• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Wednesday, November 29, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Merawat Kebebasan, Menegakkan Kode Etik

Rofiqi Hasan by Rofiqi Hasan
2 January 2012
in Berita Utama, Opini
0 0
2
Pers juga harus berfungsi sebagai wahana diskusi. Foto ilustrasi Anton Muhajir.

Kita mulai menapaki 2012 dengan perasan khawatir akan masa depan kebebasan pers di Bali.

Hal itu karena sampai akhir tahun 2011 belum terlihat tanda-tanda bahwa Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan menggunakan hak jawab dalam menyelesaikan sengketa pers dengan pihak media Bali Post.

Karena  itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar ingin menyampaikan kembali bahwa hak jawab bukanlah hak yang biasa. Hak jawab sejatinya adalah sebuah penghormatan yang diberikan kalangan pers bagi mereka yang melibat kebebasan pers sebagai instrumen penting penegakan demokrasi. Hak jawab merupakan kehormatan untuk ikut mendidik media yang melakukan kesalahan dengan tetap memuliakan hak hidup media tersebut.

Hak itu pun merupakan batu ujian, seberapa dalam wawasan serta kematangan cara berpikir seorang pemimpin di era demokrasi yang membuatnya berhasil melampaui kepuasan pribadi  dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Namun demikian, AJI Denpasar pun ingin mengimbau pihak Bali Post untuk terus menunjukkan itikat baiknya guna menyelesaikan masalah ini secara damai dengan menggunakan hak jawab. Setidaknya karena Dewan Pers telah menyatakan bahwa  Bali Post telah membuat berita dari sumber kedua tanpa melakukan konfirmasi kepada sumber pertama, dalam hal ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Penggalangan massa dan opini hanya akan memperuncing persoalan dan menutup peluang bagi perdamaian.

Lebih dari sekadar persoalan itu, AJI Denpasar memandang, gugatan Gubernur Bali tersebut, merupakan peringatan keras bagi seluruh kalangan pers di Bali untuk segera memperteguh komitmennya bagi penegakan kode etik jurnalistik. Prinsip dasar etika jurnalistik untuk memenuhi syarat akurasi, keberimbangan dan kredibilitas harus benar-benar menjadi nafas dalam menjalankan peran pers sebagai wahana penyampaian informasi bagi publik.

Penegakan itu sekaligus akan menjadi perlindungan pertama dan utama bagi jurnalis, sementara hak jawab hanyalah perlindungan terakhir setelah kode etik ditegakkan. Kebebasan pers sendiri tidak boleh diartikan sebagai kebebasan untuk memperlakukan informasi semata-mata sebagai komoditas ekonomi atau pun politik. Kebebasan harus diartikan sebagai kesempatan yang seluas-luasnya untuk menyajikan informasi dan opini yang bermanfaat bagi publik.

Dalam konteks itu pula, AJI Denpasar menyerukan kepada media massa di Bali untuk menyajikan informasi secara jujur kepada masyarakat. Yakni dengan melakukan pemilahan yang lebih tegas antara berita dan iklan/ advertorial.

Pemilahan dapat dilakukan dengan pemberian kotak khusus, kode adv atau dengan membedakan font tulisan. Hal itu agar masyarakat mengetahui persis bahwa advertorial hanyalah mewakili kepentingan pemasangnya dan berada di luar tanggungjawab redaksional media itu.

Hanya dengan penegakan kode etik dan kejujuran kepada publik, pers akan mendapatkan tempat dan martabat yang layak. Publik tidak akan ragu-ragu lagi untuk melakukan pembelaan terhadap pers karena benar-benar dapat merasakan manfaatnya. Informasi merupakan darah bagi dinamika masyarakat dan pers yang sehat merupakan alat untuk memastikan informasi tersebar secara luas, cepat dan tepat.

Pers juga harus berfungsi sebagai wahana diskusi agar eksponen masyarakat dapat bertukar pendapat dan gagasan guna memecahkan masalah-masalah bersama. [b]

Tags: AdvokasiBaliKebebasan PersOpini
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Rofiqi Hasan

Rofiqi Hasan

Rofiqi Hasan. Bapak dua anak tinggal di Jalan Narakusuma, Tanjungbungkak, Denpasar. Pernah bekerja di koran Nusa dan majalah Elit, sebelum bekerja untuk majalah dan koran TEMPO. Selain menulis di media mainstream, dia kini asik masyuk menulis di blognya sendiri dan Bale Bengong.

Related Posts

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Next Post
Segera: Pesta Peluncuran Buku Musik Bali

Segera: Pesta Peluncuran Buku Musik Bali

Comments 2

  1. I Khelor says:
    12 years ago

    Kalo mengungkapkan isi hati, curhat, menumpahkan kekesalan apa yg kita rasakan di dalam blog, apakah di lindungi undang-undang? Seandainya iya, boleh tau ga saya rujukannya.

    Salam,
    I Khelor

    Reply
  2. Camplung says:
    12 years ago

    jawabnya hanya ada pd diri kita. sebelum nulis pikirlah dulu agar jangan sampai melukai perasan orang atau menyinggung. resiko melanggar tentu sanksi hukum. parahnya lagi ruang gerak si penulis akan diintai oleh pihak yang merasa dijatuhkan dn berujung pd penganiayaan.bijaklah ngeblog agr tidak mati konyol.blog tidak ada badan hukum yang melindungi. selayaknya media arus utama atau pers.

    i camplung

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

24 November 2023

Kabar Terbaru

Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In