Sebab kreativitas adalah hal yang tanpa batas, termasuk penjara sekalipun.
Lapangan TVRI Bali riuh oleh alunan musik pada Kamis malam, 28 Maret 2018 lalu. Musisi-musisi yang terlibat dalam peluncuran album kedua Antrabez tampil malam itu. Antrabez, band yang sebagian besar personilnya masih berstatus warga binaan di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kerobokan, ini meluncurkan album yang bertajuk “No Limit”.
Ada sepuluh lagu dalam album tersebut, delapan berbahasa Inggris dan dua berbahasa Indonesia. Bukan karena tidak cinta Indonesia, Antrabez ingin menunjukkan hasil pembinaan dari Lapas Kerobokan pada dunia luas, bahwa karya-karyanya layak diperhitungkan di kancah musik nasional hingga internasional.
Meskipun punya sejarah kelam dengan narkoba, band yang digawangi oleh Febri (vocal), Octav (guitar), Riva (melody guitar), Ronald (keyboard), dan Daus (drum) ini bertekad untuk kembali bangkit dan berbenah diri. Meskipun berada di balik jeruji besi, Antrabez ingin membuktikan bahwa kondisi itu tidak menjadi batasan untuk mereka tetap berkarya.
Febri, sang vokalis, berharap album ini dapat menjadi motivasi sekaligus bukti bahwa mereka tetap mampu berkreasi dan berkarya meskipun dibatasi oleh terali besi. “Sebab kreativitas adalah hal yang tanpa batas,” jelasnya.
Seperti album pertamanya, di album keduanya ini Antrabez juga menggandeng sejumlah musisi ternama. JRX, Bobby (SID), Ian Stevenson (Zat Kimia), Ayu Laksmi, Sandrayati Fay, Marshello (The Hydrant), Sandrina Malakiano, Robi (Navicula), hingga Igor Saykoji adalah nama-nama besar yang turut berkolaborasi. Mereka ambil bagian dalam album No Limit sebagai bentuk dukungannya kepada Antrabez.
Salah satu lagu yang paling ditunggu-tunggu dalam album tersebut adalah lagu yang berjudul “Indonesia”. Lagu ini sarat akan semangat kecintaan para personel terhadap negeri ini. Spesialnya lagi, lagu ini tak hanya dinyanyikan oleh Antrabez, tetapi juga bersama musisi-musisi lainnya.
Menurut Sandrina, lagu ini sangat penuh taksu. Apalagi dengan olahan visual yang hidup dari Erick EST, sang sutradara video klip.
“Buat saya, video klip ini (lagu Indonesia) adalah salah satu masterpiece saya tahun ini,” ujar Erick saat ditemui dalam press conference di Lapang Kerobokan beberapa waktu lalu.
Malam peluncuran album tersebut terasa menyenangkan. Adem sekali rasanya melihat para musisi itu membaur dan saling mendukung satu sama lain. Begitu pula dengan jajaran Lapas Kerobokan yang tak kalah kerennya!
Gambaran yang tidak terlalu indah tentang hubungan “petinggi” Lapas dengan warga binaan, sedikit sirna setelah melihat bagaimana jajaran Lapas Kerobokan mendukung kreativitas Antrabez. Tidak seseram yang ada di bayangan saya. [b]
keren Antrabez, Maju terus plus kolaborasi dengan Erick EST untuk video kip nya. sukses ya !!