• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Wednesday, November 29, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Sebulan Merayakan Festival Hari Anak Nasional

Anton Muhajir by Anton Muhajir
23 July 2010
in Agenda, Kabar Baru
0 0
0

Teks dan Foto I Komang  Adiartha

Creative Confident for the Nation, ALASE BALI  dan Anak Tangguh Foundation

Beberapa hari lagi kita akan memasuki tanggal 23 Juli 2010, yang berarti kita akan memperingati hari anak nasional. Banyak kalangan tidak menyadari bahwa tanggal 23 Juli adalah hari anak nasional. Hari anak nasional tidaklah sepopuler hari Kemerdekan, hari Sumpah Pemuda atau hari –hari perayaan nasional lainya. Padahal anak-anak adalah tunas-tunas bangsa yang akan meneruskan estafet kebudayaan dan peradaban sebuah bangsa.

Dalam rangka perayaan hari anak nasional ini, Aliansi LSM dan Masyarakat Sipil se-Bali (Alase) menyelenggarakan Festival Hari Anak Nasional bertema Creative, Confident for the Nation. Perayaan hari anak nasional dirayakan tidak tanggung-tanggung, Alase dan Anak Tangguh Foundation, menyelengarakan festival selama satu bulan. Perayaan diadakan setiap hari Minggu di sanggar Anak Tangguh di Desa Guwang, Sukawati, Gianyar.

Ketua panitia penyelengara adalah Christina Arum, yang didukung oleh  Alase Bali. Alase bali sendiri didukung oleh beberapa organisasi, seperti Mitra Bali Fair Trade, Manikaya Kauci, Walhi Bali, PPLH Bali dan beberapa organisasi dan individu yang peduli terhadap perkembangan anak-anak Indonesia.

Minggu pagi yang cerah, 4 Juli 2010, acara disi dengan trash art atau merancang dan merangkai mainan dari barang-barang bekas atau sampah dan limbah yang diolah menjadi mainan, bunga artifisial, robot, mobil-mobilan dan lain-lain. Sampah dibuat menjadi sesuatu, yang dirancang sesuai kreativitas dan imajinasi  anak-anak.

Hal terpenting dari acara trash art ini adalah menumbuhkan kesadaran, terutama di kalangan anak-anak tentang bahaya dari pada limbah, terutama limbah anorganik seperti plastik dan lain-lainya. Dengan harapan mereka memiliki kesadaran untuk meminimalisir sampah melalui tindakan-tindakan, seperti say no to plastic atau paling tidak, kalau belanja mengurangi penggunakan tas plastik sekali pakai.

Seminggu kemudian, 11 Juli 2010 diadakan workshop photography. Dalam workshop ini dijelaskan dasar-dasar fotografi. Hal menarik workshop ini tidak hanya menjelaskan panjang lebar tentang teori, tetapi lebih jauh lagi anak-anak diajak langsung berburu foto di sekitar sanggar dan susur sungai.

Dalam pelaksanaanya anak-anak menggunakan kamera digital dan mereka dikelompokan. Satu kelompok pesertanya sekitar lima sampai enam orang anak. Setelah diberi kesempatan berburu mereka sangat antusias. Mereka berebut untuk mengabadikan objek-objek yang ada di sekitar lokasi sanggar dan sepanjang perjalanan menuju susur sungai. Kalau ada yang penasaran silahkan datang karena hasil jepretan mereka akan dipamerkan pada hari Minggu, 25 Juli 2010.

Hari Minggu sore yang cerah, 18 July 2010, sekitar pukul 2 siang anak-anak sudah ramai berkumpul di sanggar, dan sekitar jam 3 siang mereka berangkat ke pantai Rangkan, Ketewel. Di pantai mereka bermain-mainan tradisional, seperti congklak raksasa yang dibuat di pasir, kapal-kapalan, dan lain-lain. Yang paling menarik perhatian mereka adalah program sand and creativity, dimana anak-anak dilibatkan dalam pembuatan patung pasir di tepi muara sungai.

Anak-anak asik membuat patung pasir kreasi dan imajinasi mereka. Ada yang membuat patung penyu, ada yang membuat patung ikan pari, dan lain-lain. Yang tidak kalah hebohya adalah kehadiran seniman patung asal desa setempat (desa Guwang) yang membuat patung lumba-lumba bersama anak lumba-lumba sepanjang 5 meter. Semua kegiatan ini difilmkan dan rencanaya akan ditayangkan pada puncak acara tanggal 25 Juli 2010, di Sanggar Anak Tangguh.

Kami mengundang adik-adik, kawan-kawan, dan Bapak Ibu sekalian, untuk ikut berpartisipasi dan memeriahkan puncak acara perayaan Festival Hari Anak Nasional 2010, Yang akan diselenggarakan di Sanggar Anak Tangguh di Jalan Salya, Banjar Wangbung, Guwang, Sukawati. Acara puncak akan diisi pameran hasil karya anak-anak yang mengikuti workshop photography.

Pameran hasil karya lukisan anak-anak yang ikut kelas melukis. Program Painting Class ini diberi nama “Lempad Reborn” sebagai generasi kedua setelah dua tahun berjalan program painting class “little Picaso”. Adapun tema lukisan yang diangkat adalah tentang pelestarian lingkungan, human right awareness trought drawing.

Event juga akan dimeriahkan oleh welcome dance oleh “Quin of Anak Tangguh”, dibawah asuhan guru tari salsa dan cha cha mereka, yang berasal dari Jepang yaitu Yoshiko (Yoyo). Acara juga dimeriahkan pentas kabaret dan teater dari Yayasan Senang Hati, sebuah organisasi yang peduli terhadap kaum disable di Bali. Mengantarkan matahari ke ufuk barat, acara akan dimeriahkan oleh pentas beberapa grup musik indie seperti Dialog Dini Hari, Bayak (Geekssmile), Raperclown, No Stress, Orgasmatron, dan masih banyak lagi yang lainya.

Sekilas tentang anak tangguh, yang menjadi venue dari sebagian besar perayaan Festival Hari Anak Nasional 2010. Anak Tangguh Foundation atau yang lebih akrab disebut Sanggar Anak Tangguh adalah salah satu Sanggar yang dibangun secara bergotong royong oleh warga sekitar desa Guwang. Setiap warga yang menyadari akan parahnya kondisi pendidikan formal saat ini, berinisiatif dan ikut berpartisipasi aktif dalam mencarai upaya alternatif untuk melakukan langkah-langkah kecil dalam upaya memperbaiki situasi pendidikan yang terseret ke arah privatisasi. [b]

Tags: AgendaAnak TangguhAnak-anakGianyarJaringanSukawati
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

29 April 2021
Batubulan Kini, Setahun Setelah Pandemi

Batubulan Kini, Setahun Setelah Pandemi

24 March 2021
KEMBALI 2020: Lifetime Achievement Award untuk Toeti Heraty

KEMBALI 2020: Lifetime Achievement Award untuk Toeti Heraty

1 November 2020
Kembali 2020: Memulihkan Industri Kreatif dan Masyarakat Bali

Kembali 2020: Memulihkan Industri Kreatif dan Masyarakat Bali

24 August 2020
Next Post

Belajar Menulis ala Jurnalisme Warga

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

24 November 2023
Museum Giri Amertha dan Sang Hyang Dedari

Museum Giri Amertha dan Sang Hyang Dedari

23 November 2023

Kabar Terbaru

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

24 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In