• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, May 25, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Mengatur Ingar Bingar Tahun Baru

I Nyoman Darma Putra by I Nyoman Darma Putra
13 January 2010
in Kabar Baru, Opini, Sosial
0 0
0


Teks Darma Putra, Foto Anton Muhajir

Pesta kembang api malam tahun baru 2010 di Denpasar dan sekitarnya agak berlebihan. Jedar-jedur petasan dan kembang api bersahut-sahutan. Asap mengepul, kota bising, suaranya memekakkan telinga. Mengomentari suara ledakan-ledakan seperti itu, ada pengguna fesbuk menyebutkan suasana Denpasar seperti perang di Sarajevo. Yang lain prihatin dan mengatakan bahwa ledakan beruntun berkepanjangan juga bisa membuat takut margasatwa burung, ayam, anjing, tupai, dan serangga.

Ingar-bingar pesta kembang api yang menandai perayaan penyambutan datangnya tahun baru merupakan sebuah tradisi yang perlu dikontrol demi keamanan dan mencegah pemborosan.Harga petasan dan kembang api dengan sumbu ledak tidaklah murah. Panjangnya durasi pesta kembang berarti banyak kembang api yang dibakar, dan ini identik dengan banyaknya uang yang dikeluarkan. Ada yang nyeletuk, mungkin ada puluhan bahkan ratusan juta rupiah total uang rakyat digunakan untuk membeli kembang api dan petasan.

Universal
Gelar pesta kembang api untuk menyambut tahun baru merupakan hal yang universal. Di berbagai kota besar dunia seperti Paris, London, Jerman, Sydney, Brisbane, pesta kembang api menyambut tahun baru merupakan hal rutin tiap tahun sejak lama. Pesta kembang api juga digelar untuk perayaan hari nasional atau festival-festival penting lainnya menyambut ulang tahun kota.

Pembukaan pesta olah raga Olimpiade juga senantiasa dimeriahkan pesta kembang api. Pesta kembang api biasanya menjadi highlight atau klimaks penutup suatu acara pembukaan festival. Ledakan bunga api bisa menyerap dan mengikat emosi publik untuk mengekspresikan dukungannya terhadap festival atau perayaan.

Pesta kembang api biasanya dilaksanakan dengan durasi relatif pendek, biasanya hanya 30 menit. Pelaksanaannya diatur dengan irama pembukaan dan klimaks sedemikian rupa sehingga pentas kembang api itu mampu menampilkan suasana dan estetika memikat, tidak berlebihan. Pentas berhenti pada saat tertentu sehingga menyenangkan. Pelaksanaan pesta dengan durasi 30 menit tidak hanya untuk kepentingan estetika dan mencegah kebosanan, tetapi juga dapat menghemat biaya.

Pesta kembang api di kawasan Harbour Bridge dan Opera House yang indah di Sydney biasanya ditandai deburan kembang api di jembatan yang melengkung indah di atas teluk Sydney. Api warna warni dengan irama menyembur dan menyiram terlihat mencengangkan. Publik puas menonton.

Pesta kembang api di Brisbane biasanya diawali penerbangan pesawat tempur yang menderu atau yang melakukan formasi-formasi terbang rendah yang mendebarkan sekaligus mengagumkan.

Di kebanyakan negara, pesta kembang api dilaksanakan pemerintah dan dilakukan secara profesional. Tenaga profesional dikerahakan untuk memastikan tidak terjadi insiden. Di berbagai tempat pernah terjadi insiden, operator kembang api mendapatkan kecelakaan terkena ledakan, atau ledakan menimbulkan insiden kebakaran.

Pesta kembang api juga dilaksanakan dengan konsep estetika yang jelas sehingga pesta itu tidak sekadar hiburan dan arena mengumpulkan publik untuk sebuah perayaan tetapi juga pertunjukan pencapaian keindahan.

Ingar Bingar
Pesta kembang api di Denpasar, Sanur, Kuta dan sekitarnya pada malam tahun baru 2010 benar-benar ingar bingar dan berkepanjangan. Tidak ada kontrol, jauh dari ekspresi keindahan.

Jedar-jedur kembang api sudah terasa dua hari sebelum tahun baru tiba, di berbagai tempat, di tengah perumahan, di gang, di tepi jalan. Tidak ada yang berusaha menertibkan padahal itu sangat menganggu. Semua itu memang dilaksanakan dalam suasana pesta akhir tahun, tetapi melakukan secara sembarangan sama dengan mengganggu ketertiban umum. Beberapa ledakan terus terdengar beberapa hari setelah Tahun Baru.

Pesta kembang api dan main petasan penuh risiko. Dilaporkan paling tidak empat orang dirawat di rumah sakit akibat terkena petasan. Untuk itu, perayaan Tahun Baru dan yang lainnya dengan acara pesta kembang api dan petasan harus dikontrol untuk mencegah kecelakaan.

Yang juga memprihatinkan dari pesta kembang api di Denpasar dan sekitarnya adalah durasi pelaksanaannya yang begitu panjang. Bukannya kebisingan yang menjadi soal, tetapi juga banyaknya uang yang mesti terbakar. Karena, yang main petasan dan kembang api ini anggota masyarakat berarti uang yang dibakar saat pesta pergantian tahun adalah uang rakyat, kebanyakan kelas bawah.

Kita tahu, pesta tahun baru merupakan pestanya rakyat dan oleh karena itu ada yang menganggap rakyatlah yang mesti mengeluarkan uang untuk itu. Tetapi, banyak juga orang berpikir kasihan rakyat kalau harus dibiarkan menghabiskan uangnya berjuta-juta atas nama perayaan pergantian tahun.

Di Barat, negeri yang lebih makmur dan rakyatnya lebih kaya, biaya pesta kembang api tahun baru ditanggung pemerintah. Rakyat tinggal menikmati apa yang disuguhkan pemerintah. Kalau mau membeli terompet silakan tetapi yang jelas mereka tidak menanggung biaya pesta kembang api.

Kalau pemerintah jadi pelaksana, tentu saja kegiatannya bisa lebih dikontrol, mulai dengan pemilihan tempat pesta dipusatkan dan berapa lama durasi pesta kembang api pantas dilaksanakan. Dengan mengerahkan petugas operator kembang api yang profesional, pesta bisa dijamin berjalan lebih aman.

Perlu Dikontrol
Pesta kembang api tentulah baik digelar dalam menyambut pesta tahun baru karena ini adalah hari istimewa bagi semua orang. Siapa pun senang menontonnya, tetapi pelaksanaannya mesti dikontrol. Sebaiknya pemerintah mengambil alih pelaksanaan pesta kembang api seperti di Barat dengan memikul biaya dan menanganinya secara profesional.

Pesta kembang api jangan sampai berkepanjangan. Laksanakan setengah jam menjelang pergantian tahun pukul 00.00. Pelaksanaannya cukup 30 menit, agar tidak menimbulkan kebisingan yang berlarut. Pelaksanaan pesta yang pendek berarti mengurangi pengeluaran uang.

Kalau pelaksanaan pesta kembang api dibiarkan liar seperti akhir tahun yang baru lalu, kegiatan pentas lain akan terganggu. Suara ledakan akan menganggu pentas teater, legong, dan hiburan lainnya yang dilaksanakan untuk perayaan tahun baru juga. Sebaliknya, kalau pesta kembang api bisa difokuskan 30 menit menjelang pergantian tahun, hiburan seni pertunjukan lainnya akan berlangsung dengan baik, membuat perayaan tahun baru semarak dan penuh kreativitas.

Suara petasan dan letusan kembang api masih terdengar beberapa hari setelah pergantian tahun. Kalau tidak segera dikontrol, pelaksanaan kembang api yang liar, akan menjadi-jadi dan bisa saja dilaksanakan siapa saja sesuka hati di segala tempat tanpa mempedulikan ketertiban umum!

Jika dibiarkan tidak saja ketertiban umum terganggu, peredaran petasan, kembang api, dan bahan peledak lainnya akan sulit dikontrol. [b]

Tulisan dimuat di Tokoh.

Tags: BudayaOpiniSosial
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Nyoman Darma Putra

I Nyoman Darma Putra

Lahir, besar, dan tinggal di Padangsambian, Denpasar. I need 1000 dollars now. Pernah tinggal di Brisbane, Australia (1998-2002; 2007-2009). Saat ini Dosen Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya sekaligus Ketua Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana.

Related Posts

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
Kesetaraan Perempuan Bali ala Banjar Kekeran

Menjadi Perempuan Versiku

8 May 2025
Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

27 April 2025
matan AI

Dusta Ajeg Bali

11 February 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024
Next Post

Undangan Kelas Menulis Jurnalisme Warga

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia