• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Catatan Kecil Setelah Mengunjungi Pengungsi

Radita Puspa by Radita Puspa
6 October 2017
in Kabar Baru, Sosial
0 0
1
Komunitas Rumah Berdaya saat mengunjungi pengungsi di Denpasar pada 1 Oktober 2017 lalu. Foto Luh De Suriyani.

Ada sebuah karya yang ilmunya kami bagikan..

Awal Oktober lalu, saya bersama Ibu, komunitas Rumah Berdaya, dan dokter Gusti Rai menuju salah satu posko pengungsian Bencana Gunung Agung di Denpasar. Kami datang dengan segala persiapan matang, yang kami rasa bisa membantu mereka.

Saya masuk untuk melihat-lihat keadaan. Pengungsi tidur di lantai beralaskan terpal. Debu-debu menempel di kedua telapak kaki saya yang basah.

Ada kain memanjang menutupi koridor yang disulap agar layak untuk penampungan sementara. Melindungi mereka dari terik matahari dan riak air andai hujan.

Dada saya menghangat, spontan menyikut lengan Ibu. “Bu, andai kita diposisi mereka, gimana ya, Bu?” bisik saya. Ibu hanya merespon, “Entahlah, mungkin kamu Ibu titipkan sebagai penghuni mandiri.”

“Di mana, Bu?” tanya saya yang tak langsung terjawab.

Kami berpisah untuk melaksanakan hal yang sudah direncanakan secara mendadak sebelumnya. Saya menikmati hawa panas yang langsung membuat keringat bercucuran. Benar-benar di level mandi keringat.

Pak Nyoman Sudiasa, Koordinator Rumah Berdaya, didampingi dokter Rai mengajak anak-anak mendengarkan cerita. Mereka membawa wayang-wayangan yang dibuat Pak Kadek dan Pak Hindu Pratama, dua anggota Rumah Berdaya.

Bu Sari mengajak para remaja, ibu-bapak untuk kumpul dengan saya dan Pak KoYes. Mempromosikan kreasi daur ulang koran yang kami buat berupa bokor dan dulang.

Awalnya hanya sedikit dari mereka yang mendekat. Tak mengapa, bagik saya itu cukup.

Pak KoYes sibuk mengajarkan mereka cara membuat kreasi koran. Saya hanya memantau, menjawab beberapa pertanyaan mereka. Dari pertanyaan macam, ‘Tidakkah hancur kreasi koran tersebut jika tersiram air?’, ‘Kuatkah jika terbanting?’, hingga pertanyaan ‘Berapa harga jika dipasarkan?’

Pak KoYes dan saya jadi tanpa sadar membentuk grup masing-masing, laki-laki dan perempuan. Saya dengan para remaja perempuan. Makin greget, ketika Bu Sari mengumumkan akan ada hadiah bagi yang bisa menghasilkan karya.

Remaja laki-laki ternyata diam-diam sudah menyelesaikan dulang berukuran super mini, apa ya istilahnya? Haaa, iya, semacam miniatur gitu.

Ibu langsung bersorak, “Pak Dok, sudah ada yang selesai rupanya.” Ucapan itu langsung disambut tawa dari kami semua dan para pengungsi.

Saya sibuk dengan koran-koran. Menyemangati kelompok saya yang juga serius menggarap project ini. Saya menggulung koran dengan semangat. Nah, saking semangatnya, saya sampai tidak menyadari ada yang aneh.

Saya merasa menggulung begitu banyak, tapi yang diselesaikan grupk saya masih belum ada apanya. Hingga Pak Kadek menegur grup remaja lelaki.

“Oey, kok ngambil-ngambil,” lalu Pak Kadek menegakkan bahunya, melihat lebih jelas kearah kumpulnya kelompok laki-laki. “Weh, pantes cepet kelar, di sana, itu tinggal nyolong yang disini.” lanjutnya.

Saya hanya bisa tertawa menanggapi. Tidak menyadari bahwa ada salah seorang diam-diam mengambil koran yang sudah kugulung. Ah, pantas saja.

Ibu mengajari mereka teknik pengeleman dan pengecatan. Kami memberi mereka kepercayaan, bahwa mereka pasti bisa.

Anggota Komunitas Rumah Berdaya menghibur anak-anak pengungsi di Denpasar. Foto Luh De Suriyani.

Tidak banyak waktu yang kami miliki disana. Kami pun pamit.

Hampir terlupa, Pak Nyoman menyerahkan beberapa sabun batangan untuk cuci tangan hasil karya Rumah Berdaya pada seorang panitia posko.

“Hanya ini?” tanya panitia pos pengungsi.

Mendengar itu, dalam hati saya tergelitik. Apa yang mereka harapkan dari kami yang berasal dari, ya katakanlah Komunitas Gangguan Jiwa? Termasuk saya.

Ya, iya… Kami datang memang hanya membawa sedikit yang kami punya, dan yang kami mampu. Ya, kami tau, kami membawa beberapa kotak susu, bermain wayang, berbagi keceriaan dengan anak-anak dan… lihatlah dengan kedua mata. Ada sebuah karya yang ilmunya kami bagikan, —yang siapa saja bisa membuatnya. Itulah yang kami bekali.

Bantuan berupa makanan dan minuman saya rasa sudah mencukupi. Bahkan terekspos di media sosial beberapa titik posko yang bantuan bahan makanan menumpuk.

Di dalam mobil, saat di perjalanan pulang, kami membahasnya bersama. Bukan berarti kami tersinggung. Agak sedikit mengganjal pada nada ucapan tersebut.

Ah, syukurlah, dokter Rai langsung melegakan hati kami dengan jawaban super yakin serta pembawaan gaya bicaranya yang khas. “Ya. Jawab saja, iya.”

Dokter Rai juga menekankan, bahwa kita semua tidak tahu sampai kapan waktu yang mereka butuhkan untuk mengungsi. Syukur-syukur jika tiga atau enam bulan, katakanlah itu sebentar. Bagaimana jika lama? Bahan pangan menumpuk di awal yang terlalu lama akan basi. Tak selamanya mereka akan meminta. Pun tidak selamanya para donatur selalu ada.

Nah, apa yang bisa atau akan mereka jadikan tumpuan? Seperti komunitas kita, Rumah Berdaya. BERDAYA.

Melalui ilmu kreasi koran yang kita bagikan, ada kemungkinan besar bisa dimanfaatkan. Mungkin sekarang belum rapi hasilnya, tetapi seiring dengan sering dilatih (jam terbang), bukan gak mungkin lagi bisa saja mereka dapat menghasilkan karya yang lebih bagus dari kita.

Dalam hati saya setuju dengan ucapan dokter Rai. Ya, terbukti dari para remaja laki-laki dan dulang miniaturnya itu. Kreatif sekali.

Obrolan ditutup oleh pecah tawa ketika Pak Dok sebagai pengemudi mobil, mengaku gagal fokus lihat spanduk bertuliskan “Press Ban” dengan “Pepes Be (sebutan berbahasa bali dari nama penganan Ikan di bungkus dengan daun pisang yang di masak dengan cara dibakar atau dipanggang).”

Saya langsung rolling eyes. Duh, Pak Dok kan lagi nyetir, gagal fokusnya tolong dikondisikan. [b]

Tags: Anugerah Jurnalisme Warga 2017DenpasarSosial
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Radita Puspa

Radita Puspa

Halo, saya Radita Puspa. Suka menumpahkan apa saja yang dilihat, dirasa dan sentuhannya dalam bentuk tulisan. Suka berimajinasi dan aktif ngeblog di raditapuspa.wordpress.com.

Related Posts

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Meceki, Kendaraan Strategis untuk Melalui Arus Balik

Meceki, Kendaraan Strategis untuk Melalui Arus Balik

4 April 2021
Benten+62 ketika tampil di Twice Bar. Foto IG bentenofficial.

“Kolaborasi Apa Adanya”, Catatan Pra Release Benten+62

7 March 2021
Lentera Peradaban: Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar

Lentera Peradaban: Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar

1 February 2021
Next Post
Gelagat Gunung Agung Sebelum Meletus pada 1963

Agar Erupsi Gunung Agung Tak Jadi Bencana

Comments 1

  1. Pingback: Catatan Kecil di Pengungsian Gunung Agung | Radita Puspa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In