Sambil melawan arus arus sungai Petanu, pengunjung bisa mengambil sampah di sungai ini.
Pola hidup masyarakat yang terbiasa membuang sampah ke sungai telah mengurangi nilai keindahan sungai tersebut. Hal itulah yang membuat seorang ibu bernama Bayu untuk menciptakan suatu aktivitas wisata yang sering disebut susur sungai.
Bu Bayu, yang sebelumnya bekerja di perusahaan arung jeram Sobek, memutuskan untuk ‘resign’ agar dapat fokus mengembangkan kegiatan wisata ini sejak Mei 2011. Daerah Ubud, Gianyar dipilih sebagai tempat susur sungai ini. Menurut Bu Bayu, hal ini karena Ubud sudah terkenal sebagai pusat kepariwisataan di Kabupaten Gianyar.
Letak wisata ini tepat berada di Desa Laplapan aliran sungai Petanu. Pemuda-pemudi desa setempat ikut serta membantu pengembangan kegiatan wisata ini. Mereka biasanya berperan sebagai pemandu selama susur sungai berlangsung.
Menurut Wayan, salah satu pemandu di sana, saat usia anak-anak, dirinya sering bermain di sungai Petanu sambil memancing. Saat itu kondisi sungai masih bersih.
Wisata ini termasuk unik karena pengunjung akan berjalan di air melawan arus sungai Petanu. Orang awam mungkin mengira bahwa ini mudah saja. Tetapi, jika pernah mencobanya, waw ternyata memerlukan tenaga cukup besar. Sebab, pengunjung harus bergerak di dalam air dengan melawan kuatnya arus sungai Petanu. Biasanya selama perjalanan, pengujung dan pemandu menyusur sambil memungut sampah plastik yang menyangkut di pinggiran sungai.
Susur sungai ini menempuh jarak 2 km dengan waktu tempuh 3-4 jam. Pengunjung memakai alat pengaman seperti helm, jaket pengaman dan sandal khusus air. Selama perjalanan, pengunjung akan melewati 2 pos, yaitu sebuah gua buatan saat zaman penjajahan dan beberapa sumber mata air yang dimanfaatkan warga sekitar.
Dengan adanya wisata ini, sedikit demi sedikit tingkat pencemaran sampah di aliran sungai ini dapat teratasi.
Selama pengamatan, pihak pengelola kegiatan ini telah memperingatkan hotel dan vila di pinggiran sungai agar tidak membuang limbah hotel sembarangan guna mencegah rusaknya ekosistem sungai Petanu. Di akhir penyusuran menuju tempat awal, pengunjung harus berjalan melewati tanjakan semak-semak dan akan menyaksikan tebing perbukitan Desa Laplapan.
Gubug kecil sudah disediakan sebagai tempat mengganti pakaian dan makan siang sejenak. Ini bisa menjadi alternatif tempat wisata air dengan menguji sedikit adrenalin masing-masing sambil memungut sampah plastik di aliran sungai Petanu, Ubud, Gianyar. [b]
Paket wisata yg cukup unik dan sangat positif bagi kelestarian lingkungan
Kalau boleh tau,
Bagaimana tanggapan para wisatawan setelah mengikuti paket wisata ini?
lalu,
Menurut anda bgmn prospek paket wisata ini kedepan?