Teks dari Kompas Gramedia
Kesenian dan kebudayaan telah menjadi laku keseharian masyarakat Bali.
Hal ini tecermin dari aktivitas kultural dan berbagai wujud seni yang dikreasikan oleh seluruh penduduknya, yang berpadu secara harmoni dengan ritual agama yang mentradisi. Kendati demikian, aneka perubahan tidak terpungkiri melingkupi pulau ini, baik berupa arus modernisasi yang membawa dampak bagi kebudayaan lokal, maupun juga perkembangan pariwisata yang berpengaruh signifikan bagi demografi, lingkungan dan kondisi sosial Bali.
Apabila situasi ini tidak disikapi secara terukur dan terencana, tentu dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai permasalahan di berbagai bidang hingga beberapa kurun waktu ke depan. Upaya untuk mewujudkan, melestarikan sekaligus merawat seni dan budaya Bali membutuhkan kontribusi sinergi segenap pihak, baik dari masyarakat, pemerintah, para pelaku usaha serta stakeholder lainnya.
Hal inilah yang mendorong Forum Komunikasi Daerah Karyawan Kompas-Gramedia untuk menyelenggarakan ‘Semarak Bali Festival 2013’, sebuah program yang didedikasikan bagi masyarakat luas di Bali.
Acara yang berlangsung pada 22 September 2013 ini bertujuan sebagai ruang ekspresi, sarana komunikasi berikut juga media sosialisasi atas peran serta kontribusi Kompas-Gramedia dalam bersama-sama merawat kehidupan sosial kultural Bali yang harmoni, selaras, dan terbuka.
Agenda yang digelar juga untuk memaknai 50 tahun perjalanan Kompas Gramedia ini bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon, mengetengahkan bermacam lomba mulai dari kesenian seperti Gebogan Bunga, Bele Ganjur, Tari Kreasi, ukir buah, sampai yang bersifat fun untuk segala lapisan umur seperti lomba mewarnai, spelling bee, Daddy Diapers, story telling, dan juggling competition.
Para peminat fotografi pun ikut serta meramaikan dengan mengikuti lomba serta workshop fotografi. Aneka stand bazaar berisi kuliner khas Bali, apparel, dan sebagainya meramaikan arena festival. Tak ketinggalan bazaar unit-unit Kompas Gramedia yang berada di Bali, serta stand lowongan kerja di Kompas Gramedia di mana peminat dapat memasukkan lamaran kerja secara online.
Penampilan Raka Sidan dan Pergelaran Wayang Cenk Blonk
‘Semarak Bali Festival 2013’ ini dirancang berupa festival kebudayaan yang mewadahi berbagai komunitas di Bali, dibuka dengan Jalan Santai yang diikuti oleh sekitar 5000 peserta. Selain itu, panggung “Semarak Bali Festival 2013” dimeriahkan oleh penampilan AA Raka Sidan, penyanyi pop Bali dari desa Sidan, Gianyar, dengan lagu-lagunya yang terkenal sarat dengan pesan moral terkait kondisi sosial masyarakat, termasuk di antaranya kesadaran tanggung jawab memberikan edukasi bagi masyarakat, serta mendorong terciptanya iklim berkesenian yang baik bagi seniman, khususnya musisi Bali.
Melalui nyanyiannya, Raka Sidan selalu mengajak masyarakat Bali untuk peduli terhadap upaya pelestarian seni budaya bangsa, terutama musik berbahasa Bali, sebagai upaya mendorong tumbuhnya kehidupan publik yang memahami sekaligus menghayati kebudayaan tradisi di tengah arus perubahan dan kemodernan di masa kini.
Sebagai penutup festival, dalang I Wayan Nardayana mempergelarkan pertunjukan wayang kulit hasil inovasinya yang dimulai sekitar 15 tahun silam dari Desa Belayu di Tabanan dan sudah terkenal di seantero Bali. Tokoh utama wayang hasil kreativitas asli Bali ini adalah “Nang Klenceng” dan “Nang Ceblong”, dipopulerkan menjadi “Cenk Blonk”.
Hiburannya yang segar sedemikian digemari masyarakat Bali, dipadukan dengan amanat kehidupan yang penting untuk disimak. Dalam “Semarak Bali Festival 2013” kali ini, Cenk Blonk tampil dalam durasi padat sepanjang 3 jam sampai menjelang tengah malam. [b]