• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, June 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Because, It’s Just UnBALIvable..

Anton Muhajir by Anton Muhajir
1 June 2013
in Berita Utama, Budaya, Kabar Baru, Opini, Sosial
0 0
9

kecak-uluwatu-06

Slogan kota atau negara lain suka bikin iri.

Misalnya slogan Malaysia dan India yang keren. Slogan mereka singkat. Dinamis. Misalnya, Malaysia Truly Asia dan Incredible India.

Begitu juga slogan negara maupun kota lain, seperti There’s nothing like Australia, I Amsterdam, dan seterusnya. Hal yang saya tangkap dari slogan-slogan tersebut adalah dinamis, sederhana dan mudah diingat (catchy).

Bali sendiri sudah punya jargon untuk mengenalkannya sebagai tujuan wisata ini, Bali Shanti Shanti Shanti. Saya sendiri waktu itu ikut peluncuran slogan ini. Tapi, sejak awal, menurut saya, slogan ini tak terlalu menarik.

Pertama, karena slogan ini amat konservatif. Memang Bali dikenal karena budayanya. Tapi tak harus dikemas dengan slogan verbal tersebut. Kedua, secara pengucapan juga tak catchy. Ketika dunia semakin dinamis, kita perlu slogan yang lebih renyah dan gampang diucap lidah segala bangsa.

Nah, tiba-tiba muncul begitu saja ide bikin slogan UnBalivable itu tadi. Idenya adalah agar kata Bali tetap masuk dalam slogan dan di sisi lain slogan itu sendiri menawarkan sesuatu yang berbeda.

Berikut penjelasannya.

Selama tinggal di Bali, secara umum saya melihat banyak hal tak mudah β€œdipercaya” akal sehat dan “luar biasa” di pulau ini. Lihat misalnya orang ngurek, menusukkan keris ke dalam tubuhnya. Bagaimana mungkin orang menusuk tubuhnya dengan benda tajam namun dia tak terluka sama sekali.

Contoh lainnya adalah betapa tempat-tempat keramat di mana pura dibangun itu sesuatu yang amat jauh. Pura Uluwatu, Pura Besakih, dan Pura Lempuyang hanya sebagian pura yang susah dijangkau. Bagi saya tak terbayang saja bagaimana orang Bali pada zaman bahuela bisa membangun pura-pura bagus tersebut sejak ratusan tahun silam.

Bagi orang yang menjaga rasionalitas (atau karena otaknya terbatas?) seperti saya, hal-hal itu seperti tak masuk akal. Unbelievable.

Dalam skala lebih luas banyak lagi warisan budaya, tempat, kuliner, atraksi, dan lain-lain di Bali yang memang susah dijelaskan dengan akal sehat. Meski demikian, Bali juga bergerak dinamis, setidaknya dari gaya hidup. Ya, malah kadang kebablasan sih. Tergantung dari mana kita melihatnya.

Berakar pada tradisi namun lentur pada modernisasi adalah ciri khas Bali. Susah lho nemu yang beginian di Indonesia. Makanya, UnBalivable. πŸ™‚

Karena itulah, ciri khas Bali sebagai destinasi UnBalivable itu perlu dikemas dan dikenalkan secara lebih intensif.

Dalam bayangan saya sih, misalnya, teks itu didukung visualisasi ciamik tentang atau dari Bali. Contohnya, foto orang ngurek dengan tulisan besar It’s UnBalivable. Lalu di bawahnya ada keterangan satu paragraf tentang apa itu ngurek dan kenapa dia unbelievable.

Begitu juga dengan foto pura Tanah Lot, Besakih, babi guling, ayam betutu, terumbu karang, orang penuh tato, dan seterusnya. Gali semua hal-hal unik, keren, dan tentu saja unbelievable yang ada di Bali. Tonjolkan bahwa, β€œHei, ini cuma ada di Bali. Kamu tak bakal menemukan di tempat lain..”

Sebab, Bali memang beda. Maka, datanglah. Nikmatilah. Karena Bali just UnBalivable.. [b]

Tags: BaliOpiniPariwisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Suka Duka OSS: Desa Tidak Tahu Pembangunan Baru

Menjawab Permasalahan Perizinan Berusaha di OSS

27 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
Kesetaraan Perempuan Bali ala Banjar Kekeran

Menjadi Perempuan Versiku

8 May 2025
Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

27 April 2025
matan AI

Dusta Ajeg Bali

11 February 2025
Next Post
Pasar Sehat Ala Sunday Community Market

Pasar Sehat Ala Sunday Community Market

Comments 9

  1. Made Wirautama says:
    12 years ago

    Keren… mantap… sharing ah… Yang beginian harusnya dilirik oleh pemerintah khususnya bidang pariwisata.

    Reply
  2. Made Wirautama says:
    12 years ago

    Eh, sekalian kasi contoh foto yang berisi tulisan itu dong om

    Reply
  3. Anton Muhajir says:
    12 years ago

    hihihi. sptnya sih memang keren, pak dosen. *keluar tanduknya. cuma ya ga tau apakah bisa dipakai secara lebih luas atau tidak. mungkin bisa mulai dari kita2 saja dulu.

    yg bisa nulis bantu dg tulisan. yg bisa bikin grafis, bikin grafisnya, dst. tak usah menggantungkan semuanya pada pemerintah.

    Reply
  4. Nyoman Surya says:
    12 years ago

    Setuju nih kata “UnBALIvable” jadi slogan baru. Tiap tulisan, foto, karya apapun tentang Bali ada slogan “UnBALIvable” nya kalau mau.
    Dan kalau semua orang make slogan ini, kayaknya gak perlu campur tangan pemerintah.

    Me salute you mas Anton!! πŸ˜€

    Reply
    • Anton Muhajir says:
      12 years ago

      ayo, mang. kamu bantuin. aku cuma bisa bikin ide besar tapi ga bisa eksekusi. hihihi..

      mulai saja, misalnya, dg desain teks tersebut akan spt apa. atau bisa saja kita tarik teman2 desainer lain macam gung ws, saylow (ini sih terlalu sibuk), esha, dll.

      yuk mulai yuk..

      Reply
  5. Nyoman Surya says:
    12 years ago

    Mari merapat membentuk kongsi πŸ˜€

    Reply
  6. I Gede Asmaryandana says:
    12 years ago

    Menarik sekali tulisannya , Om Anton.
    Terima kasih πŸ™‚

    Reply
  7. I Gede Arya Pardita says:
    12 years ago

    Sekarang pertanyaannya bagaimana memasarkan slogan tersebut supaya bisa lebih dikenal. Well, saya bisa saja bantu via Facebook, tapi cuma sekedar sebagai wall status. Ada yang punya ide lebih baik?

    Reply
  8. Agus Lenyot says:
    12 years ago

    Begitu pula dengan dedek-dedek celana gemes paham mulus nan mempesona. UnBalivable – In Bali Available πŸ˜€

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

13 June 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Temu Teknologi di Serangan

Temu Teknologi di Serangan

12 June 2025
Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

12 June 2025
BaleBengong

Β© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

Β© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia