Ubud Village Jazz Festival (UVJF) digelar dua hari 28-29 Juli 2023 di Sthala Ubud menampilkan musisi Jazz dalam hingga luar negeri. Untuk pertama kalinya saya menyasikan dan ternyata Festival ini sudah digelar selama satu dekade, saya sangat senang dapat mengunjungi festival yang luar biasa ini, memberikan referensi musik baru ke telinga saya yang begitu memukau.
Beberapa performance yang saya saksikan penampilannya pada hari kedua yaitu Amanda Lee Swingtet, Pere Bujosa Trio, Ji Hoo Lee Trio, New Contrepezn with Dian Pratiwi, Rio Moreno Latin Trio ft. Mercy Dumais dan ditutup oleh Galaxy Bigband. Ubud village jaz festival memiliki tiga panggung yaitu padi stage yang berlokasi di depan yang dapat ditemukan pengunjung saat baru masuk. Kemudian Giri stage yang merupakan panggung utama yang berada di tengah.
Berikutnya stage yang begitu menenangkan dan asri yaitu subak stage, karena berada di sebelah sungai. Suasana UVJF 2023 ini sungguh menenangkan, kita dapat berjalan berkeliling sambil mendengarkan alunan musik jazz yang disuguhkan serta suara jangkrik, desiran angin yang menggoyangkan pepohan menambah kesan yang luar biasa pada Festival ini.
Selain itu kita juga dapat mengunjungi stand-stand makanan dan juga beberapa produk-produk lokal serta merchandise UVJF. Saya juga dapat menjumpai beberapa hasil karya lukisan yang dipajang di sepanjang jalan yang dapat kita lihat saat berkeliling sambil menikmati makanan. Festival ini juga begitu peduli terhadap pengolahan sampah, kita bisa menjumpai tempat sampah dengan mudah dan diajak untuk memilahnya.
Pada penampilan New Contrepezn with Dian Pratiwi saya sungguh kagum dengan alunan musik serta vokal dari Dian Pratiwi, malam itu seluruh penonton menggerakan badan dan menari di depan panggung. Sungguh begitu maggis musik jazz ini, dapat menyatukan seluruh penonton. Saya bertemu salah satu pengunjung dari luar negeri yang bernama Silvia mengatakan menikmati festival ini.
“Saya sangat menyukai live music Jazz seperti ini, dan ini juga sangat bagus untukmu saat masih muda untuk mendengarkan live music,” katanya. Saat saya mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya saya menonton live music Jazz. Ia melanjutkan, “kamu masih muda, dengarkanlah music-music baru yang belum pernah kamu dengarkan, itu sangat bagus untukmu.”
Setelah kami berbincang-bincang saya diajak untuk maju ke depan dan berdansa bersama dalam lagu akhir yang dimainkan oleh New Contrepezn with Dian Pratiwi. Semua penampilan di ketiga panggung mendapatkan tepuk tangan yang begitu meriah, penonton sangat menikmati musik yang disuguhkan. Saya dapat melihat dari banyaknya penonton yang duduk hingga tidur santai di beberpa tempat duduk yang sudah disediakan.
Musik bagi saya adalah nyawa yang menghidupkan diri saya, sepertinya anak-anak muda saat ini sangat perlu mencoba mendengarkan musik-musik yang mungkin belum pernah didengarkannya. Saya jadi teringat salah satu kalimat yang dikatakan seseorang pada pertemuan malam ini.
“Kita harus mencoba untuk menyukai musik-musik baru dan memberkan kesempatan pada musik-musik baru untuk kita dengarkan, jangan selalu mendegarkan musik yang saat ini sedang viral, karena banyak musik yang bagus yang belum kalian dengar.” Kata-kata itu ternyata benar, banyak musik yang bagus dan belum pernah kita berikan kesempatan untuk masuk ke telinga dan kita dengarkan.
Ubud Village Jazz Festival ini sumringah, penonton yang hadir adalah pengunjung lokal dan mancanegara. Bahkan dari anak-anak hingga orang tua turut menikmati festival ini. Musik Jazz dapat menyatukan seluruh penonton dan menghidupkan suasana.