Senin pertama tahun baru 2025 (6/1/2025) dihebohkan dengan kabar longsornya tebing di kawasan wisata Tanah Barak – Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Reruntuhan tebing ditemukan oleh tim keamanan yang tengah bertugas pada jam 06.00 WITA. Tidak diketahui waktu persis kejadian tersebut, tetapi dapat dipastikan bahwa longsor disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur kawasan Kuta Selatan sejak malam hingga dini hari.
Kejadian longsor ini tidak memakan korban jiwa karena akses tebing telah ditutup dari pukul 18.00 WITA, sehingga tidak ada kendaraan maupun wisatawan yang melintas di area tersebut. Menurut keterangan Direktur Utama Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA) Desa Adat Kutuh, Ni Luh Hepi Wardani, prajuru desa adat saat itu langsung turun ke lokasi untuk membersihkan material reruntuhan batu kapur.
“Kami prediksi itu akan makan waktu sekitar tiga hari ya. Mestinya sampai hari ini, tapi sepertinya masih belum selesai,” ungkap Hepi ketika ditemui pada Rabu, 8 Januari 2025.
Empat alat berat diturunkan untuk membersihkan material tebing yang longsor. Namun, tidak sesuai perkiraan, pembersihan tidak dapat dilakukan dalam tiga hari karena kurangnya truk untuk mengangkut material batu kapur.
“Kebetulan juga kita ini harus mengadakan uji kelayakan tebing, seperti apa kokohnya, seperti apa tingkat safety-nya. Nah kita sudah menghubungi pemerintah yang terkait ya. Dalam hal ini ada dinas PUPR Badung, BPBD, dinas pariwisata Badung,” ujar Hepi.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Udayana untuk uji kelayakan tebing. Uji kelayakan dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal serupa ke depannya, mengingat struktur tebing terdiri dari beberapa lapisan.
Salah satu warga menyebutkan bahwa aktivitas warga sekitar tidak terdampak, tetapi yang terdampak adalah wisatawan yang ingin berkunjung. “Shuttle-nya kan ke sana arahnya, jadi sebelum jatuh itu rame shuttle-nya yang ke arah sana. Kalau sekarang sepi,” ungkap Ni Made Sunadi, warga sekitar yang kami temui di sekitar Pantai Pandawa.
Sebelumnya, kawasan tersebut merupakan jalan tembusan dari Pantai Tanah Barak ke Pantai Pandawa. Kepopulerannya membuat pemerintah Desa Adat Kutuh mengelola tebing tersebut menjadi kawasan wisata.
“Dari pengunjung banyak yang merasa kecewa. Banyak sekali grup-grup yang sebenarnya sudah merencanakan untuk datang. Cuma karena kondisi seperti itu, mereka terpaksa tidak bisa datang. Jadi bukan masalah pendapatan, tapi masalah keselamatan,” ungkap Hepi.
Beberapa wisatawan yang hendak ke Pantai Tanah Barak terlihat putar balik ketika diberitahu oleh security bahwa kawasan tersebut ditutup. Pantai Timbis yang berada tidak jauh dari Pantai Pandawa menjadi pilihan alternatif bagi wisatawan yang ingin berfoto dengan latar belakang tebing. Selain itu, Pantai Pandawa memiliki bentang pantai sejauh 3 km, sehingga banyak pantai lain yang dapat menjadi alternatif wisatawan.
Hingga saat ini, pihak Desa Adat Kutuh belum dapat memberikan tanggal pasti dibukanya jalan di kawasan wisata Tanah Barak – Pantai Pandawa. Desa Adat Kutuh bersama beberapa pihak akan melakukan uji kelayakan tebing terlebih dahulu sebelum kawasan tersebut dapat diakses kembali. Sementara itu, alat berat dan truk pengangkut masih beroperasi untuk membersihkan material reruntuhan batu kapur.