• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, December 11, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Kumpulan Kekhawatiran Bali di Masa Depan

Adi Sudewa by Adi Sudewa
3 September 2012
in Berita Utama, Buku, Kabar Baru, Opini
0 0
3

Kotak Pandora. Istilah itulah yang digunakan oleh Nyoman Sukma Arida untuk menggambarkan kondisi Bali di dekade pertama abad 21. Kotak Pandora, kotak yang begitu dibuka akan melepaskan begitu banyak malapetaka di dunia: masa tua, rasa sakit, kegilaan, keserakahan, dan lain-lainnya.

Sukma memang menggambarkan berbagai “malapetaka” gumi Bali dalam buku ini. Mulai dari mahalnya biaya untuk upacara agama, ludesnya tanah-tanah Bali dilahap investor, menjamurnya mal di sudut-sudut kota, hingga kerusuhan berkedok kasus adat. Masing-masing dikemas dalam bentuk esai. Total ada 25 esai yang dirangkum dalam buku setebal 133 halaman ini.

Pembahasannya komprehensif, tidak ada yang lepas dari pengamatan penulis. Kalimat-kalimatnya mengalir jernih. Maklum, penulisnya selain akademisi, dosen di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali juga pernah menjadi wartawan majalah budaya Sarad (majalahnya sekarang sudah almarhum) pada tahun 2002-2005.

Latar belakang penulis sebagai akademisi dan pernah menjadi wartawan membuat esai-esai di buku ini bisa ditulis secara sederhana tapi menarik, bebas jargon akademis. Kelebihan lainnya, sebagian esai dilengkapi dengan data dan analisis menarik, misalnya biaya dan waktu yang dihabiskan untuk kewajiban adat.

Rata-rata esai ditulis dengan menampilkan tokoh-tokoh orang-orang biasa, yang mengalami masalah yang juga dihadapi oleh orang Bali pada umumnya. Ada I Lugra yang kesulitan waktu dan uang karena punya kewajiban ngayah di 13 pura. Ada I Gede, yang harus menjual tanah untuk menyelesaikan bangunan bale dan sanggah karena mengikuti saran seorang balian. Ada pula ilustrasi keluarga Bali modern yang setiap minggu jalan-jalan ke mall mengikuti keinginan anak-anaknya.

Tak luput diceritakan pengalaman pribadi penulis yang mengalami kesulitan mengatur waktu untuk menulis karena disela kewajiban-kewajiban adat. Hal-hal seperti ini yang jarang muncul di permukaan, tenggelam oleh riuh-rendah pariwisata, kampanye pemilu, dan pilkada.

Buku Pandora Bali ini masuk dalam genre buku observasi tentang Bali yang ditulis oleh orang Bali sendiri. Genre ini dipelopori oleh Putu Setia dengan buku “Menggugat Bali” di tahun 1986, dan kemudian dilanjutkan Aryantha Soetama yang produktif dengan buku-buku kumpulan tulisannya, antara lain “Jangan Mati di Bali”, “Bali Tikam Bali”, dan “Basa Basi Bali”.

Jika Anda menggemari gaya penulisan Putu Setia dan Aryantha Soetama, Pandora Bali merupakan sequel yang layak serta enak dibaca.

Tapi, jika anda mengharapkan pembahasan lebih mendalam dari isu-isu adat dan agama di Bali, mungkin masih harus menunggu karya berikutnya dari penulis buku ini. Esai-esai Pandora Bali hanya membahas kulit-kulit dari permasalahan-permasalahan Bali. Tidak ada pembahasan rinci mengenai konflik adat. Tidak ada penjelasan memadai tentang mengapa I Lugra sampai harus menanggung kewajiban ngayah di 13 pura, dan mengapa ia sampai tunduk membabi buta kepada pengurus desanya.

Kurang mendalamnya pembahasan ini menambah kekurangan lain buku ini: proses penyuntingan yang kurang baik (daftar isi dan nomor halaman yang tidak tepat, halaman yang tidak tercetak, salah eja istilah asing “funitive reason” dan “silence majority”).

Setelah membaca buku ini, kita tidak merasa telah belajar sesuatu yang baru. Mungkin tujuan penulis buku ini memang bukan memberikan pembahasan yang mendalam. Tidak ada hal yang benar-benar baru yang dibahas oleh buku ini. Sebagian besar ditulis sebelum tahun 2005 (tidak ada keterangan tanggal dan tahun penulisan dari setiap esai, hingga menyulitkan untuk memahami konteks penulisan esai).

Tapi sudah saatnya isu-isu adat, yang telah sering dilempar oleh penulis-penulis senior seperti Putu Setia dan Aryantha Soetama, dikupas oleh penulis dan akademisi muda dengan pembahasan lebih menarik dan mendalam, hingga ditemukan akar permasalahan dan solusinya.

Beberapa solusi menarik untuk mengatasi masalah beban adat sempat disinggung oleh penulis, antara lain menghilangkan sistem pesuan-pesuan (semacam iuran wajib) dan diganti dengan iuran sukarela di Desa Pakraman Penatih (hal. 24). Atau inisiatif di Desa Pakraman Kerambitan yang menata kembali sistem upacara yadnya menjadi lebih sederhana (hal. 25).

Pembahasan yang lebih terperinci mengenai reformasi di desa pakraman ini akan sangat menarik untuk menjadi topik pembahasan berikutnya. [b]

Judul        : Pandora Bali, Refleksi di Balik Gemerlap Turisme
Penulis        : Nyoman Sukma Arida
Penerbit    : Pustaka Larasan (www.pustaka-larasan.com)
Tebal        : 166 halaman
Cetakan Pertama, Agustus 2012

Tags: BaliBudayaBukuSosialUlasan
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Adi Sudewa

Adi Sudewa

Related Posts

Memotret Keresahan Sutradara di Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Memotret Keresahan Sutradara di Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

5 December 2023
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Next Post
Rezza Membagi Bahagia Lewat Desain

Rezza Membagi Bahagia Lewat Desain

Comments 3

  1. lodegen says:
    11 years ago

    ikutan baca ah. berarti isi kotak pandoranya rasa duka smua ya? ndak ada yg suka-suka?

    Reply
  2. I Wayan Subagia Arimbawa,A.Md.Kom says:
    11 years ago

    Jadi ingim membaca dan mendapat lebih banyak wawasan seputar Bali yang aku cintai serta bisa terus ikut serta menjaga dan membangun Bali kembali agar lebih baik.

    Reply
  3. I Ngurah Suryawan says:
    11 years ago

    Pokokne jeg selamet untuk Bli Sukma…

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

11 December 2023
[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

10 December 2023
Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

9 December 2023
Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

8 December 2023
Sengketa PLTU Batubara di Bali Utara

Mengurai Benang Kusut PLTU Batu Bara

7 December 2023

Kabar Terbaru

Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

11 December 2023
[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

10 December 2023
Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

9 December 2023
Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

8 December 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In