• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, September 25, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

OSPEK, Pembodohan Mahasiswa yang Dibiarkan

Ida Bagus Abhimantara by Ida Bagus Abhimantara
2 August 2015
in Berita Utama, Kabar Baru, Opini
0 0
3
OSPEK di Kampus. Foto pmbbandung.blogspot.com
OSPEK di Kampus. Foto pmbbandung.blogspot.com

Akhir-akhir ini ramai berita tentang MOS yang memakan korban jiwa.

Namun, kali ini saya tertarik membahas praktik serupa di universitas yang biasa disebut Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK). Di tingkat universitas inilah puncak pelecehan dan penghinaan.

Selama OSPEK di kampus bahkan pelanggaran hak asasi manusia. OSPEK yang sebenarnya berorientasi pada pengenalan kampus disalahgunakan oleh oknum-oknum mahasiswa pemuja “senioritas”.

Pengenalan kampus dengan didikan militer namun tanpa pengetahuan pendidikan militer pun dilakukan oleh oknum-oknum mahasiswa. Alasannya untuk membentuk mental mahasiswa baru agar lebih siap dengan kehidupan kampus nantinya. Entah bagaimana pihak kampus memberikan izin dengan kegiatan seperti itu.

Menurut saya OSPEK dengan didikan militer jelas sangat tidak etis untuk dilakukan di fakultas yang tidak ada sangkut pautnya dengan hal berbau militer.

Saya yakin tidak semua mahasiswa baru memiliki kesiapan fisik untuk mendapat perlakuan seperti itu. Apalagi para oknum mahasiswa ini tidak mengerti bagaimana pendidikan militer itu sendiri.

Itulah sebabnya banyak generasi penerus bangsa yang mati konyol di tangan para senior bermental purba tadi. Bandingkan saja dengan pendidikan untuk masuk TNI atau POLRI apakah pernah terdengar ada yang tewas?

Saya sendiri belum pernah mendengar karena TNI tau POLRI mengerti betul pendidikan militer yang tegas.

Civitas akademika di seluruh Indonesia khususnya di Bali harus serius dan tegas menghentikan kegiatan OSPEK dengan cara seperti itu apapun alasanya! Karena tidak semua orang memiliki kekuatan fisik yang sama. Toh tidak akan ada gunanya dia di latih seperti militer tetapi dia masuk Fakultas Kedokteran.

Bentakan, penghinaan, dan menjatuhkan martabat orang lain dalam kegiatan OSPEK dengan alasan apapun tentu kita harus sepakat hal tersebut tidak dapat dibenarkan.

Sudah saatnya kita kembali ke jalur OSPEK yang sesungguhnya. OSPEK sebagai pengenalan kampus dan dijalankan secara menyenangkan. Dengan cara seperti itu saya yakin junior atau mahasiswa baru ini akan dengan sendirinya respect terhadap senior mereka. Tidak perlu dengan kekerasan atau bentakan untuk ingin di hormati kan?

Kita akan dihormati ketika kita tahu bagaimana cara kita menghormati seseorang.

OSPEK layaknya militer sudah bukan zamanya lagi sekarang. Sebab, sejarahnya OSPEK sudah ada pada saat Techniche Hooge School pada tahun 1920 yang sekarang menjadi ITB Bandung. Masihkah kita ingin mempertahankan cara berpikir purba dan terbelakang?

Jawabanya ada pada kita sebagai generasi muda. Jika tidak selamanya mental kita hanya soal “balas-dendam” apalagi sebagai mahasiswa yang pada hakikatnya sebagai agent of change. Jika pembodohan seperti ini terus dilakukan oleh sang agen perubahan itu sendiri, mau dibawa kemana mental adik-adik kita sebagai penerus bangsa?

Sebelum saya menutup tulisan ini saya ingin memuat kata-kata dari Soe Hok Gie seorang aktivis dari Universitas Indonesia. Dia berkata, “Masih terlalu banyak mahasiswa bermental sok kuasa, merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi”.

Itulah sepenggal kata dari seorang Soe Hok Gie yang seharusnya bisa kita jadi kan contoh pemikiran sebagai generasi muda dan melepaskan mental-mental purba yang masih ada di pikiran dan benak sebagian mahasiswa di Indonesia. [b]

Tags: KampusOpiniOSPEKPendidikan
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Ida Bagus Abhimantara

Ida Bagus Abhimantara

Finished a Bachelor of Law at Udayana University, Bali. i'm an introvert person with idealism and free thinker. reading the books and writing something about what i think are my hobbies. my dream, one day i will can be useful to our country.

Related Posts

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Sentilan dari Gang Kecil di Kota Denpasar

Wartawan Amplop

31 January 2022
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Perpanjangan PPKM: Babak Akhir Penanganan COVID-19?

2 August 2021

Produktif Berkarya selama Magang di BaleBengong

15 May 2021
Pelaksanaan kremasi di Krematorium Santha Yana Jl Cekomaria, Denpasar. Pelaksanaan kremasi dianggap lebih murah dan praktis dibandingkan ngaben. Foto Anton Muhajir.

Dukung Krematorium Berarti Pendukung Hare Krisna?

3 April 2021
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Benarkah Orang Gendut Lebih Mudah Terinfeksi COVID-19?

12 March 2021
Next Post
Pesan untuk Pertemuan COP 21 Paris

Pesan untuk Pertemuan COP 21 Paris

Comments 3

  1. alexa photo says:
    8 years ago

    benar-benar tidak ada dampaknya dan tentu saja membuat setiap angkatan ingin balas dendam

    salam,
    ALEXA PHOTO – jasa prewedding di negara/jembrana

    Reply
    • Ida Bagus Abhimantara says:
      8 years ago

      setuju pak semoga ada perbaikan dari pemerintahan sekrang supaya generasi penerus menjadi lebih baik dr sebelumnya. salam

      Reply
  2. ali says:
    1 month ago

    gibliknya kampus kampus kok masih menerapkan sistem ospek gini ya… bukanya mahasiswa akan tahu sendiri gimana lingkunganya kelak sembari belajar… kan zero logic ….tradisi purba kok masih di lakukan

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023

Kabar Terbaru

Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In