Lalu, apa jenis sampah paling banyak di pantai?
Momen hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari 2018 dimanfaatkan dengan baik oleh Komunitas EH Bali untuk kegiatan membersihkan pantai. Kegiatan bertema “Coastal Beach Clean Up” dilakukan di Pantai Kelan, persis di sebelah selatan Bandara Internasional I Ngurah Rai pada Minggu, 18 Februari 2018 lalu.
Dalam aksi selama lima jam, dari pukul 6 WITA sampai 11 WITA ini, Komunitas Earth Hour Bali menggandeng Komunitas Marine Buddies Denpasar dan Komunitas Debris Guard Udayana.
Selain untuk membersihkan pantai dari sampah, kegiatan ini juga untuk mengidentifikasi dan mendata jenis-jenis sampah. Metode yang digunakan adalah metode CSIRO Australia Coastal Survey. Melalui metode ini dapat diketahui jenis sampah plastik yang dimanfaatkan kembali sehingga dapat diketahui sampah plastik yang memiliki nilai ekonomis (ecobrick).
Hasil survei di Pantai Kelan menunjukan jenis sampah plastik sangat mendominasi yaitu dengan persentase terbanyak yakni 63 persen. Sedangkan jenis sampah kaca dan foam menempati urutan kedua dengan persentase 15 persen.
Posisi ketiga ditempati sampah jenis bahan karet (rubber), kain (cloth), dan kertas dengan persentase 2%. Sisanya sebanyak 1% berupa sampah berbahan kayu dan logam (metal). Sedotan menjadi sampah jenis plastik yang sering ditemukan saat survei di Pantai Kelan.
Para relawan dan anggota masing-masing komunitas yang ikut andil berkontribusi diajak mensosialisasikan gerakan peduli sampah. Caranya dengan bersama-sama mengambil gambar foto dan mengirim gambar jenis sampah plastik yang peserta aksi temukan di Pantai Kelan.
Kemudian para peserta dapat membuat hastag #NYAMPAHDITIMELINE. Sosial media yang bisa dipilih oleh peserta bisa di Instagram, Line, Facebook, maupun Twitter.
Banyaknya sampah plastik di laut menyebabkan banyaknya biota laut yang mati dan tercemar toksin yang ada pada plastik. #NyampahDiTimeline pic.twitter.com/1nX63fbqOB
— Earth Hour Indonesia (@EHindonesia) February 21, 2018
Menurut Sutan Tantowi Dermawan, Koordinator EH Bali, kegiatan ini sangat bermanfaat. Selain untuk mengampanyekan agar tidak membuang sampah sembarangan, peserta aksi juga bisa secara langsung belajar tentang jenis-jenis sampah yang paling banyak di pesisir pantai.
“Ternyata sampah dominan yang kami temui adalah sampah plastik. Hal ini juga bisa dipakai data untuk perusahaan utamanya yang bergerak di sektor pariwisata agar lebih memikirkan kemasan-kemasan makanan maupun minuman yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Sutan.
Ia menambahkan menurut penelitian, Negara Indonesia merupakan Negara penyumbang terbesar kedua untuk sampah plastik setelah RRC.
“Mari bersama-sama menjadi agen pelopor untuk mengurangi sampah plastik sejak dini. Perlu diingat sampah plastik tidak bisa hancur apabila terkubur dalam tanah dan perlu waktu puluhan tahun agar bisa hancur,” tegasnya. [b]
Kemanakah sampah pergi?
Jika ke laut, akhirnya ke pantai.
Sampah plastik meluap sampai jauh, akhirnya ke Kuta.
Mau apa kita?
What can you do?