Oleh Bagus Rizky
Kelas VA SD Saraswati 2 Denpasar
Pada Hari Minggu, 3 Februari, ada kakak-kakak yang datang dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali. Mereka mengajarkan aku cara membedakan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik bisa di daur ulang. Contoh sampah organik adalah sisa nasi, kepa ikan, dauan. Yang bisa di daur ulang adalah kaleng, kresek, baterai, dan lain-lain.
Aku tahu sampah-sampah itu dibuang ke TPA. Jika buangan sudah penuh, maka bisa menimbulkan penyakit yaitu diare, kolera, tifus, dan lain. Aku juga diajarkan bahaya smpah seperti banjir, pemandangan menjadi jorok, dan mencemari sungai.
Aku jadi tahu proses pembuatan kompos secara sederhana. Bahannya sampah organik. Isi stater, yaitu tanah atau pupuk kandang.
Cara pembuatannya, yaitu sampah organik dipotong, diberikan air secukupnya dan diperas sampai keluar air. Lalu masukkan sampah ke keranjang berisi sekam. Ditutup lagi dengan sekam agar tidak bau. Didiamkan 30 hari. Setelah itu diayak sampai halus. Aku juga bisa main game loh. Seru sekali dan aku sangat senang.