DESAWARNANA DOA BALI UNTUK INDONESIA
Tsunagar Inori Bali to Japan
Ribuan tahun kita diikat dalam nasib dan sejarah,
dengan air mata dan mata air yang sama.
Ikusen-nen no nagaki ni wateri,
kanashimi kara afureru namida to
Daichi kara wakederu chie no izumi totomoni,
watashitachi wa ikitekita.
Melintasi berbagai bencana, kerasnya waktu,
kegembiraan hidup melewati jutaan kelahiran dan kematian,
namun kita tetap bertahan dengan rasa syukur yang teguh.
Ikuta no ku-nan no toki o hete
nozomi umareru atarasihii inochi to
konoyo o satteiku ikubyakuman no tamashii no tenseirinne ni,
ima o ikiru tashikana yorokobi to kansha o kamishimeru.
Alam memahat pribadi kita menjadi siapa kita saat ini.
Ooinaru daishizen ni idakare ikasareteirukoto-o.
Bencana di dalam dan bencana di luar, selalu menguatkan kebersamaan kita. (Taufiq Rahzen)
Soshite , ku-nan no naka ni atte,
ku-nan kara hajimaru chie to dankestu o omoidasasete kureru.
**dibacakan secara bergantian oleh penyair Cok Sawitri, Tara Yoshida, dan Jasmine Okubo dalam acara Love and Friendship for Japan, Monumen Perjuangan Rakyat Bali/Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, 5 April 2011