Merayakan Malam Bersama Jangar at RTB, Tatuw, Antida Soundgarden
Musik merupakan ruang bising yang mampu memulihkan jiwa. Seluruh kalangan beramai-ramai datang untuk menikmati musik kesukaannya, meskipun sesak, panas, dan hujan.
Jika diamati banyak lahan kosong yang saat ini dijadikan tempat pertunjukkan musik, salah satunya Lapangan Puputan Badung, Taman Bung Karno Singaraja, Keramas Aero Park, dan lainnya. Semua berupaya untuk memberikan ruang kepada penikmat musik. Ini dia skena musik di Denpasar Timur.
Mari beralih dan melihat potensi musik yang luar biasa, Serambi Arts Antida. Sejak tahun 2004 Anom Darsana telah menyediakan satu studio rekaman terkemuka di Bali yang terletak di Denpasar. Tempat terbuka untuk seniman muda mengembangkan kreativitas, mengeksplorasi dengan berbagai media dan berbagi ruang seperti rumah sendiri. Antida Music dikenal sebagai pendiri dan penyelenggara banyak festival musik dan seni Bali, seperti Bali World Musik, Ubud Village, Jazz Festival, Bali Reggae Star Festival, dan Festival Tepi Sawah.
Produksi ini dibentuk karena kecintaan pendiri terhadap musik. Tidak hanya itu, salah satu misi Antida Music adalah mendukung musik indie di Bali. Beberapa album telah berhasil diproduseri oleh Antida Music, seperti Navicula, Dialog Dini Hari, Nosstress, Scared of Bums, Morelia Band, dan Evi Band. Tidak hanya bergerak di bidang rekaman musik, tetapi bergerak untuk membangkitkan semangat baru melalui musik indie.
Serambi Arts Antida menumbuhkan peminat seni maupun penggiat seni untuk menghargai keanekaragaman seni kontemporer di Bali. Tempat ini menjadi jembatan untuk kependudukan kota Denpasar yang multikultural dan lintas generasi untuk bersatu melalui seni kreatif, khususnya seni musik.
Pada tahun 2011, Anom Darsana menyelenggarakan event Music Celebration yang tumbuh menjadi panggung utama penikmat musik dengan semangat baru dan eksplorasi musik yang mendalam. Mereka datang untuk membawa perubahan bukan sekedar berdiri dan tepuk tangan. Mengapa demikian? Sebab musik yang ditunjukkan mengutamakan pada isu-isu yang sedang aktual di masyarakat.
Acara Bali Spirit Festival 2024, Tatuw, Antida Soundgarden
Baru-baru ini, Antida musik kembali menyambut musisi yang berkomitmen dalam keberlanjutan lingkungan. Music Celebration Tahun 2024 mengedepankan isu ekologi dalam perwujudan musik yang tidak hanya menghibur, tetapi membahas masalah lingkungan. Begitulah Serambi Arts Antida menarik masyarakat untuk mengetahui masalah dunia melalui musik. Konsep-konsep acara seperti ini menunjukkan musik bisa menjadi ruang kritik.
Dibentuk bukan hanya mencari keuntungan, namun Serambi Arts Antida didedikasikan untuk membangun dan mempromosikan seni kontemporer serta budaya untuk seluruh komunitas lokal Bali.
Anugerah Jurnalisme Warga Tahun 2024 berkolaborasi dengan Serambi Arts Antida untuk membahas berbagai isu ekologi di Bali. Acara ini mengangkat isu yang berkaitan erat dengan kerisauan warga saat ini, yakni 1) Dampak Pelanggaran Tata Ruang, 2) Pertanian dan Energi Terbarukan, 3) Akses Pejalan Kaki dan Transportasi Publik, dan 4) Kerusakan Hutan dan Sumber Air. AJW 2024 kali ini fokus pada solusi dan data dengan pendekatan Citizen Science. Mari kita tunggu para penerima beasiswa AJW 2024 untuk menunjukkan karyanya melalui ruang kreatif BaleBengong.