Anda memilih area?
World Mosquito Program telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Bali untuk mengidentifikasi lokasi terbaik untuk melakukan tahap pertama proyek kami di Bali. Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng telah diidentifikasi sebagai daerah prioritas tinggi karena beban DBD yang tinggi. Kemudian proyek ini akan diperluas ke kabupaten lainnya di Bali dan daerah-daerah di Indonesia.

10. Mengapa demam berdarah terjadi setelah penyebaran nyamuk?
Nyamuk ber-Wolbachia WMP membutuhkan waktu untuk berkembangbiak dengan nyamuk lokal. Biasanya kasus demam berdarah terjadi selama dan setelah fase penyebaran nyamuk ber-Wolbachia. Namun tidak bisa dipungkiri kasus DBD tersebut bisa saja terjadi diluar pelaksanaan kegiatan kami, misalnya orang bepergian dari luar daerah dengan demam berdarah, kemudian kembali untuk tinggal ke daerah tempat kami menyebarkan nyamuk ber-Wolbachia, sehingga dipastikan itu bukan karena nyamuk ber-Wolbachia yang kami sebarkan. Seiring waktu, kami memperkirakan kejadian ini akan semakin jarang terjadi, karena tingkat nyamuk ber-Wolbachia yang meningkat di masyarakat.

Tags: DBD di Balimengatasi DBDnyamuk wolbachiawolbachia
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

No Content Available
Next Post
Regenerasi Bernyali dari Bali

Regenerasi Bernyali dari Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

18 May 2025
Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

17 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia