Dewan Pers, lembaga pemerintah di bidang pengawasan dan pengembangan Pers di Indonesia mengumumkan sejumlah nominasi penerima Anugerah Dewan Pers 2023.
Salah satu dari 4 kategori adalah wartawan terbaik. Pemimpin Redaksi BaleBengong, Luh De Suriyani menjadi salah satu nominasi bersama wartawan senior dari Papua Victor Mambor (pendiri Jubi), dan Luviana Ariyanti (pendiri Konde.co).
Dari kategori ini terpilih Luviana, wartawan perempuan dengan karir jurnalistik lebih dari 25 tahun, gigih mengembangkan media untuk mengadvokasi persoalan perempuan.
Saat menerima penghargaan pada 10 November 2023 di Jakarta, Luviana mengatakan penghargaan ini untuk mendukung media-media dengan newsroom kecil yang berjuang dengan isunya masing-masing. Ketiga media yang dikelola nominator adalah media alternatif dengan pendekatan berbeda.
Ketiga nominasi adalah usulan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, salah satu organisasi jurnalis yang jadi konstituen Dewan Pers. Ada lembaga konstituen lain seperti PWI, IJTI, AMSI, dan lainnya juga berhak mengusulkan nominasinya. Karena tahun ini mekanismenya dari usulan konstituen.
Asmono Wikan, Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pers yang mewakili panitia menyebut penganugerahan ini bagian dari upaya menjaga independensi dan profesionalisme pers di tahun politik. Dengan tema jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media. Kategori lain adalah tokoh masyarakat, perusahaan media, dan lifetime achievement.
Dikutip dari laman dewanpers.or.id, wartawan senior, Atmakusumah Astraatmadja, terpilih sebagai penerima penghargaan Lifetime Achievement dalam Anugerah Dewan Pers (ADP) 2023. Dewan Juri ADP 2023 secara bulat memilih Atmakusumah tanpa ada nomine lain karena kiprahnya di dunia pers nasional maupun internasional tidak perlu diragukan lagi. “Saya persembahkan penghargaan ini kepada senior-senior dan kawan-kawan saya yang telah mendahului saya,” tutur Atmakusumah saat menerima penghargaan di Hotel JW Marriott, Jakarta.
Selain Atmakusumah, sosok lain yang berhasil meraih penghargaan dalam ADP 2023 tanpa ada pesaing lain adalah Letjen TNI (Purn.) Muhammad Yunus Yosfiah. Mantan Menteri Penerangan terakhir pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie itu terpilih sebagai pemenang dalam kategori Tokoh Masyarakat Pendukung Kemerdekaan Pers.
Menurut Dewan Juri, Yunus dipilih karena dedikasinya yang penuh pada dunia pers nasional. Ia merupakan sosok yang menghapuskan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dan menjamin kebebasan pers. Atas kebijakannya itu, dunia pers Indonesia pun berkembang pesat hingga sekarang.
Pada dua kategori lainnya, Wartawan Terbaik dan Perusahaan Media Terbaik, barulah terdapat lebih dari satu nomine. Untuk kategori Wartawan Terbaik, tiga sosok jurnalis senior bersaing untuk menjadi pemenang yakni Victor Mambor, Luviana Ariyanti, dan Luh De Suriyani. Dalam malam puncak ADP 2023, Luviana Ariyanti berhasil meraih penghargaan sebagai Wartawan Terbaik.
Sementara untuk kategori Perusahaan Media Terbaik, tiga perusahaan media yakni PT Radio Elshinta, PT SMG Solopos Media Group, dan PT Radio Fiskaria Jaya Suara Surabaya, bersaing untuk menjadi pemenang. Dewan Juri lantas mengumumkan bahwa pemenang kategori ini adalah PT Radio Fiskaria Jaya Suara Surabaya.
Dalam kesempatan yang sama, diumumkan pula para pemenang Kompetisi Karya Jurnalistik Pers Mahasiswa. Dalam kategori Feature Profil, LPM Bahana Mahasiswa Unversitas Riau berhasil menyabet juara pertama lewat tulisan berjudul “Menembus Keterbatasan Ala Disabilitas”.
Sementara dalam kategori Feature Perjalanan, LPM Perspektif Universitas Brawijaya Malang sukses menyabet juara lewat artikel berjudul “Pasar Buku Wilis, Saksi Bisu Tergerusnya Usaha Loak Buku”. Terakhir, dalam kategori Feature Isu Kemanusiaan, pemenangnya adalah LPM Sketsa Univesitas Mulawarman Samarinda lewat artikel berjudul “Masalah Pelik Suku Paser Balik: Kebun dan Hutan Dikuasai, Kini Hanya Bisa Pertahankan Tradisi”.
Paradoks Demokrasi
Dalam sambutannya di malam ADP 2023, Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu mengangkat isu tentang demokrasi jelang Pemilu 2024. Menurutnya, demokrasi di Indonesia mengalami paradoks. Di satu sisi, pemilu merupakan pesta demokrasi. Namun, di sisi lain, laporan Freedom House 2023 menunjukkan kebebasan sipil dan kebebasan politik di Indonesia menurun. “Tentu ini paradoks di mana hampir semua negara menginginkan dan mencita-citakan demokrasi semakin tegak,” kata Ninik.
Untuk itu, Ninik menekankan pentingnya kehadiran dan peran pers dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Ia mengatakan, wartawan dan perusahaan pers berperan penting memperdalam dan memperluas makna demokrasi dengan melibatkan sebanyak-banyaknya masyarakat dalam pesta demokrasi. Pers juga berperan menjembatani beragam informasi yang diperlukan masyarakat.
Diketahui, terdapat tiga entitas penting yang berkontribusi pada kehidupan pers yakni wartawan, perusahaan pers, dan masyarakat. Bahkan, ketiga entitas itu dikukuhkan dalam UU Pers yang menyatakan anggota Dewan Pers merepresentasikan wartawan, perusahaan pers, dan masyarakat. Pers yang merdeka mensyaratkan wartawan dan perusahaan pers yang profesional.