Oleh Ni Komang Erviani
Peredaran kupon yang menawarkan produk wisata berharga murah, tengah meresahkan pelaku pariwisata Bali. Peredaran kupon murah tersebut dinilai telah merusak tata niaga pariwisata Bali.
Kupon yang membuat resah tersebut merupakan kupon yang berbentuk seperti voucher. Dengan hanya menukarkan kupon tersebut, wisatawan dapat menikmati produk wisata dengan harga yang jauh lebih murah. Nilainya bisa berkisar antara 30-50 persen lebih murah dari harga yang dipublish pengelola.
Kupon murah tersebut berlaku untuk beragam produk wisata. Mulai dari sarana wisata safari gajah, cruize, golf, dan lainnya. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung saat ini, memanfaatkan keberadaan kupon murah tersebut.
Menurut Wakil Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali Sang Putu Subaya, peredaran kupon murah tersebut telah membuat pariwisata Bali terkesan dijual dengan murah meriah. Pasalnya, wisatawan asing dapat mengakses sarana dan obyek wisata dengan tarif yang cenderung sangat murah. “Kupon-kupon itu membuat produk pariwisata Bali terjual sangat murah,” keluhnya.
Selain itu, keberadaan kupon murah itu membuat banyak fungsi guide tidak dimanfaatkan. “Jadi wisatawan yang sudah pegang kupon, dia datang sendiri ke obyek wisata, nggak pakai guide,” tambah Subaya.
Anehnya, para pelaku pariwisata tidak mengetahui persis dari mana wisatawan mendapatkan kupon-kupon tersebut. Kupon-kupon tersebut diduga dibawa sendiri oleh wisatawan dari negaranya. Kebanyakan wisatawan yang membawa kupon-kupon tersebut adalah wisatawan China. [b]