Teks Nengah Diawan, Foto Ilustrasi Anton Muhajir
Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli adalah sebuah desa kecil yang damai.
Masyarakatnya ramah dan menjaga adat budayanya. Sekitar 2.000 warga desa ini hidup dan bergantung dari alam dan lingkungan sekitar untuk diolah dan bertahan hidup. Namun satu hal yang mereka lupakan, menjaga kelestarian dan keseimbangan dengan alam.
Warga seakan berpikir semua tak akan pernah habis. Mereka tidak berpikir tentang masa depan. Mereka hanya ingat menebang pepohonan tanpa ingat untuk menanam. Setiap hari menggunakan air tanpa ingat merawat sumbernya. Semua kini tandus. Tampaklah kini desa Abuan yang gersang, seakan tiada lagi sumber kehidupan.
Penyesalan seakan tiada guna. Tetes air mata mereka pun seakan percuma mengembalikan yang pernah mereka punya.
Kini, masihkah ada yang peduli?
Sulit menemukan orang yang peduli dan punya nurani untuk alam ini. Sebagian besar orang kaya hanya menjarah alam tanpa ada rasa peduli pada yang disengsarakan. Namun, Tuhan memberi jawaban, mempertemukan desa Abuan dengan Agung Alit. Sosok Agung Alit terlihat sederhana, di balik langkahnya sebagai pemerhati sosial, alam dan lingkungan. Gung Alit, panggilan akrabnya, adalah pendiri dan Direktur Yayasan Mitra Bali.
Seiring berjalannya waktu dan komunikasi, Desa Abuan sudah menjadi salah satu bagian dari keluarga besar Mitra Bali. Agung Alit prihatin dengan kondisi alam Desa Abuan serta kondisi masyarakatnya yang memprihatinkan. Desa Abuan kekurangan air. Alam Abuan gersang. Mata pencaharian penduduk mulai menghilang. Hanya satu yang terpikir dibenaknya, keyakinan untuk mengembalikan Desa Abuan seperti dahulu.
Dengan penuh keiklasan dan kesabaran, Agung Alit membimbing masyarakat tentang cara hidup bermasyarakat, mengolah kekayaan alam serta merawat kelestariannya. Agung Alit juga memberi titik terang bagi semua perajin Desa Abuan melalui kerjasama bisnis perdagangan yang memihak perajin dan masyarakat kecil. Kerjasama ini lebih dikenal dengan Fair Trade (Perdagangan Berkeadilan).
Di samping itu banyak hal yang dilakukan untuk Desa Abuan. Misalnya pengadaan air bersih untuk masyarakat dan pembentukan koperasi. Mitra Bali juga melaksanakan program lain, seperti penghijauan dan Balai Berita yang berdampingan dengan Lapangan Abuan Sehat. Semua program Mitra Bali ini bagaikan nafas kehidupan untuk alam dan bagi masyarakat di desa Abuan.
Lewat kegiatan Mitra Bali yang berdasar dari rasa kepedulian, masyarakat dan alam kini perlahan bangkit dari keterpurukan. Dari Agung Alit, masyarakat banyak belajar tentang pentingnya keseimbangan antara manusia, alam dan Tuhan.
Agung Alit tidak pernah membedakan mereka yang lemah, mereka yang miskin, serta mereka yang punya segala keterbatasan. Semua dirangkul menjadi satu. Mereka yang bodoh diberi pendidikan, yang miskin diberi bimbingan, serta alam yang gersang kembali dihijaukan.
Mitra Bali adalah salah satu contoh nyata kepedulian orang yang punya kelebihan, namun masih mau berbagi dengan kalangan dan sesuatu yang memerlukan. [b]
truly inspiring story :’-)
please talk about reality… don,t ever just talking…
saya sebagai masyarakat abuan,sasut,bangli..tidak kenal sosok agung alit yg di terangkan di atas dan upaya yg dilakukanya untuk membantu masyarakat abuan…
tolong bisa di terangkan lebig jelas lg sehingga saya sebagai masyarakat tau yg sebenarnya…thank’s alot
Yang dimaksud penulis barangkali Abuan Kintamani..
sebagai warga abuan saya tidak tau ada tokoh ini. dan tidak ada desa abuan yg diberitakan gersang, gundul, ato masyarakatnya menangis. jangan buat brita yg fiktif. kami bukan masyarakat yg gampang untuk diperbodoh…suksma
sampai saat ini tidak ada jawaban dr penulis tentang cerita ini…tolong penulis belajar bertanggung jawab jangan asal tulis..dan saya mewakili masyarakat abuan menunggu jawaban anda penulis..dan bila perlu betatap muka dgn masyarakat kami.
thank’s