Teks dan Ilustrasi Youth Corner
Because Life is One Shot demikian tagline yang diusung oleh One Shot Project.
One Shot Project merupakan proyek film Omnibus, kumpulan film pendek berdurasi 3-10 menit dengan tema yang sama untuk dijadikan satu buah film utuh. Proyek Omnibus ini merupakan bentuk penghargaan bagi seniman-seniman besar yang sudah lebih dahulu meninggalkan dunia, seniman-seniman yang sudah menjalani satu shot mereka dan meninggalkan karya seni yang inovatif, menginspirasi, atau berpengaruh pada pergerakan anak muda, atau berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi politik di Indonesia dan dunia.
Setiap film yang terlibat di proyek ini memiliki syarat atau ciri khusus, yaitu (i) hanya terdiri dari satu shot utuh (one take one shot), (ii) tanpa pengulangan waktu (flashback, non linear), (iii) tanpa teknik zoom dan tracking dalam kamera, (iv) tanpa teknik cutting dalam editing (cut to), dan (v) teknik apapun dalam film yang tidak dapat dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya.
Teknik ini diilhami dari pola kehidupan pada umumnya yang hanya terjadi sekali bagi setiap manusia dan mahluk hidup. Tentunya dalam kehidupan nyata tidak terjadi potongan atau sambungan pandangan seperti dalam teknik editing (cut to), dan mata tidak mempunyai kemampuan bergerak seperti zoom dan tracking seperti dalam teknik kamera. Dalam kehidupan nyata, waktu juga selalu berjalan maju (linear). Tidak ada pengulangan yang tipikal (flashback, non linear) seperti dalam sebuah karya film pada umumnya.
Komite One Shot Project mengadakan roadshow sebagai salah satu bentuk distribusi, pengenalan karya, dan ruang apresiasi. Roadshow ini menghadirkan empat karya yang telah dipilih oleh tim kurator untuk masuk dalam kompilasi One Shot Project 2010. Karya-karya tersebut, yaitu Karya Suzanna di Warung Kopi (Agni Tirta/8 menit/2010),
Kali Lonthe (Suryo Adhi Wibowo/7 menit/2010), Pamflet Elektronik (Gelar Angrayano/10 menit/2010), dan Ketika Dia Pergi (Dewi Kusumawati/6 menit/2010).
Pemutaran film One Shot Project di Bali akan diadakan pada:
Selasa, 26 Oktober 2010
Minikino (Griya Musik Irama Indah)
Jl. Diponegoro 114
Denpasar
Kompilasi Film One Shot Project 2010
– Karya Suzanna Di Warung Kopi
Karya yang secara sederhana dikemas dengan cara pendekatan perekaman yang amatir mengenai kegiatan sehari-hari/percakapan sehari-hari tentang para tokoh. Adanya obrolan-obrolan tentang Fidel Castro, Warkop, dan Suzanna menjadi penguat dalam karya ini untuk konsisten terhadap tema.
Agni Tirta | Yogyakarta
Lelaki kelahiran 23 Nopember 1985 ini, tercatat telah memproduksi beberapa film pendek di kampusnya dan sempat menjadi karyawan sebuah rental VCD ternama di Yogyakarta. Sekarang aktif bekerja di bidang multimedia.
– Kali Lonthe
Perasaan menyenangkan timbul saat mendengarkan cerita-cerita unik seniman melalui kenangan seorang sopir yang terekam dengan cara sederhana dalam suatu perjalanan. Mengingatkan pada film Jalan Raya Pos yang memiliki cara yang alternative untuk sebuah film dokumenter. Karya ini merekam dari orang yang memiliki “tribute” atau semacam kenangan yang kemudian seperti menjadi obrolan nostalgia.
Surya Adhi Wibowo | Yogyakarta
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini dikenal sebagai penata kamera di beberapa produksi film pendek. Saat ini sedang berusaha mengembangkan production house bersama rekannya serta menyelesaikan film dokumenter yang sempat tertunda.
– Pamflet Elektronik
Selain menggunakan pendekatan perekaman mengenai kegiatan sehari-hari, di dalam karya ini dapat dilihat bagaimana si pembuat beraktifitas, seperti menggunakan internet dan menonton televisi. Karya ini juga mempunyai gaya tersendiri dalam menyampaikan informasi.
Gelar Agyano Soemantri | Jakarta
Pemuda kelahiran Cianjur 24 tahun yang lalu ini, tercatat telah memproduksi beberapa video yang telah diputar di berbagai festival termasuk Rotterdam International Film Festival. Hingga kini aktif di Forum Lenteng.
– Ketika Dia Pergi
Karya ini dikemas secara sederhana dan kreatif tetapi sangat unggul dibanding karya-karya yang lain karena bisa menyentuh perasaan meskipun kita sama sekali tidak mengenal tokoh tersebut. Punya pilihan cara yang berbeda dalam menyampaikan informasi.
Dewi Kusumawati | Cilacap
Perempuan kelahiran Wonogiri pada 18 Maret 1980 ini sekarang sibuk menjadi ibu rumah tangga dan membesarkan anak semata wayangnya serta mengembangkan komunitas Sangkanparan bersama suami tercintanya.
Info lebih lanjut:
Youth Corner Bali
t: +62 361 8581678 / +62 361 8574545
e: kotaksurat@youthconer.org
w: www.youthcorner.org
Enak ya ada yg mengapresiasi karya film di bali. Kalau di jombang cuman ada even2 yg gak jelas