Nyamuk masih menjadi hewan paling mematikan.
Serangga inilah yang membunuh 30 orang hanya dalam kurun waktu empat bulan pertama tahun ini. Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bali pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu kita harus lebih waspada.
Demam berdarah merupakan penyakit akibat virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus serta dapat menyebabkan KEMATIAN.
Wabah dengan cepat meluas diawali dengan virus berada dalam ludah nyamuk. Virus tersebut kemudian masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Selanjutnya virus masuk ke dalam saluran getah bening dan darah.
Jika nyamuk lain mengisap darah manusia yang mengandung virus dengue, maka virus akan memperbanyak diri di dalam perut dan ludah nyamuk. Jika nyamuk menggigit manusia lain maka nyamuk tersebut siap mengeluarkan virus dalam tubuh manusia.
Agar bisa mengantisipasi terjadinya DBD, sebaiknya kita mengenal ciri-ciri dan sifat nyamuk Aedes aegypti yaitu badan dan kaki berbintik-bintik hitam-putih, mengigit pada siang hari, dan bertelur di genangan air yang bersih maupun air kotor.
Orang yang terkena demam berdarah akan mengalami gejala sebagai berikut panas tinggi mendadak selama 2-7 hari, tampak lemah dan lesu, timbul bintik-bintik merah pada kulit, serta muncul nyeri di ulu hati, kepala, otot dan persendian.
Gejala lain jika seseorang terkena DBD adalah mengalami pendarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit serta muntah atau berak darah. Bila sudah parah, penderita gelisah, kaki dan tangan dingin serta berkeringat. Jika pada anak akan mengalami jarang buang air kecil (urin berkurang).
Bila tidak segera ditolong dalam 24 jam, maka DBD dapat menimbulkan kematian.
Pertolongan pertama pada penderita DBD yang dapat dilakukan adalah memberi minum sebanyak-banyaknya dapat berupa air putih, teh manis, air kelapa atau oralit. Kemudian kompres dengan air hangat serta berikan obat penurun panas. Segeralah bawa ke Puskesmas IV Denpasar Selatan atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan penangan selanjutnya.
Karena tidak ada obat untuk penyakit DBD dan masih belum ada vaksin untuk mencegah penyakit ini, maka diperlukan cara yang dapat diaplikasikan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, yaitu dengan Gerkan 3M Plus; MENGURAS tempat penampungan air, seperti bak mandi, WC, vas bunga, ember dan lainnya, MENUTUP rapat penyimpanan air seperti gentong, ember, vas bunga dan lainnya, dan MENGUBUR kaleng, ban bekas, botol bekas, plastic, tempurung kelapa dan lainnya.
PLUS jangan menggantung baju, memelihara ikan untuk memakan jentik, tidur menggunakan kelambu, membunuh larvasida seperti membubuhkan bubuk Abate pada tempat penyimpanan air (1 gr abate = 10 liter air, 10gr abate = 1 sendok makan = 100 liter air). [Staf Promkes Puskesmas IV Denpasar Selatan]