• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, May 21, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Menilik Keluhan JKN di Faskes Tingkat Pertama

Happy Ari by Happy Ari
21 March 2016
in Berita Utama, Pelayanan Publik
0 0
0

Layanan JKN di Puskesmas Denpasar Timur

Pasien di Puskesmas II Denpasar Timur cukup ramai awal pekan lalu.

Dari tiga deret bangku tunggu hanya bagian belakang yang agak kosong. Satu deretan lagi yang terpisah pasien datang dan pergi menunggu giliran memasuki poli umum.

Menurut salah satu staf Puskesmas, layanan ini ramai pengunjung setiap habis libur, setelah hari Minggu atau hari libur lainnya.

Antrean terlihat teratur menjelang siang itu. Welly, pengunjung Puskesmas Dentim II yang duduk di bangku deretan belakang sedang menunggu nomor antrean. Ia mengantarkan saudaranya yang membawa anak untuk imunisasi.

Pasien ini membayar pendaftaran sebesar Rp 15.000 karena anak saudaranya tidak terdaftar dalam daftar penerima layanan JKN, “Kalau dulu bawa kartu keluarga saja bisa,” katanya.

Welly mengaku pernah menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) waktu masih tinggal di wilayah kerja Puskesmas lain. Meskipun begitu ia mengaku tidak mengalami kesulitan. “Syarat-syaratnya lengkap karena sudah diberitahu sebelumnya,” kata Welly.

Ketika ditanyakan tentang kenaikan iuran, perempuan ini menjawab datar, “Berapa kenaikannya?”

“Tidak apa-apa, anggap aja nabung,” Welly menambahkan.

Pengguna JKN lain seorang ibu yang mengantarkan ibunya menunjukkan kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atas nama Ni Nyoman Rai Bedog, nama ibunya. Ia mengaku memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama di Puskesmas. “Di Puskesmas tidak ada keluhan,” katanya.

Ketika ditanyakan apakah pernah mengalami keluhan menggunakan JKN tersebut, pengantar pasien itu mendapat keluhan hanya ketika mengantre di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah. “Antre dari pagi, jam 11 baru dapat antrean,” katanya.

Pengalaman Hendra Kurniawan, warga Banjar Paang Tengah, Desa Penatih, Denpasar lain lagi. Hendra sedang mencari surat rujukan untuk anaknya yang mengalami sesak napas. “Sehari semalam belum tidur,” katanya merujuk pada anaknya yang sedang sakit.

Ia akan meminta rujukan untuk anaknya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar. Hendra mengaku baru mengurus Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk anaknya hari itu. “Mau coba JKBM dibanding BPJS bagus mana,” katanya.

Hendra pernah terdaftar sebagai peserta BPJS kelas III, telah terdaftar selama dua tahun, saat ini sudah berhenti membayar selama empat bulan. “Saya dan keluarga mendaftar BPJS kecuali anak terakhir, klinik rujukan tingkat pertama pilihan tidak sesuai jadi saya berhenti bayar.”

Banyak peserta JKN yang menjadikan Puskesmas sebagai Faskes tingkat pertama, terutama pasien penerima Bantuan Iuran (PBI). Pengguna JKN ini memang untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama ditentukan berdasarkan wilayah Puskesmas mereka tinggal. Sejauh ini keluhan pengguna JKN disebabkan informasi yang mereka terima kurang.

Berbeda lagi dengan Komang Sukarini, saat itu ia menunggu giliran untuk memeriksakan anaknya di poli umum. Sukarini memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk JKN yaitu Puskesmas.

Ketika ditanya apakah pernah mengalami keluhan, perempuan itu menjawab, “Waktu kena DBD pas tanggal merah, tidak bisa minta rujukan karena libur.”

Perihal kenaikan iuran, Sukarini malah bertanya, “Katanya ada kenaikan ya, Bu?”

Sebagai layanan kesehatan yang juga memberikan pelayanan kesehatan primer melalui program-program dasarnya, Puskesmas menjadi berbeda ketika menjadi bagian dari pelayanan JKN. Urusan di Puskesmas tidak melulu urusan pengobatan, tetapi juga tindakan pencegahan.

Puskesmas juga mengelola dana kapitasi untuk melakukan kegiatan preventif pada pasien JKN. Dari segi waktu pelayanan juga tidak semua Puskesmas memberikan layanan 24 jam. Dengan kondisi-kondisi seperti itu, Puskesmas mendapat tugas tambahan dalam hal mengedukasi pasien, terutama soal rujukan.

Rujukan untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama dibatasi, sesuai prinsip sistem rujukan JKN yang berjenjang untuk menghindari penumpukan pasien rujukan di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

“Saat ini target rujukan untuk pasien JKN hanya 5 persen dari kunjungan, dari sebelumnya 10 persen,” Kata Ni Wayan Sariyati, petugas loket Puskesmas II Dentim. Menurut Sariati ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Puskesmas dalam menangani pasien JKN. “Pasien sering ngotot minta dirujuk,” katanya.

Keterbatasan informasi yang diterima pengguna JKN sering menyebabkan keluhan pada penyedia layanan kesehatan. Jika saat ini keluhan masih pada soal mengakses layanan, ke depan jika ditambah dengan informasi baru tentang JKN yang informasinya tidak meluas, seperti kenaikan iuran, mungkin fasilitas kesehatan tingkat pertama bisa menjadi pelampiasan keluhan para pengguna JKN. [b]

Tags: AJAKANBPJS KesehatanKesehatan
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Happy Ari

Happy Ari

ALURA (Alumni Pencerah Nusantara| Pemerhati Kesehatan Masyarakat, Pencerah Nusantara Batch 3, Team Karawang| Belajar tentang isu-isu kesehatan| Menyukai Buku-buku

Related Posts

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Benarkah Orang Gendut Lebih Mudah Terinfeksi COVID-19?

12 March 2021
Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Karut Marut Mendata Maut

Menangani COVID-19, dari Awam Sampai Berkawan

5 November 2020
Karut Marut Mendata Maut

Pandemi atau Tidak, Jangan Diskriminasi ODHA!

3 November 2020
Next Post
Saatnya Mencegah Penularan Transovarial Virus Dengue

Saatnya Mencegah Penularan Transovarial Virus Dengue

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

21 May 2025
Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia