• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, November 7, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Saling Belajar Kespro Perempuan di Pasar

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
14 May 2009
in Kabar Baru
0 0
1

Oleh Luh De Suriyani

Sedikitnya 15 peer educator perempuan di Pasar Badung, pasar tradisional terbesar di Bali bahu membahu mengajak rekannya sesama pedagang dan buruh mengenal kesehatan reproduksi. Tak hanya memahami pentingnya kespro tapi menumbuhkan keberanian untuk memeriksakan diri di klinik pasar.

Jero Sandat, perempuan pedagang kelontong 56 tahun, pintar merayu rekannya sesama pedagang untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya. “Kespro itu istilah yang asing buat kami. Padahal paling penting buat perempuan,” ujarnya.

Saat ini, penyakit paling mengerikan buat dirinya dan pedagang lain adalah kanker leher rahim. “Gejalanya keputihan, dan ini kan sering tidak dihiraukan oleh perempuan,” kata Sandat yang telah berjualan hampir 30 tahun di pasar yang berlokasi di Jalan Gajah Mada Denpasar ini.

Hal senada diungkapkan Siti Fatimah Sahid (39 tahun), peer educator Yayasan Rama Sesana (YRS) lainnya.

“Sekarang banyak pedagang dan buruh yang sudah kenal papsmear. Awalnya memang susah. Saya kasi tahu, baru mau periksa. Di klinik pasar murah, di dokter mahal sekali. Di sini cuma 35 ribu,” katanya.

Ia mengaku sukarela menjadi peer educator karena fungsinya hanya fasilitator tanpa target kerja. “ Dulu saya tahunya IMS itu penyakit menular. Itu saja. Sekarang tahunya menular itu karena apa. Kan macam-macam. Karena ganti-ganti pasangan, dan lainnya,” tuturnya sambil berjualan.

Siti mengatakan hampir semua perempuan mengalami keputihan, ada yang perlu diobati ada yang tidak. Misalnya saat menstruasi keputihan. Selain itu banyak yang karena kekerasan rumah tangga.

Yang paling penting dari pengalaman menjadi pendidik sebaya menurut Siti adalah mandiri dalam pemeriksaan kesehatan diri. “Saya dulu sangat tergantung pada suami. Kini semua perempuan bisa dengan mudah cek kesehatan sambil berjualan,” tambahnya.

Peer educator ini bekerja sama dengan paramedis dan petugas penjangkau YRS memberikan pemahaman kespro dan dukungan pada pedagang dan pengunjung pasar.

Yayasan Rama Sesana adalah LSM bidang kespro yang melakukan penjangkauan dan edukasi kespro ke penghuni Pasar Badung. Berdiri sejak 2004, YRS juga mendirikan klinik kesehatan di lantai IV pasar. Pasar ini buka 24 jam dengan sedikitnya 3500 orang pedagang. Untuk menjangkau pedagang malam, klinik buka malam sekali dalam seminggu.

Pendirinya, dr. Luh Putu Upadisari mengatakan pemeriksaan Pap Smear disediakan untuk 50 pasien per  bulan. “Rata-rata sekitar 2.5 persen menunjukan gejala-gejala kanker rahim. Mereka diminta melakukan pemeriksaan lanjutan dan diberikan dukungan kesehatan,” katanya.

Selama 2008 ini, lebih dari 900 penghuni pasar, sebagian besar perempuan yang mendapat penjangkauan. Namun kurang dari 30% yang melakukan pemeriksaan ke klinik dengan sukarela.

Sari mengatakan hasil ini tidak menunjukkan bahwa penghuni pasar paling rentan dengan gangguan kespro. “Saya rasa tidak berbeda dengan tempat lain. Masalahnya tidak ada data perbandingan mengenai kondisi perempuan bekerja di tempat lain. Tidak ada program yang sama seperti ini di Bali,” ujarnya.
Pasar tradisional sebagai tempat berkumpulnya orang dari berbagai kalangan menurut Sari menunjukkan populasi masyarakat umum. “Sangat heterogen. Semua perempuan mempunyai potensi gangguan kespro,” tambahnya.

Pap smear adalah suatu tes sederhana untuk memeriksa kesehatan leher rahim (cervix). Leher rahim adalah bagian yang menjulur ke liang vagina.

Tes ini cara termudah untuk mendeteksi dan mencegah kanker leher rahim. Biasanya dokter akan mengambil sedikit contoh sel-sel di leher rahim dengan alat tertentu. Setelah diperiksa di laboratorium, hasil tes akan memperlihatkan tanda-tanda peringatan dini adanya kanker di leher rahim yang terdapat di dalam vagina. Tes ini juga dapat menjadi pendeteksi adanya infeksi alat reproduksi perempuan.

Kadang-kadang sel-sel  kecil leher rahim yang sehat dapat berubah menjadi tidak sehat (abnormal). Hal ini terjadi tanpa disadari. Kanker leher rahim baru menampakkan gejalanya pada stadium sudah lanjut. Gejalanya seperti keputihan yang berbau busuk, pendarahan saat atau setelah melakukan senggama, pendarahan spontan di luar haid, dan nyeri perut bagian bawah. Karena itulah diperlukan pemeriksaan sedini mungkin.

Penyebab kanker leher rahim ini belum diketahui secara pasti. Sejumlah potensi yang berisiko menginfeksi, di antaranya akibat hubungan seks dengan pasangan yang sering ganti-ganti pasangan, dan melahirkan pada usia muda. Bisa juga karena kebersihan di daerah vagina kurang terjaga. Walau belum pernah berhubungan seks, seseorang bisa mengidap kanker leher rahim jika membawa hormon ibunya yang mengidap penyakit sama.

Dokter Sari, panggilan akrabnya, mengatakan selain pap smear, keluhan kespro lain di klinik adalah gangguan kesehatan organ reproduksi seperti keputihan, ketidakcocokan alat kontrasepsi, dan infeksi alat kelamin misalnya gonorrhea (kencing nanah) dan clamydia.

Sayangnya, hingga lima tahun klinik ini berdiri dengan sekitar 5000 orang pedagang yang dijangkau, pengalaman YRS belum menjadi pertimbangan untuk membuat kebijakan kespro perempuan oleh Pemerintah Provinsi maupun kota Denpasar. “Pemerintah tidak menganggap penting temuan dan pengalaman kami. Mungkin karena kami LSM kecil,” ujar Sari.

Ia mengaku belum pernah diajak bekerja sama dalam pembuatan kebijakan publik soal kespro dan pemberdayaan perempuan. Tak heran, menurutnya edukasi kespro berjalan sangat lambat di Bali. [b]

Versi Bahasa Inggris dimuat di http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/14/peer-educators-teach-traders-about-reproductive-health.html

Tags: BaliDenpasarKesehatanKesehatan ReproduksiNGO
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

Ketika Pulau Menghangat: Urban Heat Island di Pulau Bali

3 November 2025
Ketimpangan Ruang dan Kelas di Pasar Badung

Ketimpangan Ruang dan Kelas di Pasar Badung

21 October 2025
Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

18 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025

Ancaman Kesehatan Pasca Banjir di Bali

8 October 2025
Mengelola Dana Darurat Banjir Bali: Antara Potensi dan Transparansi

Mengelola Dana Darurat Banjir Bali: Antara Potensi dan Transparansi

20 September 2025
Next Post

Kartun Sompret di Tangan Sadha

Comments 1

  1. gustulank says:
    16 years ago

    Di tivi ada iklan tentang ini, tapi bagi orang awam yang saya tanya mengenai iklan tersebut (ibu, saudara, dan tetangga saya) mereka malah jadi takut dan malas memeriksakan diri karena kesan dari iklan itu menyeramkan kata mereka. Mungkin publikasinya perlu dikemas ulang.. 🙂

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia