
Wah, sudah satu setengah bulan kita diam di rumah aja.
Kami mulai rindu suasana keramaian dahulu, jumpa kawan-kawan dan bersanda gurau. Namun, semoga kita terus tidak lelah belajar bersabar. Karena saat ini untuk tetap di rumah aja adalah langkah besar untuk memutus rantai penularan.
Tidak terasa juga “Jauh di Mata Dekat di Hati” sudah memasuki minggu keenam. Benar-benar menyenangkan sekaligus agak sedikit gugup. Gugup jika kami mulai membosankan, mulai kehilangan energi dan tak lagi hangat. Semoga itu hanya kekhawatiran di pikiran saja.
Minggu kelima ini, kami mengambil jeda agak lebih banyak dari sebelumnya. Yah, sedikit mengambil istirahat supaya selalu segar.
Minggu kelima, dimulai pada Selasa dengan penampilan ceria dan aktif oleh duo Endah dan Rhesa. Penampilan ini juga menampilkan beberapa anggota tim Putih Hijau. Banyak sekali yang menyaksikan, pun sangat interaktif.
Pada Rabu, kami melanjutkan dengan diskusi sungguh terbuka dan membuka banyak perspektif. Temanya tentang Pandemi dan Kesehatan Seksual dengan dr. Oka Negara dan dipandu oleh Ngurah Termana.
Sebelum diskusi kami berpikir tentang bagaimana mencegah penularan Covid19 pada pasangan? Atau, bagaimana pandemi ini berpeluang meningkatkan angka KDRT? Namun, setelah diskusi kami semakin memahami banyak hal. Bagaimana ketakutan akibat pandemi ini membentuk suatu kehidupan seksual yang kacau dan dapat berdampak pada keputusan harian.
Esoknya hingga Sabtu kami sedikit beristirahat. Lalu pada Minggu pagi kami berkebun juga berdiskusi tentang ketahanan pangan dalam skala komunitas yang mampu menjadi solusi jangka panjang. Baik saat pandemi ini pun jauh setelahnya.
Pasangan muda Rara Sekar & Ben Laksana ngobrol bersama Om Saylow. Diskusinya sungguh renyah, ringan dan mampu membuka banyak sekali pertanyaan tentang bagaimana memulai berkebun di halaman rumah atau saat minim lahan.
Menjaga ritme, motivasi juga konsistensi selama pandemi bukan perkara mudah. Namun, berkat teman-teman semua ini menjadi mungkin. Kesulitan juga selalu ada, tapi rasanya tidak ada yang terlampau membuat kami takut. Bukan karena kami jagoan ataupun kebal, tapi karena kami sepakat menyadari bahwa tujuan baik yang sederhana takkan putus dengan mudah.
Beberapa hari belakangan kami juga membaca tentang artikel di berbagai media massa yang mengatakan jika alat pengaman diri (APD) sudah cukup. Kami pun memeriksa ulang informasi tersebut dengan cara amat sederhana. Karena jika memang sudah cukup, maka donasi bisa kami subtitusi ke dalam bentuk dukungan lain. Namun, jika ternyata APD belum cukup maka tentu hal tersebut mampu merugikan banyak pihak.
Oleh karena itu jika teman-teman tahu ada puskesmas yang membutuhkan maka jangan ragu untuk mengontak kami. Puskesmas adalah hulu pelayanan sistem kesehatan Indonesia. Di puskesmaslah terjadi kontak pertama masyarakat dengan tenaga kesehatan sebelum mereka dirujuk ke rumah sakit.
Karena itu, penting sekali memastikan bahwa tenaga kesehatan di sini cukup terlindungi.
Kami juga memohon doa kawan-kawan untuk semua tenaga kesehatan yang wafat dalam medan perang melawan Covid19. Semoga jasa mereka tidak pernha kita lupakan dan keluarga yang ditinggal juga diberi kekuatan. Dan kita, bersama-sama keluar dari pandemi tanpa harus kehilangan lagi.

Berikut adalah total donasi yang kami terima hingga Senin (27/4/2020):
No | Via | Jumlah |
1 | BPD Yayasan AJAR | 42,090,700 20.000.000 |
2 | Mayhem | 14,960,000 |
3 | OVO | 1,808,467 |
4 | GoPay | 2,564,666 |
5 | Total | Rp. 81,423,833 |
Adapun total pengeluaran hingga Senin pukul 19.00 Wita adalah:
No | Keterangan Belanja | Harga Satuan | Total |
1 | Pembelian masker N95 BSA 250biji | Rp. 20,000 | Rp. 5,000.000 |
2 | Pembelian masker bedah 22 kotak (DP 50%) | Rp. 180,000 | Rp. 1.980.000 |
3 | Pembelian masker KN95 16 biji | Rp. 50,000 | Rp. 800,000 |
4 | Pembelian hazmat spunbon 60biji (DP 50%) | Rp. 75,000 | Rp. 2,250,000 |
5 | Pembelian hazmat waterproof 60biji (DP 50%) | Rp. 100,000 | Rp. 3,000,000 |
6 | Pembelian kacamata gogles 92biji + ongkir | Rp. 9,900 | Rp. 930.000 |
7 | Pembelian faceshield 200biji (DP 50%) | Rp.15,000 | Rp. 1.500,000 |
8 | Pembelian masker bedah 2 kotak | Rp. 260.000 | Rp. 520,000 |
9 | Pembelian masker bedah 23 kotak (diskon Rp.100.000) | Rp. 290.000 | Rp. 657,000 |
10 | Pembayaran sisa faceshield 50% + ongkir | Rp. 1,500,000 + Ongkir Rp.50,000 | Rp. 1,550,000 |
11 | Pembayaran sisa hazmat (50%) | Rp. 2,250,000 + Rp. 3.000,000 | Rp. 5,250,000 |
12 | Pemesanan ulang hazmat spunbond (60 biji) + hazmat parasut (30 biji) | 60x 75,000 30x 100,000 | Rp. 7,500,000 |
13 | Pembelian KN95 210 biji | Rp. 35,000 | Rp. 7,350,000 |
14 | Pembelian masker bedah 39 kotak | Rp. 325.000 | Rp. 12.675,000 |
15 | Biaya transfer Bank 11x | Rp. 6,500 | Rp. 71,500 |
16 | Transfer donasi ke Gopay Fenty | 1x | Rp. 1.000,000 |
17 | Transfer donasi gopay dari Fenty ke BPD | 1x | Rp. 2,000,000 |
18 | Ongkir Gobox ke Sanglah | 1x | Rp, 113,000 |
19 | Ongkir Gobox ke Wangaya | 1x | Rp. 102,000 |
20 | Ongkir Gosend ke thebaliflorist | 2x Rp. 11.500 | Rp. 23,000 |
21 | Ongkir Gocar Hazmat | 1x | Rp.20,000 |
22 | Ongkir Gojek Masker | 2x Rp.15.000 | Rp. 30.000 |
23 | Beli kardus & Selotip | 2x | Rp. 151,000 |
24 | Bayar Kargo Mito | 1x | Rp. 60,000 |
TOTAL | Rp. 57,980,000 |
Beberapa donasi telah kami kirimkan ke RSUP Sanglah, RSUD Wangaya dan Tim IGD RSUD Bangli, RSUD Sanjiwani. Adapun jumlah donasi ke setiap rumah sakit adalah:
- RSUP Sanglah : Hazmat Spunbond : 40 buah, N95 1 kotak + 16 Biji, Faceshield: 30biji, kacamata gogles: 20 biji
- RSUD Wangaya : Hazmat spunbond : 40 buah, N95 1 kotak, faceshield : 30 biji , kacamata gogles: 20 biji
- Tim IGD RSUD Bangli : Hazmat Spunbond: 20 buah, KN95: 2 kotak, masker bedah: 3 kotak, Faceshield: 20 buah, kacamata gogles: 5 buah
- RSUD Sanjiwani : Hazmat Spunbond: 20 buah, KN95: 2 kotak, masker bedah: 3 kotak, Faceshield: 20 buah, kacamata gogles: 5 buah
- Puskesmas Mekarpura, Kal-Sel : Hazmat waterproof : 10 buah, Makser bedah : 2 kotak, Faceshield: 10 buah, kacamata gogles: 5 buah
- RSU Nirmala Purbalingga : Hazmat waterproof: 20 buah, masker KN95 1 kotak, masker bedah 3 kotak, facesield: 20 buah, kacamata gogles: 10 buah
- Puskesmas Bungin – Enrekang Sul-Sel : Hazmat waterproof : 10 buah, Makser bedah : 2 kotak, Faceshield: 10 buah, kacamata gogles: 5 buah
- Puskesmas Kota- Enrekang Sul-Sel : Hazmat waterproof : 10 buah, Makser bedah : 2 kotak, Faceshield: 10 buah, kacamata gogles: 5 buah
- Puskesmas Sumbang- Enrekang Sul-Sel: Hazmat waterproof : 10 buah, Makser bedah : 2 kotak, Faceshield: 10 buah, kacamata gogles: 5 buah
- Puskesmas Subu – Enrekang, Sul-Sel : Hazmat waterproof : 10 buah, Makser bedah : 2 kotak, Faceshield: 10 buah, kacamata gogles: 5 buah
- Puskesmas Kalosi, Enrekang, Sul-Sel: Hazmat waterproof : 10 buah, Makser bedah : 2 kotak, Faceshield: 10 buah, kacamata gogles: 5 buah
Kami juga masih melanjutkan kolaborasi dengan Dialog Dini Hari (DDH), sebuah band asal Bali yang telah dikenal di seantero nusantara. DDH meluncurkan sebuah single bertajuk Kulminasi II. Dalam peluncuran secara daring tersebut, band ini mengajak setiap penggemar berdonasi melalui tim Putih Hijau. Bahkan band ini menjual kaos mechandise khusus untung single ini yang 50% keuntungannya akan didonasikan juga.
Kolaborasi tak kalah keren juga kami lakukan adalah bersama Bincang Sastra Di Udara dengan Juli Sastrawan & Wahyu Heriyadi. Setiap peserta diskusi diajak untuk berdonasi melalui tim Putih Hijau.
Kami juga berkolaborasi dengan Thebaliflorist Sanur. Florist tersebut berpartisipasi dengan mendonasikan sebuah surat kaligrafi bertuliskan ucapan terima kasih kami dan para donatur kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang di garda terdepan.
Minggu ini, kami sedikit mundur merilis laporan karena menunggu dana donasi dari Yayasan AJAR yang telah kami terima Senin siang ini. Adapun donasi pada kloter kedua ini akan kami fokuskan untuk puskesmas dan klinik. Hal ini karena sumbangan kerap jatuh di rumah sakit besar sehingga layanan masyarakat yang di pelosok menunggu APD lebih lama.
Kami berharap APD kloter kedua akan sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan di puskesmas atau klinik. Kami mendapatkan banyak sekali nama puskesmas dan klinik yang kekurangan APD. Sungguh situasi yang masih jauh dari ideal.
Minggu keenam ini masih banyak kejutan juga kehangatan yang kami hadirkan. Jangan lelah menyaksikan siaran langsung kami. Dan juga jika teman-teman memiliki ide penampil baik untuk konser ataupun diskusi silahkan hubungi kami. Kami ingin sekali bisa menampilkan penampil yang tahu dan tinggal di Indonesia bagian timur. Sungguh kami berharap kami bisa sedikit mengetahui bagaimana situasi nyata di sana.
Semoga, donasi akan terus mengalir sesuai dengan kebutuhan APD di lapangan. Juga semoga semangat kita tak kendur meski kabar berakhirnya physical distancing belum jua muncul. Semoga #konserdirumahaja dan #diskusidirumahaja dapat memberi sedikit jeda. Pun menambah wawasan tentang bagaimana masa depan kita setelah pandemi berakhir.
Sampai jumpa Senin depan dengan laporan selanjutnya pun kolaborasi-kolaborasi lain yang semakin asyik dan beragam. Jangan ragu untuk memberi kami saran, kritik pun ide, mari bersama-sama menjaga kewarasan.
Salam sehat selalu, mari menabung harapan dan bersolidaritas. [b]
Tim Putih Hijau,
situs mahjong