Festival Bali Water Protection 2020 dihelat dalam jaringan (daring/online), menunjukkan siasat dan tips konservasi air sederhana pada Sabtu, 28 November ini.
Bali adalah surga yang sedang terancam karena penurunan kuantitas dan kualitas airnya yang semakin mengkhawatirkan. Secara teknis, ada tiga hal yang menjadi indikasi masalah, yaitu penurunan muka air tanah, disusul intrusi air laut ke lapisan akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air), dan polusi air permukaan.
Sebagai tawaran solusi alternatif, Yayasan IDEP Selaras Alam (IDEP) menginisiasi program Bali Water Protection (BWP). Program penyelamatan air Bali yang dimulai sejak 2017 ini bertujuan mendorong gerakan masyarakat untuk pemulihan kuantitas dan kualitas air Bali melalui tiga hal, yakni Adopsi Sumur Imbuhan, Adopsi Sungai, dan Adopsi Kampanye Air (selengkapnya dapat ditelusuri melalui tautan http://idepfoundation.org/id/bwp/about-bwp).
Program yang diawali dengan riset terkait kondisi air tanah di Bali ini kemudian disusul dengan pembangunan sumur imbuhan (recharge well) di 9 wilayah. Penentuan titik sumur mengacu pada hasil riset yang dikerjakan bersama mitra Politeknik Negeri Bali. Hingga kini, total sumur imbuhan yang telah dibangun berjumlah 25 Sumur. Di tahun 2020 sendiri, ada 6 sumur yang dibangun dan 6 sisanya dalam tahap pembangunan.
Tidak hanya itu, program ini juga berupa pendampingan ke sekolah-sekolah dasar di 9 wilayah seputar Bali. Pendampingan ini dilakukan dalam bentuk edukasi dasar lingkungan melalui komik dan video. Hingga kini, total sekolah yang telah didampingi berjumlah 53. Di tahun 2020 sendiri, ada 40 sekolah yang sudah didampingi.
Di samping itu, untuk menjangkau publik yang lebih luas, program ini juga dilakukan dalam bentuk penyampaian informasi melalui artikel di media massa, webinar, dan talkshow di saluran televisi lokal.
Agar persoalan air dan solusi yang bisa ditawarkan program ini bisa menjangkau public yang lebih luas lagi, IDEP Untuk pertama kalinya akan menggelar Festial Online dengan judul ‘Festival Online Bali Water Protection’. kegiatan ini di selenggarakan pada hari Sabtu, 28 November 2020, pukul 18.00 – 19.00 WITA melalui Twitter Live BaleBengong, Instagram Live IDEP Foundation, dan juga Youtube Live IDEP foundation secara serentak.
Festival ini diselenggarakan dalam kerjasama dan kolaborasi dengan Media Jurnalisme Warga BaleBengong. Adapula dukungan dari Donor dan Sponsor BWP; Boeing, Give2asia, Bali Buda, Eco Mantra, Discova, Exo Travel, Happy Trails!, Love Bai Tees, Alam Shanti, The Body Shop, I Want My Name, dan Waterbom.
Dewie Anggraini, Koordinator kegiatan mengatakan acara dalam Festival Online BWP ini terdiri dari video dokumenter dengan narasumber dari Yayasan WAS yang membuat gerakan membangun lubang biopori di desanya, diikuti oleh Petani dari Kelompok Tani Bukit Mesari yang mengaplikasikan sistem pemanen air hujan di lahannya, penerima manfaat sumur imbuhan di SDN 1 Bunutin, dan masih banyak lagi video kolaborasi seni dan musik menarik yang akan diputar. Ada juga penampilan musisi dan seniman seperti kartunis Putu Dian lewat Beluluk yang kolaborasi dengan Teater Kalangan. Made Bayak yang membuat seni instalasi menarik panen air hujan, Saras Dewi, band The Kelors yang personilnya adalah mentor permakultur, dan Gunawarma dari band Nosstress.
Rangkaian kegiatan dalam Online Festival BWP ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih positif terhadap pelestarian air berisih di Bali. Selain itu dengan adanya video dokumenter dari berbagai narasumber, diharpkan dapat menambah pengetahuan terkait apa yang kita dapat lakukan untuk membantu melestarikan air bersih.