Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
Tiga pulau kecil tetangga Bali ini kawasan paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara di Lombok. Setelah itu barulah Gunung Rinjani sebagai incarannya.
Tiga Gili tadi sering disebut dengan Gili Matra atau Gili Indah. Namun, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk di Gili maka perlahan mulai mengancam kelestarian Pulau.
Pada pekan lalu anak-anak Sekolah dari tiga Pulau bersama sama melakukan kegiatan di Gili Meno. Anak-anak Sekolah Dasar dari kelas 3 – 5 mengikuti kegiatan pendidikan lingkungan. Semuanya berjumlah 60 anak dari tiga sekolah dasar di tiga gili yakni SDN 01 Gili Air, SDN 02 Gili trawangan dan SDN 3 Gili Meno.
Masing-masing sekolah menyertakan sekitar 20 anak didiknya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan kerja sama Pemerintah Desa Gili Indah, Wildlife Conservation Society, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Wilker Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra dan Gili Cares.
TWP Gili Ayer, Gili Meno dan Gili Trawangan atau biasa disebut TWP Gili Matra atau TWP Gili Indah merupakan salah satu Kawasan Konservasi Perairan Nasional. Kawasan ini ditetapkan berdasarkan SK Menhut No. 85/Kpts-II/1993 dan pada tahun 2001 ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan berdasarkan Keputusan Menhut No. 99/Kpts-II/2001.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam dari Departemen Kehutanan kepada Departemen Kelautan dan Perikanan Nomor: BA.01/Menhut-IV/2009 – BA.108/MEN.KP/III/2009 tanggal 4 Maret 2009, kawasan Gili Air, Meno dan Trawangan selanjutnya dikelola oleh Departemen Kelautan dan Perikanan.
Nomenklatur kawasan berubah menjadi Taman Wisata Perairan Gili Air, Meno dan Trawangan.
Kawasan ini ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep. 67/MEN/2009 tentang Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pulau Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Masalah yang dihadapinya adalah masalah sampah, degradasi ekosistem dan keberadaan biota langka seperti hiu dan manta. Untuk itu Pemerintah bersama sama Lembaga Swadaya Masyarakat serta lembaga-lembaga terkait berusaha melakukan upaya penyadartahuan.
Keberadaan sebuah kawasan konservasi perairan ditujukan untuk empat alasan. Pertama, melindungi dan melestarikan sumber daya ikan serta tipe-tipe ekosistem penting di perairan untuk menjamin keberlanjutan fungsi ekologisnya. Kedua, mewujudkan pemanfaatan sumber daya ikan dan ekosistemnya serta jasa lingkungannya secara berkelanjutan.
Ketiga, melestarikan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya ikan di dalam atau sekitar kawasan konservasi perairan. Keempat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.
Untuk mendukung tujuan pengelolaan TWP Gili Matra dalam pemanfaatan sumber daya ikan dan ekosistemnya serta jasa lingkungannya secara berkelanjutan, maka perlu dilakukan penyebaran informasi ke halayak terutama generasi penerus. Kegiatannya seperti edukasi dan penyadaran tentang megafauna dan biota kharismatik, khususnya hiu dan pari manta.
Penyelenggaraan kegiatan ini juga dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup se-Dunia. Antusiasme anak-anak dalam kegiatan sangat tinggi, anak-anak senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Selain materi di dalam kelas mereka juga mendapatkan materi di luar kelas berupa pengetahuan tentang penangkaran penyu oleh Bapak Bolong.
Di tempat penangkaran penyu mereka juga diperlihatkan secara langsung tempat penetasan telur.
Untuk menambah semangat dan antusiasme anak-anak dalam kegiatan tersebut diberikan permainan tentang pendidikan lingkungan dan arti penting penjagaan lingkungan hidup khususnya ekosistem perairan laut. Di sini juga dilakukan pemutaran film tentang hiu dan manta sehingga diharapkan mereka ikut menjaga keberadaan biota tersebut dari kepunahan.
Menurut Bibi kordinator dari WCS yang membidangi Pendidikan Lingkungan diharapkan para pelajar mengetahui berbagai regulasi terkait perlindungan jenis ikan yang terancam punah. Peserta juga diharapkan mengerti arti penting pelestarian sumber daya ikan.
“Dari kegiatan ini diharapkan siswa serta guru dapat menyebar luaskan informasi terkait hal diatas untuk kepentingan TWP Gili Matra yang lebih lestari,” ujarnya. [b]