• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, June 18, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Angkat Topi Buat Wanita, Khususnya Wanita Bali

Agung Srik by Agung Srik
14 July 2022
in Kabar Baru, Opini, Sosial
0 0
0
Petani perempuan menghaturkan banten di kawasan subak Jatiluwih ketika turis berjalan-jalan.

Saya salut pada wanita Bali, dan wanita lainnya di muka bumi. Tanpa maksud diskriminasi gender dengan pria. Namun di banyak sistem patriarki, terkadang membuat sosok perempuan adalah si lemah yang tak punya pilihan. Kenapa demikian? sebab perempuan tidak punya hak yang sama dengan laki-laki dalam beberapa hal. Semisal hak waris.

Lalu kenapa Bali? ada banyak alasannya. Era emansipasi wanita, membuat wanita lebih berani melangkah. Ketimbang di saat era feodal, di mana wanita hanya di dapur dan di ranjang mengurusi rumah tangga. Emansipasi memberikan kesempatan pada perempuan untuk sekolah lebih tinggi, bekerja, dan banyak kesetaraan gender lainnya yang selama ini dimonopoli pria. Hal ini berdampak negatif dan positif. Negatif karena banyak wanita yang enggan berhubungan dengan pria karena merasa mandiri, lebih egois, lupa kodrat dan sebagainya. Positif, karena wanita lebih punya nilai dan harga diri yang sama dengan pria. Termasuk dalam memegang jabatan di pekerjaan, dunia politik, dan sebagainya.

Tapi di adat, emansipasi rasanya masih belum bisa diterapkan dengan pasti. Banyak adat budaya patriarki di Indonesia, yg mengekang hak wanita menjadi pemimpin dan memimpin. Di negara maju, hal itu sudah lumbrah, apalagi di tempat yg tidak dibatasi sekat konvensi adat istiadat. Emansipasi ini sejatinya membuat wanita bekerja ekstra lebih keras. Sebab saat ini, selain mengurusi rumah tangga, melahirkan anak, wanita juga kerap membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga. Maka banyak wanita yang menjadi ibu sekaligus wanita karir. Salahkah? tentu tidak, itu pilihan dan privasi masing-masing orang.

Lalu apa hubungannya dengan wanita Bali? Ya… Saya pribadi, khusus memang angkat topi buat wanita Bali. Kenapa? Sebab selain poin di atas, wanita Bali mengemban tugas satu lagi yang tak kalah berat yaitu ikut dalam tugas adat istiadat dan budaya. Wanita Bali yang sudah menikah, otomatis menjadi krama banjar istri yang juga turun ngayah (gotong royong) jika ada kegiatan keagamaan atau adat di banjarnya. Itu wajib hukumnya. Sebab adat istiadat Bali memang demikian, dan telah berlaku turun-temurun. Bayangkan berapa banyak wanita Bali, di era modern ini yang mengemban tugas sebanyak itu.

Tentu harus diapresiasi, sebab mereka tak hanya bertaruh nyawa saat melahirkan. Tetapi kerap menjadi tulang punggung keluarga. Yang notabene seharusnya dipegang pria. Makanya saya emosi liat pria yang masih selingkuh, atau memperlakukan wanita demikian dengan tidak pantas. Pria menikahi wanita saat matang, sudah jadi. Syukur-syukur sudah berpenghasilan dan sukses. Orang tuanya melahirkan si wanita, membesarkan sampai si anak tumbuh jadi gadis cantik. Jadi jagalah istrimu dengan baik dan benar.

Kemudian di Bali, wanita yang telah menikah akan mepamit ke keluarga lajangnya (bajang). Bahkan di merajan (pura keluarga) atau leluhurnya si wanita juga pamit, untuk mengabdi di rumah si pria. Suami yang dinikahinya dan diajak menghabiskan masa tua. Di rumah bajang si wanita tidak punya hak lagi. Dan memang jarang wanita di Bali mendapatkan hak waris. Mungkin ada, itu keputusan orang tua dan keluarganya yang mungkin memang mapan dan mengerti. Beberapa bahkan tak mau menyekolahkan anaknya, karena akan diambil orang lain. Miris. Lalu di rumah si suami, tentu wanita ini tidak 100 persen punya hak. Kadang saat bertemu ipar atau keluarga yang gak well educated, jadinya di rumah kayak perang dunia terus wkwkwk.

Masalahnya jika bercerai, wanita ini tidak punya tempat yang jelas dan pasti untuk kelak menaruh Puspanya saat meninggal nanti setelah ngaben dan ngasti. Sebab tak punya merajan, atau rong telu untuk meletakkan Puspa tersebut. Kecuali keluarga bajangnya mau kembali menerimanya dengan rangkaian upacara. Dan itu tentu tidak bisa diterima semua orang. Sehingga terkadang, wanita Bali yang telah menikah dan tidak bahagia lebih memilih diam dan menerima siksaan demi tempat yang jelas saat ia meninggal kemudian.

Di sini saya salut dan angkat topi buat wanita Bali. Banyak yang fighting dan menjadi pejuang. Orang bertanya padanya, kapan sukses? kapan menikah? kapan punya anak? kapan anaknya punya adik? kapan ada anak laki-laki? dan kapan lainnya. Tanpa berpikir bagaimana psikis si wanita tersebut. Masa bodoh dengan hatinya, yang penting ke-kepo-an orang itu terpuaskan. Tak kalah mengerikan itu dilakukan sesama wanita, dan dijadikannya bahan gosip ke kuping sana, mulut sini. Semangat Wanita Bali. Kalian hebat!

Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Agung Srik

Agung Srik

Related Posts

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

18 June 2025
Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

16 June 2025
Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

15 June 2025
[Matan Ai] Bali dan Pembusukan Pembangunan

Penciptaan Ancaman di Pulau Para Jagoan

14 June 2025
Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

Menimbang Program Ecobrick di Sekolah Jembrana

13 June 2025
Next Post
Hasil Analisis Media BaleBengong dan Warta Desa dari Combine RI

Hasil Analisis Media BaleBengong dan Warta Desa dari Combine RI

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

18 June 2025
Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

16 June 2025
Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

15 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia