• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Mengenang para ODHA yang Sudah Pergi

Anton Muhajir by Anton Muhajir
27 May 2013
in Berita Utama, Kabar Baru
0 0
1

MRAN

Malam renungan ini juga diisi petisi.

Dua hari lalu, beberapa aktivis penanggulangan HIV dan AIDS di Denpasar, Bali menggelar Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN).

MRAN adalah malam peringatan untuk orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang sudah meninggal. Salah satu ritual pada MRAN adalah penyalaan lilin dan penulisan doa atau harapan untuk teman atau keluarga yang sudah medahului pergi tersebut.

Maka, begitu pula MRAN di Yayasan Kesehatan Bali (Yakeba) Sabtu lalu. Ritual MRAN di yayasan penanggulangan HIV dan AIDS ini pun tak jauh beda.

Tahun ini, tema MRAN adalah “ARV adalah Hak Kami”. Novan Hariawan, salah satu staf Yakeba, mengatakan tema ini berangkat dari kondisi susahnya ODHA untuk mengakses obat antiretroviral (ARV). Obat ini untuk menghambat laju penambahan virus HIV di dalam tubuh ODHA.

Kalau di Bali sih akses ARV ini relatif lebih gampang. Misalnya karena layanan kesehatan sudah memberikannya. Dari sisi jarak tempat layanan dengan tempat tinggal ODHA juga tak terlalu jauh. Di sisi lain, hubungan antara pemerintah dan LSM penanggulangan HIV dan AIDS di Bali memang bagus.

Karena itu, ODHA di Bali bisa dengan mudah mendapatkan layanan ARV gratis dari pemerintah ini.

Toh, para ODHA di Bali juga sebagian masih menghadapi tantangan ketika terapi ARV. Salah satunya adalah efek samping penggunaan ARV, seperti kerusakan sistem saraf (neuropati). Tantangan lainnya adalah resistensi, ARV tak lagi bisa menghentikan laju HIV dalam tubuh.

Akibat munculnya resistensi tersebut, sebagian ODHA di Bali sekarang mulai menggunakan ARV lini dua, jenis lain dari ARV. Namun, jumlah mereka masih dalam hitungan jari, sekitar sepuluh orang.

Oh ya, sebagai bagian dari MRAN, biasanya para aktivis tersebut juga membuat petisi. Begitu pula kali ini. Berikut adalah petisi dari ODHA khususnya kalangan pengguna narkoba suntik (penasun).

Mengimbau kepada pemerintah baik pusat maupun provinsi agar meninjau ulang rencana perdagangan bebas ARV.

Mengimbau kepada pemerintah baik pusat maupun provinsi agar membuat standarisasi harga pelayanan akses pengobatan ARV dan pendukungnya dengan harga yang terjangkau.

Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS khususnya di kalangan pengguna napza suntik. Untuk mewujudkan komitmen kami tersebut, kami meminta dukungan pemerintah dalam pengadaan materi pencegahan HIV berupa jarum suntik steril dan kondom.

Tags: HIV dan AIDSKesehatanLSM
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Benarkah Orang Gendut Lebih Mudah Terinfeksi COVID-19?

12 March 2021
Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Karut Marut Mendata Maut

Menangani COVID-19, dari Awam Sampai Berkawan

5 November 2020
Karut Marut Mendata Maut

Pandemi atau Tidak, Jangan Diskriminasi ODHA!

3 November 2020
Next Post
Serunya Diskusi Politik di Media Sosial

Serunya Diskusi Politik di Media Sosial

Comments 1

  1. Budi says:
    11 years ago

    Jika ada ODHA yang stadium akhir, bisa di email kami.
    Kami masih mengembangkan metode penyembuhan HIV AIDS dengan Taru Premana dengan Usada Bali dan Spiritual Bali.
    Orang yang sembuh sudah ada, dan tahap ini sedang kami matangkan agar betul betul kami akan yakin keberhasilan 100%.
    Segera tahun (middle) 2015 akan kami buka lokalisasi penyakit HIV dengan penyembuhan lewat healty house and traditional madecine.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia