Oleh Ni Komang Erviani
Tingginya kunjungan wisatawan asing ke Bali, membuat pelaku pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisiatif untuk menggaet wisatawan dari Bali. Untuk mengurangi ketergantungan pariwisata NTB terhadap Bali, pelaku pariwisata NTB melakukan aksi jemput bola ke Bali.
Aksi jemput bola dilakukan dengan menggelar ajang Best of Lombok Table Top di salah satu hotel di Sanur Denpasar, kemarin. Sebanyak 16 pelaku industri pariwisata NTB yang terdiri dari hotel, tour operator dan biro perjalanan wisata NTB, mempresentasikan produknya di hadapan 65 pelaku wisata Bali. Ajang tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat pelaku wisata Bali untuk mempromosikan NTB sebagai destinasi kedua setelah Bali.
Penyelenggara kegiatan, Awan Aswinabawa, mengaku tidak punya spesifik terkait nilai transaksi yang bisa dibukukan dari acara tersebut. Sebaliknya, kegiatan itu diharapkan jadi media komunikasi antara pelaku wisata NTB dengan Bali. “Dalam jangka panjang, kami inginkan ada komunikasi intens dan saling pengertian antara pelaku wisata Bali dan Lombok,” ujarnya.
Menurut Awan, selama ini masih ada gap yang cukup lebar antara pariwisata Bali dan NTB. Ia mencontohkan, total kunjungan wisatawan asing dan domestik ke Bali selama 2007 mencapai 5,7 juta orang. Sementara jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB hanya 500 ribu. ”Padahal antara Bali dan Lombok sangat dekat sekali. Nah, gap ini yang coba kami persempit dengan berpromosi langsung ke Bali. Jadi dari total 7 hari kunjungan wisatawan asing ke Bali, dua harinya kan bisa dibawa ke Lombok,” ujarnya.
Awan menjelaskan, ada banyak produk wisata baru di NTB yang cocok untuk dipasarkan ke pasar wisatawan di Bali. Bahkan menurut Awan, tarif wisata di Lombok sangat kompetitif. Untuk paket tiga hari empat malam misalnya, hanya diberi tarif USD 70–80 di luar flight.
Selain itu, jalur penerbangan dari Bali ke Lombok juga cukup banyak, mencapai 9 penerbangan sehari. Ada sekitar 800 seat penerbangan dari Bali ke lombok per harinya.” Antara Bali Lombok juga tidak terlalu jauh. Gampang tambah flight sewaktu-waktu,” tambahnya lagi. .
Namun Awan tegas menyebut bahwa Lombok bukan pesaing Bali. Justru, Lombok diharapkan bisa menjadi pelengkap pariwisata Bali. Meski infrastruktur di Lombok tak selengkap Bali, namun Awan memastikan segala fasilitas cukup memadai. Saat ini terdapat sedikitnya 2000 kamar hotel berbintang di Lombok.
Tingginya tingkat ketergantungan pariwisata NTB terhadap Bali juga diakui Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Lombok Barat, Tjok Sutendra, yang hadir dalam acara Best Of Lombok Table Top. Menurut Sutendra, wisatawan yang datang ke Kabupaten Lombok Barat selama 2007 lalu mencapai 250 ribu orang. Jumlah tersebut meningkat tipis dibandingkan kunjungan tahun 2006. Sekitar 55% dari total kunjungan tersebut, merupakan wisatawan asing. “Sekitar 70 persen wisatawan asing yang datang ke NTB berasal dari Bali. Jadi kami memang benar-benar tergantung pada pasar wisatawan Bali,” ujarnya.
Ajang Best of Lombok Table Top diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk lebih mengoptimalkan potensi kunjungan wisatawan Bali ke NTB. Dengan promosi jemput bola ke Bali, Sutendra optimis target kenaikan kunjungan wisatawan ke Lombok sebesar 20 persen bisa tercapai.