• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, June 18, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Waspadai Puncak Epidemi DBD Tahun Ini

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
29 January 2009
in Kabar Baru
0 0
0

Oleh Luh De Suriyani

Ananta Wijaya, penulis lepas di Bali, selama hampir sepekan lalu harus opname Di RS Bhakti Rahayu Denpasar karena Demam Berdarah Dengue (DBD) beberapa waktu lalu. Selang infus menemaninya untuk menambah cairan tubuh.

Beruntung ia bisa mendeteksi dini gejala DBD dengan memeriksa darah ke laboratorium. “Awalnya positif tifus, lalu menjadi positif DBD. Saya merasa sakit demamnya kok beda. Badan sakit, seperti ngilu,” ujarnya.

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue. Gejala klinisnya, demam yang akut, nyeri kepala,  nyeri otot, nyeri persendian, bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi perdarahan dan leukopenia.

Ia heran, kenapa masih banyak warga yang terpapar DB di Bali, padahal sumber penyakit telah diketahui yakni nyamuk aedes aegepty dan jentiknya pun mudah dibunuh. “Sampai sekarang pemerintah masih suka melakukan fogging, padahal yang penting membunuh jentiknya,” Ananta kesal. Ia menyayangkan pemutusan rantai pertumbuhan nyamuk secara biologis ini tidak dimaksimalkan pemerintah.

Dokter Subrata, Kepala Sub Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bali mengatakan ada empat hal dalam pencegahan DB yakni promosi pencegahan, analisa epidemologi, pengendalian fektor dengan pembrantasan sarang nyamuk, dan fogging.

“Yang paling penting pengendalian vektor, namun masih belum sesuai harapan,” ujar Subrata.

Pengendalian jentik ini belum efektif, karena menurut Subrata masyarakat lebih menyukai fogging. Padahal pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa saja. “Fogging itu sebenarnya prioritas terakhir, karena itu dilakukan jika ada permintaan masyarakat. Dan permintaan ini terus meningkat,” elaknya.

Epidemi DB lima tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan. Pada 2004, kasus DB di Bali berjumlah 1890, lalu pada 2005 sebanyak 3594, meningkat menjadi 5631 (2006). Puncaknya adalah pada 2007 ketika Bali dalam status kondisi luar biasa DB dengan 6375 kasus.

Bahkan tren puncak epidemi tiap tahunnya sudah terdeteksi karena selalu sama dalam 5 tahun terakhir. Masa puncak terjadi mulai Februari sampai Mei. “Ini periode musim hujan sampai peralihan, DB akan meningkat drastis,” ujar Subrata.

Sementara kasus 2008 sampai November tercatat 5961 kasus, 16 penderitanya meninggal.

Sementara itu, di RS Sanglah pasien DB mulai menunjukkan peningkatan. Hingga hari ini sebanyak 25 pasien DB dirawat. Tahun ini seorang anak laki-laki meninggal di Sanglah karena terpapar DB grade III. [b]

Versi bahasa Inggris dimuat di http://www.thejakartapost.com/news/2009/01/20/dengue-claims-victims-public-govt-play-blame-game.html

Tags: DengueKesehatan
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Benarkah Orang Gendut Lebih Mudah Terinfeksi COVID-19?

12 March 2021
Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Karut Marut Mendata Maut

Menangani COVID-19, dari Awam Sampai Berkawan

5 November 2020
Karut Marut Mendata Maut

Pandemi atau Tidak, Jangan Diskriminasi ODHA!

3 November 2020
Next Post
Patung-patung Imajinatif Carola Vooges

Patung-patung Imajinatif Carola Vooges

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

Rata-Rata Sekolah Dasar Negeri di Bali Memiliki Ruang Kelas Rusak

18 June 2025
Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

Pariwisata Bergeliat, Konflik Tanah pun Menguat

16 June 2025
Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

Tiga Film di Balinale Soroti Isu Sosial

15 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia