• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Friday, May 20, 2022
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Tak Ada Hubungan antara Laser dan Kemarau Panjang

I Made Kris Adi Astra by I Made Kris Adi Astra
18 November 2015
in Berita Utama, Teknologi
0 0
0

Laser Keliru

Hari-hari ini beredar informasi tentang laser dan kemarau panjang.

Informasi yang menyebar lewat Facebook dan Twitter itu menyatakan bahwa panjangnya kemarau di Bali saat ini juga akibat penggunaan sinar laser. Informasi ini salah dan menyesatkan.

Berikut penjelasan Kepala Balai Besar MKG Wilayah III I Wayan Suardana, SE, MM mengenai kesalahpahaman warga terkait fenomena laser tersebut.

Musim kemarau tahun 2015 diperkirakan akan lebih panjang. Kondisi ini akan menimbulkan berbagai pertanyaan dari masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa penggunaan laser merupakan penyebab bertambah panjangnya
musim kemarau tahun ini.

Laser dianggap mampu memecah awan-awan sehingga hujan tidak kunjung turun-turun. Hal ini terkait dengan begitu banyaknya pengguaan laser dalam beberapa pertunjukkan atau kegiatan sehingga dianggap berdampak terhadap musim kemarau panjang tahun ini.

Tulisan ini untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat terkait penggunaan laser tersebut.

Berikut penjelasannya.

LASER merupakan singkatan bahasa asing yang terdiri dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Bahasa sederhananya, laser adalah alat yang mengemisikan cahaya melalui proses amplifikasi optik. Laser memancarkan foton dalam pancaran yang koheren.

Banyak manfaat Laser. Di bidang industri, sinar laser bermanfaat untuk pengelasan, pemotongan lempeng baja, serta untuk pengeboran. Di bidang astronomi, sinar laser berdaya tinggi dapat digunakan untuk mengukur jarak Bumi dan Bulan dengan teliti. Di bidang elektronika, laser solid state berukuran kecil digunakan dalam sistem penyimpanan memori optik dalam komputer dan dalam bidang komunikasi. Laser juga berfungsi untuk memperkuat cahaya sehingga dapat menyalurkan suara dan sinyal gambar melalui serat optik.

Mengacu pada pengertian di atas, maka yang digunakan masyarakat pada umumnya bukanlah laser. Itu hanya lampu sorot di areal terbuka. Lampu sorot yang dianggap sebagai laser sebenarnya berguna untuk menginformasikan kepada khalayak bahwa di lokasi tersebut sedang dilaksanakan suatu kegiatan atau even.

Jika lampu sorot dianggap mampu memecah awan-awan hujan, jelas bahwa hal ini sangat tidak mungkin terjadi.

Mengapa demikian? Berdasarkan hasil penelitian I Made Kris Adi, S.Si (Staff Stasiun Geofisika Sanglah), jika diasumsikan lampu sorot yang digunakan memiliki derajat panas 100? C, suhu radiasi yang dipancarkan akan mendekati 0? C pada jarak 2,8 meter. Jika lampu sorot yang digunakan memiliki derajat panas 200? C, suhu radiasi yang dipancarkan akan mencapai 0? C pada jarak 4,5 meter. Adapun lampu sorot yang digunakan memiliki derajat panas 300? C, suhu radiasi yang dipancarkan akan mendekati 0? C pada jarak 6,6 meter.

Dengan demikian, membutuhkan lampu sorot dengan derajat panas sangat tinggi untuk memecahkan dasar awan. Karena, ketinggian rata-rata dasar awan di wilayah Indonesia khusu pulau Bali berada pada ketinggian 400 – 600 meter.

Begitu tinggi derajat panas yang dibutuhkan untuk memecahkan awan-awan hujan tersebut. Bahkan, sebelum mencapai dasar awan, masyarakat di sekitar lokasi pertunjukkan pasti tidak mampu menahan udara panas yang dipancarkan lampu sorot tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut, penggunaan LASER atau Lampu sorot sama sekali tidak berhubungan dengan panjangnya musim kemarau tahun ini.

Panjangnya musim kemarau tahun ini di Bali sangat berkaitan dengan dinamika cuaca atau iklim yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia. Adanya aktifitas El Nino di perairan Samudera Pasifik di bagian timur Indonesia berdampak terhadap penarikan uap air dari wilayah Indonesia menuju Samudera Pasifik.

Dampaknya, wilayah Indonesia di selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara mengalami kekurangan pasokan hujan. Fenomena El Nino tahun ini intensitasnya diprediksi akan terus meningkat hingga Desember 2015. El Nino yang diprakirakan akan terjadi dengan intensitas kuat akan mempanjang musim kemarau dan akan menurunkan jumlah curah hujan yang terjadi hingga jauh dibawah normal.

Dengan panjangnya musim kemarau maka musim hujan mengalami kemunduran hampir terjadi di seluruh wilayah Bali. Mundurnya musim hujan akan terjadi dalam waktu yang berbeda untuk masing-masing daerah zona musim yang ada di Provinsi Bali. Hal ini sangat berkaitan dengan kondisi topografi setempat.

Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat kemarau panjang antara lain; kekeringan yang panjang, masa paceklik, kebakaran hutan, ketersediaan air bersih dan meningkatnya penyakit demam berdarah.

Untuk menghadapi dampak yang ditimbulkan perlu dilakukan antisipasi antara lain:

Pertama, efisiensi penggunaan air karena ketersediaan air semakin berkurang sebagai dampak kemungkinan terjadinya kekeringan yang panjang.

Kedua, antisipasi terjadinya kebakaran hutan dengan mengurangi penggunakan bahanbahan yang mudah memercikkan api di kawasan hutan atau pada lahan yang mudah terbakar.

Ketiga, antisipasi terhadap perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dengan cara membersihkan saluran atau selokan dan bak-bak penampungan air yang bergenang di kawasan perumahan.

Keempat, antisipasi terhadap kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan air. [b]

Tags: BaliLaserTeknologi
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
I Made Kris Adi Astra

I Made Kris Adi Astra

Geophysicist a Bali

Related Posts

Jaringan Ekowisata Desa Bertahan saat Pandemi karena Bertani

Jaringan Ekowisata Desa Bertahan saat Pandemi karena Bertani

27 February 2022
Potensi Usaha Ayam Petarung di Desa Ban

Potensi Usaha Ayam Petarung di Desa Ban

24 December 2021
Menyokong Sanggar Belajar Bahasa Inggris di Sidemen

Menyokong Sanggar Belajar Bahasa Inggris di Sidemen

13 September 2021
Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

28 August 2021

Produktif Berkarya selama Magang di BaleBengong

15 May 2021
Antusiasme Akademi Jurnalistik  Lawan Korupsi di Omah Apik

Antusiasme Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi di Omah Apik

24 April 2021
Next Post
Pipis Daki, antara Iri dan Kemajuan Ekonomi

Pipis Daki, antara Iri dan Kemajuan Ekonomi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AJW 2022 AJW 2022 AJW 2022

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Anugerah Jurnalisme Warga 2022 Mengusung Tri Hita Digital (Diperpanjang 14 Mei)

Anugerah Jurnalisme Warga 2022 Mengusung Tri Hita Digital (Diperpanjang 14 Mei)

7 April 2022
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
TANTRI, Kekuatan Sebuah Dongeng

TANTRI, Kekuatan Sebuah Dongeng

27 September 2011

Wirama Totaka, Penjelajahan Spiritualitas Ayu Laksmi

2

Kisah di Balik Isu Bubarnya Lolot Band

61
Kolaborasi Teknologi Menciptakan Konservasi Lingkungan

Kolaborasi Teknologi Menciptakan Konservasi Lingkungan

20 May 2022
Penggunaan Internet Pesat, tapi Tidak Merata

Penggunaan Internet Pesat, tapi Tidak Merata

15 May 2022
Syair Lirih Perpisahan Ramadhan di Loloan, Jembrana

Syair Lirih Perpisahan Ramadhan di Loloan, Jembrana

15 May 2022
Se(Tera) untuk Semua

Se(Tera) untuk Semua

14 May 2022
Seorang warga di Klungkung menghaturkan banten dan sarana upacara lain pada hari Tumpak Wariga. Foto Juni Antari.

Dari Ritual ke Virtual

14 May 2022

Kabar Terbaru

Kolaborasi Teknologi Menciptakan Konservasi Lingkungan

Kolaborasi Teknologi Menciptakan Konservasi Lingkungan

20 May 2022
Penggunaan Internet Pesat, tapi Tidak Merata

Penggunaan Internet Pesat, tapi Tidak Merata

15 May 2022
Syair Lirih Perpisahan Ramadhan di Loloan, Jembrana

Syair Lirih Perpisahan Ramadhan di Loloan, Jembrana

15 May 2022
Se(Tera) untuk Semua

Se(Tera) untuk Semua

14 May 2022
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In