• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, May 25, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Pohon: Please Jangan Sakiti Kami….

Osila by Osila
1 July 2013
in Kabar Baru, Opini, Sosial, Travel
0 0
2

Pohon dengan Paku

Pohon juga bisa merasakan sakit layaknya manusia. Bedanya pohon tidak bisa berteriak saat dia kesakitan.

Lama sudah saya tidak jalan jalan ke Bali Utara. Sekalinya jalan ke sana bukan makin indah perjalanan yang saya lihat tapi makin memperhatinkan. Jalur yang saya pilih adalah dari Klungkung lewat Bedugul kemudian pulang lewat jalur Kintamani. Jalannya emang mulus tapi pemandangan di pinggir jalannya yang tidak mulus. Bukan karena tidak diberikan lotion tapi karena banyak pohon di pinggir jalan dipakai tempat memasang iklan.

Saya tidak pernah menemukan di buku pelajaran apapun kalau fungsi pohon adalah tepat memasang iklan.

Iya, kalau memasangnya dengan digantungkan, nah ini batang pohonnya di tusuk dengan paku, ada pula batang pohonnya diikat dengan kawat.

Coba banyangkan kalau anda (manusia) jadi pohon. Lagi asyik-asyik berdiri di pinggir jalan lihat kendaraan lewat, kemudian tiba-tiba datang orang masang poster iklan di tubuh Anda. Tubuh Anda diikat dengan kawat dan di tusuk dengan paku. Gimana rasanya?

Ya pasti jawabannya kesakitan luar biasa. Kecuali kalau Anda Mr.Limbad mungkin bisa saja tidak merasakan sakitnya diikat dengan kawat kemudian ditusuk dengan paku.

Pohon yang Dipaku Iklan

Meskipun pohon punya mulut pada daunya yang sering disebut dengan stomata, si pohon tetap tidak bisa teriak kesakitan saat diikat dan dipaku layaknya manusia. Itu karena Stomata  itu fungsinya adalah organ transpirasi yang berfungsi menyerap karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.

Coba kalau stomata itu bisa berteriak, sedetik berapa teriakan pohon yang Anda akan dengar.

Paling disayangkan adalah iklan yang terpasang di pohon itu adalah iklan dari pada perusahaan sangat besar, yaitu provider handphone, restoran, vila, tukang pijat, cari karyawan, dan bahkan ada pula iklan caleg dan iklan sekolah yang saharusnya punya modal untuk memasang iklan di tempat yang benar dan memiliki estetika lebih bagus.

Mulai sekarang STOP untuk memasang iklan di pohon dengan cara dipaku dan diikat dengan kawat. Jagalah pohon di sekitar Anda, sayangilah pohon karena selain sebagai hiasan di pinggir jalan tapi fungsi utamanya adalah menyerap CO2 dari kendaraan bermotor. Jangan sampai para pohon itu ngambek dan mulutnya tidak lagi menyerap CO2. Giliran kalian lah para manusia yang akan tersakiti.

Nah, coba banyangkan jika foto dalam tulisan ini adalah photo tubuh Anda yang dijadikan tepat memasang iklan. [b]

Tags: LingkunganOpini
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Osila

Osila

pengajar matematika yang suka melali, lakar melali? ajak saya ;)

Related Posts

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
Kesetaraan Perempuan Bali ala Banjar Kekeran

Menjadi Perempuan Versiku

8 May 2025
Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

27 April 2025
Apakah Awig-awig Masih Bertaji Mengadang Alih Fungsi Lahan?

Apakah Awig-awig Masih Bertaji Mengadang Alih Fungsi Lahan?

28 March 2025
matan AI

Dusta Ajeg Bali

11 February 2025
Penyiaran di Indonesia Bermasalah ditambah Revisi Regulasinya

Penyiaran di Indonesia Bermasalah ditambah Revisi Regulasinya

17 May 2024
Next Post
Ardani, Si Penjaga Kamar Mandi Pura

Ardani, Si Penjaga Kamar Mandi Pura

Comments 2

  1. Made Wirautama says:
    12 years ago

    Apalagi perusahaan besar atau macam caleg2 itu, mereka harusnya punya modal untuk pasang iklan di tempat yang semestinya.

    Reply
  2. akriko says:
    12 years ago

    mereka mencari tempat yang praktis, tetapi mereka tidak sadar akan apa yang mereka lakukan kalau itu merusak lingkungan, meskipun hal itu di anggap sepele tetapi dampak yang di timbulkannya sangat besar.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia