
Penonton Joyland Festival 2024 yang membawa anak mereka. (Balebenong.id/Harun)
Jumat sore, tanggal 1 Maret 2024 cuaca mendung. Sebelumnya, sekitar pukul 16.00, hujan turun cukup deras disertai angin. Hari pertama Joyland Festival 2024 dimulai hari ini. Pukul Sekitar hampir pukul 18.00, sudah ada penampil yang mulai membawakan lagu-lagu mereka.
Kawasan Peninsula, Nusa Dua mulai beranjak didatangi para pengunjung. Rumput hijau masih basah, dan ada sedikit genangan. Akan tetapi, orang-orang mulai berkumpul di depan panggung untuk menikmati lagu yang ditampilkan.
Cukup jauh dari panggung, saya melihat seorang perempuan berjingkak-jingkak. Dia menari ke kiri dan kekanan, dan sesekali melompat. Di sebelahnya ada pria memakai topi dan memegang stroller. Saya melihat ada seorang anak di stroller tersebut.
Sebelumnya, festival musik biasanya sering diasosiasikan dengan kegiatan anak muda untuk having fun. Alhasil, kegiatan ini sering dianggap hanya cocok untuk para muda-mudi yang masih lajang dan sedang menikmati diri sendiri.
Selain itu, festival dan atau konser musik juga biasanya merupakan kegiatan ramai yang mendatangkan banyak massa. Kadang kala, desak-desakan penonton menjadi tak terhindarkan. Hal inilah yang membuat festival musik sering kali bukan kegiatan yang cocok untuk keluarga, apalagi membawa anak kecil.
Namun apakah benar demikian?
Bawa Anak ke Joyland Festival 2024

Saya datang ke festival musik Joyland Festival 2024 di Nusa Dua, Bali. Dan kami menemukan fakta berbeda. Festival musik ini ramah bagi keluarga yang ingin menonton konser sambil membawa si kecil.
Saya berbicara dengan Seruni dan Ijun, dua pasangan yang membawa anak mereka ke festival musik kali ini. Mereka datang dari Bedugul untuk menonton konser musik yang akan digelar 3 hari berturut-turut tersebut.
Alasan mereka membawa sang buah hati ke konser ini karena mereka mendengar bahwa Joyland merupakan festival musik yang ramah anak atau kids friendly. Mereka berkata tak terlalu mengejar untuk menonton artis incaran, namun mereka justru lebih ingin menikmati suasana dan pengalamannya.
“Malah pengen nyari pengalaman bawa anak ke konsernya, tempatnya juga open space kan, sekalian nonton konser, kan bisa liat-liat hal lain juga,” papar Seruni.
Mereka memang menemukan kalau Joyland Festival menyediakan beragam fasilitas untuk kegiatan anak mereka. Misalnya di Stage White Peacock, mereka mengetahui bahwa ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan.
“Anak saya jadi senang, tempatnya juga ada AC (pendingin ruangan), terus penampilnya juga kayak Mocca, yang musiknya tidak berisik, dia senang, kita juga senang. Jadi, seru aja sih,” ujar Seruni.
Saya juga bertemu dengan Ergan dan Vita. Mereka berdua juga datang ke festival ini membawa anak mereka. Mereka datang dari Solo khusus untuk menghadiri Joyland Festival 2024.
Ditanya kenapa membawa anak ke event musik ini, Ergan mengungkapkan bahwa dirinya ingin mengenalkan suasana baru kepada anaknya. Dia menyadari, perkembangan anak itu membutuhkan pengenalan terhadap sensor-sensori yang baru.
Datang ke event kali ini dia berharap anaknya bisa belajar sensori seperti bunyi-bunyian atau musik, serta visual art yang banyak terlihat di area acara, Ergan mengatakan, “Ini kan beberapa hal yang bisa membantu perkembangan kognitif anak.”
Menonton konser bersama anak bagi Argan bukan tanpa kendala dan hambatan. Dia mengakui bahwa menonton konser bersama keluarga, terlebih bersama anak kecil, salah satu hambatannya adalah mobilitas. Misalnya harus membawa stroller.
“Mungkin nggak semua tempat stroller friendly aksesnya, tapi di sini sih beberapa sudah disediakan,” ungkap Ergan.
Lain dengan Ergan dan Vita, Seruni dan suaminya tidak menemukan kendala berarti. Dia juga mengapresiasi bahwa festival ini telah menyediakan tempat penyewaan stroller. Selain itu, yang menurutnya penting adalah sudah disediakan tempat khusus untuk merokok agar tidak mengganggu pengunjung lain.
Terkait konser yang ramah anak, Seruni dan Ijun berharap konser yang lain juga bisa menerapkan hal yang sama. Ergan juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Joyland sudah bisa menjadi benchmark untuk diikuti event-event serupa.
“Yang harus ditingkatkan mungkin, enforcement untuk larangan merokok di luar tempat yang disediakan lebih masif lagi,” tutup Ergan.
Festival Musik Ramah Anak
Joyland Festival memang didesain agar festival ini ramah bagi keluarga dan anak. Disediakan stage khusus dengan nama White Peacock untuk memberi ruang bersahabat untuk keluarga. Hal ini menjadi sorotan Joyland 2024 karena menawarkan sejumlah lokakarya dan kegiatan yang merangsang daya kreasi anak-anak.
Saya berbincang dengan Bintang, Koordinator White Peacock yang sedari tadi terlihat mengamati jalannya acara yang berlangsung. Nampak ada puluhan orang di dalam ruangan ini, anak-anak yang sibuk mewarnai atau membuat karya sederhana, dan beberapa orang tua bersama mereka.
Saya bertanya kepada Bintang mengapa ruangan khusus bernama White Peacock ini hadir di Joyland Festival.
Dia bercerita, program director Joyland Festival yang kebetulan merupakan pasangan suami isteri, yang sudah berkeluarga dan punya anak merupakan tipe yang suka nonton festival musik dan membawa serta anak mereka. Tapi mereka akan selektif dalam memilih konser yang mereka hadiri, Karena tak semua ramah anak.
“Jadi ya, ketika bikin festival musik sendiri, mereka ingin semua orang bisa menikmati, termasuk orang-orang yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Jadi ya, idenya memang datang dari pengalaman pribadi,” cerita Bintang.
Bukan pertama kali, Bintang menyampaikan bahwa sejak Joyland pertama ruang ramah anak telah disediakan. Joyland Festival kata Bintang memang mengusung festival musik yang kids friendly.
Namun, tahun ini sedikit berbeda. Ada beberapa workshop baru yang diadakan. Selain itu, Joyland juga baru saja merilis vinyl yang berkolaborasi dengan band Mocca. Kolaborasi tersebut menjadi theme song White Peacock untuk festival kali ini.
Bintang berkeinginan, orang-orang yang sudah berkeluarga dan punya anak datang ke Joyland untuk menikmati pengalamannya. Bukan hanya bapak dan ibunya yang bisa menikmati konser musik yang diadakan, anak-anak mereka juga bisa menikmati kegiatan yang telah disediakan.
Arina Mocca dan Lagu Anak-anak

Arina, vokalis grup band Mocca, usai tampil di White Peacock stage (Balebengong.id/Harun)
Seperti yang telah diketahui, Joyland baru-baru ini meluncurkan piringan hitam (vinyl) hasil kolaborasi dengan grup musik Mocca. Kolaborasi ini menjadi lagu tema White Peacock untuk festival saat ini.
Ketika memasuki stage White Peacock ini memang akan terdengar suara Arina, vokalis band Mocca yang membawakan lagu tersebut dengan suara yang khas. Lagu tersebut rasanya mengundang anak-anak bermain bersama.
Ditemui saat berlangsungnya acara, vokalis grup band Mocca, Arina, mengatakan bahwa grup musiknya sendiri telah lama sudah berfokus menciptakan lagu dengan tema anak-anak.
Dia menyebut lagu “Happy”, “Sunday Afternoon”, dan beberapa lagu lain, sebenarnya diciptakan untuk semua umur. Selain itu, Mocca juga pernah terlibat untuk penggarapan soundtrack untuk film anak-anak yaitu film, “Untuk Rena”.
“Jadi kami memang sudah cukup akrab dengan dunia lagu anak-anak. Karena mungkin, jiwa kanak-kanak dari kami kental juga kali ya.” ucap Arina, sambil menebar senyum kepada beberapa orang yang sedang menunggu untuk memintanya berfoto.
Selain itu, alasan grup band Mocca sering terlibat dan menggarap lagu bertema anak-anak karena masa kanak-kanak menurut Arina adalah masa yang paling menyenangkan. Dan yang bisa dilakukan menurutnya adalah dengan menuliskannya dalam bentuk lagu.
Di tengah keringnya musik untuk anak-anak, Arina ingin semoga musik anak semakin berkembang. Dia merindukan lagu-lagu anak klasik zaman dahulu.
“Yang lagunya sederhana, mengena dan gampang ingetnya. Dibanding lagu anak modern yang instan yang cepat dilupakan,” serunya.
Dia berharap, semoga akan lebih banyaj lagu anak-anak yang abadi di masa depan.
situs mahjong