Tiktok adalah sebuah platform media social, yang basisnya berupa video. Saat ini, tiktok sangat digemari para kaum muda. Tak terkecuali para pemuda yang memiliki difable sensorik netra. Difable sensorik netra adalah sebutan untuk orang yang memiliki kekurangan dalam pengelihatan. Walau demikian, mereka masih dapat mengoperasikan aplikasi Tiktok pada ponsel yang mereka miliki.
Di dalam artikel kali ini, saya telah menemukan sumber untuk informasi unik yang akan saya bagi hari ini. Mereka adalah I Ketut Rudi Artana dengan panggilan Rudi, dan I Ketut Arya Mahesa Ardana yang biasa dipanggil Mahesa. Mereka berdua adalah pengguna aktif Tiktok tunanetra yang sampai sekarang masih tetap eksis.
Rudi dan Mahesa mengenal aplikasi Tiktok mulai Januari 2021. Setelah mereka mengenal aplikasi ini, mereka mulai belajar membuat konten bersama teman-temannya. Mereka mengenal aplikasi ini dari berbagai sumber, seperti: popup iklan dari situs lain, rekomendasi teman, dan iklan yang muncul di Google. Mereka menggunakan aplikasi ini juga tak lepas dari peran pembaca layar yang terinstal untuk membacakan isi layar. Aplikasi pembaca layar ini juga berfungsi untuk mengetahui tombol-tombol yang ada di dalam tampilan aplikasi Tiktok.
Rudi mengatakan, sampai saat ini, ia masih kesulitan menentukan posisi kamera saat membuat konten. Biasanya, ia meminta bantuan kepada teman-temannya, yang masih memiliki sisa pengelihatan seperti Mahesa.
Sampai saat ini, mereka sudah memiliki ratusan bahkan ribuan pengikut di platform itu. Dan mereka juga sudah memiliki ratusan video yang terpajang di profil mereka.
Durasi konten video yang dapat diterima oleh Tiktok saat ini sudah mencapai 5 menit. Itu membuat mereka menjadi lebih ekstra untuk memikirkan konten yang akan dibuat.
Sama seperti pembuat konten yang normal atau masih memiliki pengelihatan sempurna, akun mereka juga banyak dibanjiri komentar-komentar, baik itu komentar baik maupun buruk. Tapi, itu semua malah membuat mereka lebih semangat membuat sesuatu untuk pengikut mereka.
Mahesa yang memiliki sisa pengelihatan pun terkadang juga masih kesulitan untuk mengambil gambar saat membuat konten. Ia mengatakan, jika sinar di siang hari terlalu terang, ia tak dapat melihat opjek secara maksimal, maka ia tak akan dapat mengarahkan kamera dengan baik.
Rudi mengawali konten Tiktoknya dengan menayangkan permainan piano. Ia membawakan banyak lagu, sehingga pengikutnya dapat bergerak naik. Selain konten musik, Rudi juga banyak mengisi dengan konten yang sedikit nyeleneh tapi unik. Mulai dari konten gitar yang dapat difungsikan sebagai alat petik Cina yang dikenal dengan nama Gu Zeng, sampai membuat suara Bass Drum dengan menggunakan aliran kabel jack. Karena keunikan videonya, video ini mendapatkan lebih dari 5000 views.
Mahesa juga mengawali konten videonya dengan video duet bersama pembuat konten terkenal. Nama akunnya adalah @rizki, yang menampilkan video monolog receh dan lucu. Ketika video itu sudah ditayangkan ke profilnya, ia tak menyangka. Video itu mendapatkan ribuan kali ditonton, sehingga pengikutnya naik drastis menjadi 3000 pengikut. Walau pengikut Mahesa sudah mencapai 3000, ia masih belum puas dengan keberhasilannya.
Rudi dan Mahesa juga sering membuat konten kolaborasi, untuk mengisi akun mereka masing-masing. Mereka juga mengatakan, Tiktok juga menghadirkan algoritma untuk tayangan video. Algoritmanya juga sesuai dengan keadaan, seperti misalnya: menaikkan video yang viral, menjadikan video itu lebih sering lewat ke beranda banyak orang atau biasa disebut FYP (for you page).
Harapan mereka untuk perkembangan aplikasi Tiktok, aplikasi ini harus dapat mengembangkan keaksesan tampilan dengan mengurangi tombol yang masih bergambar, atau pembaca layar masih menganggap tombol itu adalah tombol tak berlabel. Mereka juga mengharapkan ketelitian administrator Tiktok, agar lebih teliti lagi dalam memilih video yang dapat ditayangkan, karena mereka masih banyak menemukan video vulgar yang masih boleh lewat beranda mereka, sedangkan kebanyakan pembuat konten yang membuat video yang mendidik masih banyak mendapatkan peringatan pelanggaran yang tak jelas dari mana asalnya. Semoga orang-orang yang mengendalikan lalulintas Tiktok lebih berhati-hati memblokir konten.
Mereka sangat berharap, agar para pengguna Tiktok yang masih menggunakan aplikasi ini hanya sebagai tempat menonton, agar ikut serta berkreasi bersama pembuat konten yang tersebar di seluruh Indonesia, supaya para pengguna ini dapat merasakan manfaat dari aplikasi ini.
Jika pembaca sekalian ingin follow akun mereka, kalian bisa ikuti masing-masing dari mereka di bawah ini.
Rudi dengan nama akun @rudiartana116 dan Mahesa dengan nama akun @mahesa_ardana.
Tak ketinggalan, saya juga memiliki akun Tiktok yang bisa pembaca ikuti dengan nama @dedeknightajus.
Hanya itu yang bisa saya bagi untuk kalian hari ini. Semoga bermanfaat.