Anak Indonesia harus lebih mencintai laut beserta keanekaragaman hayati di dalamnya.
Indonesia merupakan pusat dari segitiga karang yang melingkupi enam negara termasuk Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Kawasan ini terdiri lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki 95.181 kilometer garis pantai yang merupakan terpanjang kedua di dunia.
Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, Coral Trianle Center (CTC) mengadakan perbincangan daring melalui aplikasi Zoom. Perbincangan itu ditayangkan secara langsung di halaman Facebook CTC dengan mengundang anak-anak yang menjadi pemenang kompetisi menggambar “Seni untuk Laut”. Mereka adalah Haura Amira Faisal dari Makassar, Sulawesi Selatan; I.G. A Ishana Aolani N dari Denpasar, Bali; I Kadek Bayu Purusatama dari Karangasem, Bali; Gracia Aurelia Cahya R dari Depok, Jawa Barat; Naren Louis dari Jakarta dan Patricia Asinauli Situmorang dari Manokwari, Papua Barat.
Kompetisi menggambar “Seni untuk Laut” digelar CTC dalam memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang yang diperingati setiap 8 Juni. Melalui karya mereka, keenam pemenang berhasil menyampaikan pentingnya pesan menjaga laut dari kerusakan yang diakibatkan banyaknya sampah plastik yang dibuang ke laut.
Direktur Eksekutif CTC Rili Djohani memberikan apresiasi kepada para pemenang karena mampu melihat dampak buruk sampah plastik terhadap kehidupan hewan dilaut dan menuangkannnya ke dalam karya yang memikat. Rili berharap kreativitas mereka dalam menggambar dapat direalasisikan dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Di Hari Anak Nasional ini semoga anak-anak dapat menjadi inspirator dan duta bangsa dalam menjaga lingkungan dan laut kita,” kata Rili.
Dalam perbincangan yang diampu Event & Outreach Manager CTC Elizabeth Prawitasari, anak-anak tesebut juga membagikan kisah keseharian mereka dalam mengkampanyekan pengurangan sampah plastik. “Saya selalu membawa botol minum sendiri setiap hari ke sekolah supaya tidak perlu membeli minuman dalam kemasan botol,” ungkap Patricia ketika diberi pertanyaan mengenai apa yang sudah dilakukan untuk mengurangi sampah plastik.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Haura, Ishana dan Kadek. “Saya mengumpulkan botol-botol plastik untuk didaur ulang menjadi kerajinan,” tambah Kadek.
Naren Louis dari Jakarta membagikan cerita mengenai aktivitasnya membantu ibunya memilah sampah organik dan anorganik di rumahnya. “Saya membantu mama memilah sampah plastik, organik dan anorganik. Sampah organik selanjutnya dibuat kompos. Bau sekali!” ungkap Naren diiringi tawa.
Sementara Gracia Aurelia mengusulkan kegiatan bersih pantai dilakukan lebih sering. “Selain mengurangi penggunaan plastic kita juga harus melakukan aksi bersih pantai lebih sering,” kata Gracia penuh semangat.
Menutup sesi perbincangan yang berlangsung seru, anak-anak diberikan tantangan menggambar dalam waktu satu menit. Tanpa butuh waktu lama, mereka berhasil menyelesaikan tantangan dan menunjukkan hasil gambar yang menawan. Kadek menggambar nelayan yang sedang menjaring ikan, Ishana menggambar ikan-ikan yang bebas berenang di laut yang bersih, Gracia Aurelia menggambar kura-kura, Patricia menggambar ikan nemo favoritnya, Naren Louis menggambar burung Kakatua dan Haura menggambar ikan yang berenang di antara terumbu karang.
Di akhir perbincangan, Haura memberikan kejutan berupa gambar wajah Direktur Eksekutif CTC, Rili Djohani. Kejuatan yang diberikan Haura berhasil membuat Rili terkejut karena gambar tersebut dibuat dalam waktu relatif singkat. “Luar biasa sekali, terima kasih!” puji Rili.
Sungguh luar biasa hasil karya anak-anak ini. Di usia yang masih belia mereka telah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut dari bahaya plastic. Momentum peringatan Hari Anak Nasional oleh CTC yang mengambil tema “Aku Cinta Laut” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak anak-anak Indonesia untuk lebih mencintai laut dan memberikan kontribusi positif dalam melestarikan laut kita. [b]