• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Thursday, November 30, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Menyimpan Sampah di Depan Rumah

Dewi Mahayanthi by Dewi Mahayanthi
11 May 2011
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
1
Tempat menyimpan sawah bisa berbentuk seperti kafe. Foto Dewi Mahayanthi.

Jika tak ditangani dengan saik, sampah bisa merusak wajah kota.

Namun, jika dibuang di tempat khusus, tentu akan menyejukkan mata kita. Hal itulah yang diterapkan di Banjar Nyuh Kuning, Desa Mas, Gianyar. Warga setempat membuat tempat sampah sendiri.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Seiring berjalannya waktu, keberadaan sampah menjadi polemik warga saat ini.

Sampah seakan membawa dampak positif dan negatif terhadap lingkungan. Dampak negatifnya masalah penanganan sampah itu sendiri.

Petugas Dinas Kesehatan dan Pertamanan (DKP) pun terlihat kewalahan setiap hari mengangkut gundukan sampah di pinggir jalan raya. Ulah pemulung yang menghamburkan sampah dalam kantong plastik mempersulit pengangkutan ke atas truk sampah. Pemandangan ini tentu mengotori wajah sebuah kota.

Sebuah daerah yang terlihat rapi dalam penanganan sampah ini adalah Banjar Nyuh Kuning yang terletak di Desa Mas, Gianyar. Warga setempat memiliki inisiatif dalam membuat tempat sampah dengan ukuran 2×3 m di depan rumah mereka.

Orang yang tidak tahu, tidak menyangka bahwa itu sebuah tempat sampah karena di bagian depannya dipasang pintu besi.

Menutur Made Widnyani, penjual bubur di banjar Nyuh Kuning itu, masing-masing Kepala Keluarga cukup membayar Rp 10.000 – Rp 30.000 per bulan kepada petugas khusus sampah.

Nilai itu tergantung dari banyak sedikitnya sampah yang diangkut petugas. Sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi. Petugas terlihat cepat mengangkut tanpa diganggu pemulung yang menghamburkan sampah dalam kantong plastik.

Begitulah potret sebuah banjar yang terletak di kawasan pariwisata. Mungkin warga kota dapat menirunya bila masih ada lahan kosong di depan rumahnya. [b]

Tags: GianyarLingkunganSampah
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Dewi Mahayanthi

Dewi Mahayanthi

Gadis yang terlahir sempurna dengan segala kekurangannya. mencoba sekeras hati melawan keterbatasan dengan mengikuti beberapa organisasi di dunia ini. Mencoba segala sesuatu yang belum pernah aku coba dalam kehidupan ini.

Related Posts

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

17 April 2023
Tukad Badung, Keindahan yang Menyamarkan Pencemaran

Kampanye Pengurangan Styrofoam

26 November 2022
Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

Test Drive Bahan Bakar dari Sampah Plastik

30 September 2022
Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

Get The Fest 2022, Konser Musik Berbahan Bakar Minyak Hasil Olahan Sampah Plastik

11 September 2022
Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

Memahami Bencana Ekologi untuk Ketangguhan Masyarakat

28 August 2022
Next Post
Keluarga Perancis Bersepeda Mengelilingi Dunia dan Bali

Keluarga Perancis Bersepeda Mengelilingi Dunia dan Bali

Comments 1

  1. Cahya says:
    13 years ago

    Sebenarnya asal tidak membuat sampah berlebihan, sampah masih bisa dikelola dengan baik oleh rumah tangga dan warga. Tapi pertanyaannya, apakah dengan pola konsumtif kita saat ini, hal tersebut dimungkinkan?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

24 November 2023

Kabar Terbaru

Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In